KPK Minta Sultan Laporkan Data Pernikahan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menaruh banyak perhatian terhadap pernikahan putri Sultan Hamengku Buwono. Sebagai lembaga antikorupsi, KPK meminta agar pihak Sultan melaporkan pemberian hadiah dan angpao perkawinan puterinya.
“Karena Sri Sultan Gubernur DI Yogyakarta, maka dia adalah Penyelenggara Negara (PN),” kata Wakil Ketua M Jasin di Jakarta kemarin.
Menurutnya, kewajiban untuk melaporkan hadiah perkawainan itu sudah diatur dalam pasal 12B UU No 20 tahun 2001 tentang Gratifikasi. Menurut Jasin, Undang-undang tersebut mengatur bahwa para penyelenggara negara harus melaporkan apapun yang dia terima kepada KPK.
Jasin meminta agar Sultan Hamengku Buwono melaporkan hadiah pernikahan puterinya dalam 30 hari setelah acara pernikahan. Jasin yang akan lengser sebagai pimpinan KPK Desember mendatang mengatakan bahwa sebagai seorang gubernur sekaligus raja yang menjadi panutan warganya, Sultan seharusnya memberikan contoh.
Sesuai dengan aturan yang berlaku, dalam melaporkan hadiah pernikahan, Sultan harus menyampaikan data-data tentang pernikahan. Misalnya daftar tamu undangan, rincian lengkap daftar sumbangan, dan daftar pemberian karangan bunga dan bentuk yang lainnya.
Nah, apabila penyelenggara yang bersangkutan tidak melaporkan dan ternyata nantinya KPK menemukan adanya gratifikasi, maka KPK bisa memprosesnya sebagai tindakan pidana. Namun apabila yang bersangkutan melaporkan, maka KPK akan menyatakan apakah pemberian itu termasuk gratifikasi atau tidak.
Seperti direncanakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono hadir di acara pernikahan KR Bendoro dan KPH Yudanegara yang dihelat di Masjid Penepen, kompleks Keraton Jogja. Selai itu, sedikitnya 20 menteri juga hadir.
Perhelatan Royal Wedding ala Jogja itu mendapat perhatian negara-negara lain. Buktinya, beberapa hari hingga kemarin menjelang hari H prosesi akad nikah, banyak ucapan selamat dikirimkan lewat email ke Sekretariat Gubernur DIJ di Kepatihan. Di antaranya datang dari Jepang, Kerajaan Inggris, Norwegia, Jerman, Suriname, Slovakia, Aljazair, dan Kerajaan Belanda. “Juga ada ucapan selamat dari Presiden AS Barack Obama,” kata Dra Kuskasriati dari media center pernikahan.
Terlepas dari itu, pernikahan putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dihelat pada Minggu-Selasa (16-19/10) juga sangat dinanti para wisatawan asing. Para wisatawan dari Jepang juga antusias menghadiri acara tersebut. Apalagi, Provinsi Kyoto sudah lama menjalin hubungan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sister city. Sehingga para sahabat Sultan dan Gusti Kanjeng Ratu Pambayun juga datang.
“Wisatawan dari Jepang sangat antusias menyaksikan pernikahan keraton, juga wisatawan dari Eropa, Australia dan Amerika,” kata Deddy Parnowo Eryono, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Rabu (12/10).
Sedikitnya ada 50 turis asal Jepang yang dipastikan hadir ingin menyaksikan pernikahan putri bungsu raja nagari Ngayogyakarta itu. Para tamu dari negeri sakura itu memang sebagai tamu undangan dari pihak keraton karena hubungan antara keraton, pemerintah dan kerajaan di Jepang. (kuh/c9/jpnn)