32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Teroris Target Ledakkan Markas TNI-Polri

JAKARTA-Jaringan teroris yang anggotanya pernah terlibat dalam perampokan CIMB Medan pada 2010 silam. Disebut mereka berencana akan meledakkan markas TNI dan markas Polri.

Peledakkan direncanakan menggunakan 14 bom yang akhirnya berhasil ditemukan aparat Densus 88 Antiteror di sebuah bedeng di kawasan Bekasi, beberapa hari lalu.

“Mereka merencanakan akan meledakkan markas TNI dan Polri,”  ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Jakarta, Kombes Tony Hermanto saat memberikan keterangan pers di kantornya, kemarin (18/3).

Sayangnya, dia tidak menyebutkan secara pasti markas TNI dan Polri di mana yang akan menjadi target peledakan.  “Yang pasti, sasarannya secara umum markas TNI dan Polri,” kata Tony Hermanto.
Seperti diberitakan, jaringan teroris ini terbongkar setelah aparat memburu pelaku perampokan toko emas di kawasan Tambora, Jakarta, 10 Maret 2013.

Polisi menembak mati Makmur alias Bram, pimpinan rampok yang dianggap melawan saat hendak ditangkap, dalam penyergapan di kawasan Teluk Gong, Jakarta Barat, Kamis 14 Maret tengah malam.

Tony Hermanto menyebutkan, Makmur inilah yang terlibat perampokan CIMB Medan.  Selain ikut beraksi merampok CIMB Medan, Makmur juga terlibat perampokan toko emas di Petukangan dan Tambora itu.

Dalam operasi di Teluk Gong itu, Makmur tewas sedangkan temannya, Hendra, ditangkap hidup.
Dari mulut Hendra, aparat melanjutkan penggrebekan ke sejumlah tempat. Di kawasan Pondok Aren, Tangerang, aparat menembak mati Kodrat, belakangan diketahui juga DPO kasus bom Beji, Depok.

Terakhir aparat menyerbu menyerbu gudang mebel di kampung Babakan, Mustika Sari, kecamatan Mustika Jaya, Bekasi. Di sini, Arman ditembak mati dan satu ditangkap hidup atas nama Siswanto. Satu orang lagi atas nama Togop dibekuk di jalan Kapuk Muara, Jakarta Utara dalam keadaan hidup.

Di lokasi gudang medel itu ditemukan 14  bom pipa, 5 senjata api, peluru kaliber 9 mm sebanyak 34 butir, dua sepeda motor, dan emas 1 kilogram. Barang-barang itulah yang disebut akan digunakan untuk melakukan aksi teror dengan target markas TNI dan Polri. (sam)

JAKARTA-Jaringan teroris yang anggotanya pernah terlibat dalam perampokan CIMB Medan pada 2010 silam. Disebut mereka berencana akan meledakkan markas TNI dan markas Polri.

Peledakkan direncanakan menggunakan 14 bom yang akhirnya berhasil ditemukan aparat Densus 88 Antiteror di sebuah bedeng di kawasan Bekasi, beberapa hari lalu.

“Mereka merencanakan akan meledakkan markas TNI dan Polri,”  ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Jakarta, Kombes Tony Hermanto saat memberikan keterangan pers di kantornya, kemarin (18/3).

Sayangnya, dia tidak menyebutkan secara pasti markas TNI dan Polri di mana yang akan menjadi target peledakan.  “Yang pasti, sasarannya secara umum markas TNI dan Polri,” kata Tony Hermanto.
Seperti diberitakan, jaringan teroris ini terbongkar setelah aparat memburu pelaku perampokan toko emas di kawasan Tambora, Jakarta, 10 Maret 2013.

Polisi menembak mati Makmur alias Bram, pimpinan rampok yang dianggap melawan saat hendak ditangkap, dalam penyergapan di kawasan Teluk Gong, Jakarta Barat, Kamis 14 Maret tengah malam.

Tony Hermanto menyebutkan, Makmur inilah yang terlibat perampokan CIMB Medan.  Selain ikut beraksi merampok CIMB Medan, Makmur juga terlibat perampokan toko emas di Petukangan dan Tambora itu.

Dalam operasi di Teluk Gong itu, Makmur tewas sedangkan temannya, Hendra, ditangkap hidup.
Dari mulut Hendra, aparat melanjutkan penggrebekan ke sejumlah tempat. Di kawasan Pondok Aren, Tangerang, aparat menembak mati Kodrat, belakangan diketahui juga DPO kasus bom Beji, Depok.

Terakhir aparat menyerbu menyerbu gudang mebel di kampung Babakan, Mustika Sari, kecamatan Mustika Jaya, Bekasi. Di sini, Arman ditembak mati dan satu ditangkap hidup atas nama Siswanto. Satu orang lagi atas nama Togop dibekuk di jalan Kapuk Muara, Jakarta Utara dalam keadaan hidup.

Di lokasi gudang medel itu ditemukan 14  bom pipa, 5 senjata api, peluru kaliber 9 mm sebanyak 34 butir, dua sepeda motor, dan emas 1 kilogram. Barang-barang itulah yang disebut akan digunakan untuk melakukan aksi teror dengan target markas TNI dan Polri. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/