28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Posisi Pesawat Cessna yang Hilang tak Terdeteksi

Jakarta- Pencarian pesawat Cessna 172 yang hilang masih belum membuahkan hasil. Selama ini, yang katanya ditemukan titik Sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) di sejumlah titik masih belum jelas. Semua masih sekadar isu.

lum membuahkan hasil. Kalau isu-isu masih belum pasti,” jelas Kepala Humas Badan SAR Nasional, Gagah Prakoso saat dihubungi, Jumat (18/11). Gagah menjelaskan, untuk pencarian pesawat yang berpenumpang 3 orang dan hilang pada Rabu (16/11) itu, tim bekerja dalam beberapa area menggunakan 4-5 pesawat.

“Kita main di pegunungan Burangrang, Tampomas. Kemudian setelah itu tim berkumpul di Kalijati dan berbagi data,” imbuh Gagah. Gagah menjelaskan, tim bekerja buta posisi pesawat. Jadi pencarian dilakukan berdasarkan science. Artinya diperkirakan kearah mana pesawat saat mengalami deviasi. Segala kemungkinan dilacak tim.
“Semua upaya pencarian berdasarkan perhitungan,” jelasnya.

Basarnas tetap berharap agar penumpang bisa ditemukan dengan selamat. Namun hitung-hitungan terburuk, bila pesawat jatuh di hutan, manusia bisa bertahan 7 hari. Karena itu pencarian akan dilakukan selama 7 hari, selanjutnya dilakukan langkah-langkah lain. Sedangkan bila pesawat jatuh di laut sulit diperkirakan. “Kalau jatuh di hutan biasanya ada bekas jejaknya terbakar atau ada pohon yang rebah. Di laut juga kita sudah lakukan pencarian tetapi tidak ada. Kita berharap terbaik agar semua selamat,” terangnya.

Sebelumnya, pesawat Cessna 172 tersebut hilang kontak sejak Rabu (16/11)pukul 08.19 WIB. Saat itu, tim mengabarkan akan sampai di Cirebon pukul 09.00 WIB. Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal nasib pesawat.(net/bbs)

Jakarta- Pencarian pesawat Cessna 172 yang hilang masih belum membuahkan hasil. Selama ini, yang katanya ditemukan titik Sinyal Emergency Locator Transmitter (ELT) di sejumlah titik masih belum jelas. Semua masih sekadar isu.

lum membuahkan hasil. Kalau isu-isu masih belum pasti,” jelas Kepala Humas Badan SAR Nasional, Gagah Prakoso saat dihubungi, Jumat (18/11). Gagah menjelaskan, untuk pencarian pesawat yang berpenumpang 3 orang dan hilang pada Rabu (16/11) itu, tim bekerja dalam beberapa area menggunakan 4-5 pesawat.

“Kita main di pegunungan Burangrang, Tampomas. Kemudian setelah itu tim berkumpul di Kalijati dan berbagi data,” imbuh Gagah. Gagah menjelaskan, tim bekerja buta posisi pesawat. Jadi pencarian dilakukan berdasarkan science. Artinya diperkirakan kearah mana pesawat saat mengalami deviasi. Segala kemungkinan dilacak tim.
“Semua upaya pencarian berdasarkan perhitungan,” jelasnya.

Basarnas tetap berharap agar penumpang bisa ditemukan dengan selamat. Namun hitung-hitungan terburuk, bila pesawat jatuh di hutan, manusia bisa bertahan 7 hari. Karena itu pencarian akan dilakukan selama 7 hari, selanjutnya dilakukan langkah-langkah lain. Sedangkan bila pesawat jatuh di laut sulit diperkirakan. “Kalau jatuh di hutan biasanya ada bekas jejaknya terbakar atau ada pohon yang rebah. Di laut juga kita sudah lakukan pencarian tetapi tidak ada. Kita berharap terbaik agar semua selamat,” terangnya.

Sebelumnya, pesawat Cessna 172 tersebut hilang kontak sejak Rabu (16/11)pukul 08.19 WIB. Saat itu, tim mengabarkan akan sampai di Cirebon pukul 09.00 WIB. Namun, hingga kini belum ada kejelasan soal nasib pesawat.(net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/