26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Ini Modus Permainan Oknum Pengurus PGRI, Honorer K2 Harus Waspada

Tenaga honorer. Foto: dok.JPNN
Tenaga honorer. Foto: dok.JPNN

JAKARTA, SUMUTPOS.CO–Para tenaga honorer kategori dua (K2) harus meningkatkan kewaspadaan, menyusul dengan kemunculan calo-calo CPNS yang berlatar belakangan pengurus organisasi, PNS,‎ ataupun pengurus forum honorer.

Menurut Ketua Tim Investigasi Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Riyanto Agung Subekti alias Itong, di Jawa Timur kini bergerilya oknum pengurus PGRI. Oknum ini coba-coba menggiring pengurus Korda FHK2I se Jatim ke arah yang tidak benar.

“Jadi para Korda FHK2I ini diarahkan untuk memasukkan data honorer K2 yang mau menyetorkan uang. ‎ Kalau tidak mau setor, meski honorer K2 asli tidak akan dimasukkan,” kata Itong kepada JPNN, Sabtu (19/9).

Itong sendiri mengaku pernah ditelepon salah satu oknum pengurus PGRI Jatim untuk mencari mangsa 10 gratis satu. Masing-masing diwajibkan membayar Rp 80 juta sampai Rp 150 juta.

“Kalau saya dapat 10 orang, maka saya gratis. Nah inikan tidak benar, karena mengatasnamakan PGRI, ada beberapa korda yang sempat terpengaruh, namun sudah langsung saya klarifikasi agar tidak percaya,” ujarnya.

Itong menambahkan, pihaknya sudah melaporkan masalah tersebut ke PB PGRI agar nama organisasi guru itu tidak dicemarkan oleh oknum pengurus PGRI Jatim tersebut.

“Saya kenal sekali oknum tersebut, makanya saya imbau rekan-rekan honorer K2 di wilayah lain jangan sampai terpedaya dengan muslihat orang-orang yang tidak berjuang namun tiba-tiba mengaku-aku berjasa dan minta bayaran,” sarannya. (esy/jpnn)

Tenaga honorer. Foto: dok.JPNN
Tenaga honorer. Foto: dok.JPNN

JAKARTA, SUMUTPOS.CO–Para tenaga honorer kategori dua (K2) harus meningkatkan kewaspadaan, menyusul dengan kemunculan calo-calo CPNS yang berlatar belakangan pengurus organisasi, PNS,‎ ataupun pengurus forum honorer.

Menurut Ketua Tim Investigasi Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Riyanto Agung Subekti alias Itong, di Jawa Timur kini bergerilya oknum pengurus PGRI. Oknum ini coba-coba menggiring pengurus Korda FHK2I se Jatim ke arah yang tidak benar.

“Jadi para Korda FHK2I ini diarahkan untuk memasukkan data honorer K2 yang mau menyetorkan uang. ‎ Kalau tidak mau setor, meski honorer K2 asli tidak akan dimasukkan,” kata Itong kepada JPNN, Sabtu (19/9).

Itong sendiri mengaku pernah ditelepon salah satu oknum pengurus PGRI Jatim untuk mencari mangsa 10 gratis satu. Masing-masing diwajibkan membayar Rp 80 juta sampai Rp 150 juta.

“Kalau saya dapat 10 orang, maka saya gratis. Nah inikan tidak benar, karena mengatasnamakan PGRI, ada beberapa korda yang sempat terpengaruh, namun sudah langsung saya klarifikasi agar tidak percaya,” ujarnya.

Itong menambahkan, pihaknya sudah melaporkan masalah tersebut ke PB PGRI agar nama organisasi guru itu tidak dicemarkan oleh oknum pengurus PGRI Jatim tersebut.

“Saya kenal sekali oknum tersebut, makanya saya imbau rekan-rekan honorer K2 di wilayah lain jangan sampai terpedaya dengan muslihat orang-orang yang tidak berjuang namun tiba-tiba mengaku-aku berjasa dan minta bayaran,” sarannya. (esy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/