JAKARTA – Wacana pencapresan Ibu Negara Ani Yudhoyono sebagai capres rupanya cukup mengguncang internal Partai Demokrat (PD). Ketua Umum PD Anas Urbaningrum ikut memberikan klarifikasi. Anas menegaskan, sampai saat ini partainya belum menetapkan siapa pun sebagai capres ataupun cawapres.
“Sekarang ini belum waktunya bicara capres dan cawapres,” kata Anas di sela pembukaan Diklat SAR Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, kemarin (18/5).
Anas sepertinya tak mau terjebak pada perdebatan mengenai maju atau tidaknya Ani sebagai capres. Dia hanya memastikan, di internal PD belum ada pembahasan mengenai sosok capres untuk pilpres mendatang.
Bahkan, majelis tinggi yang dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga belum membicarakan isu tersebut. Majelis tinggi yang nanti berwenang memutuskannya. Anas sendiri duduk sebagai wakil ketua majelis tinggi. “PD sekarang ini posisinya konsentrasi membantu Pak SBY sukses dalam pemerintahan. Kami sabar menunggu sampai tahun politik, yakni tahun 2014,” tandas mantan ketua umum PB HMI itu.
Pengamat politik Charta Politica Yunarto Wijaya menyampaikan, sejauh ini pencapresan Ani baru muncul dari mulut kader PD. Bukan dari keluarga besar SBY sendiri. Dari kacamata komunikasi politik, kata dia, fenomena tersebut menunjukkan bahwa PD masih terpaku pada sosok tunggal SBY.
“Demokrat belum bisa lepas dari kungkungan nama besar SBY. Ada semacam ketakutan secara psikologis untuk memunculkan nama yang lain,” ucap Yunarto. Ketika PD hanya berhenti pada seorang tokoh sebagai mesin politiknya, lanjut Yunarto, artinya telah terjadi kegagalan proses kaderisasi dan regenerasi.(pri/jpnn)