25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Dahlan, Pramono, dan Gita dalam Satu Panel

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat segera memasuki babak puncak. Mulai besok (21/1), sebelas  kandidat capres akan diajak berkeliling, setidaknya di sepuluh kota seluruh Indonesia.  Visi sebagai kandidat RI 1 akan diadu dalam ajang debat capres.

Konvensi Demokrat
Konvensi Demokrat

Kota pertama yang disinggahi adalah Medan. “Akan ada Dahlan, Pramono Edhie, dan Gita di sana untuk hari pertama,” ungkap Sekretaris Komite Konvensi Suaidi Marasabessy saat dihubungi kemarin (19/1). Rencananya, kegiatan debat yang diikuti menteri BUMN, mantan KSAD,  dan menteri perdagangan itu  akan dilakukan di depan Istana Maimun.

Selain tiga orang itu, imbuh dia, akan ada tiga peserta lain  yang juga berada dalam satu panel. Mereka Hayono Isman, Ali Masykur Musa, dan Irman Gusman. “Kegiatan ini penting agar masyarakat semakin tahu siapa-siapa capres Partai Demokrat, yaitu lewat pemahaman yang baik masing-masing visi dan misinya,” beber Suaidi.

Berbeda dengan kegiatan Meet the Press yang dihelat sebelumnya, jelas politikus  purnawirawan jenderal bintang tiga itu, setiap peserta diberi ruang yang luas untuk saling menanggapi atau bertanya kepada kandidat capres yang lain. Karena itu, dengan dipandu seorang moderator, bahkan dibuka ruang saling serang atau saling kritik. “Tentu dalam koridor politik cerdas dan santun seperti yang dipegang Demokrat selama ini,” imbuhnya.

Keesokan harinya (22/1),  masih di kota Medan, kelompok kedua peserta konvensi akan menjalani kegiatan yang sama.  Mereka adalah mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, Ketua DPR Marzuki Alie, Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, dan mantan Dubes Amerika Serikat Dino Patti Djalal.

Awalnya, kelompok kedua peserta konvensi itu diagendakan menjalani debat pertama mereka di Kota Palembang. Medan dan Palembang sebelumnya berada dalam satu seri. “Iya, ini memang ada sedikit perubahan, lebih karena faktor alam yang belum memungkinkan. Ini nanti terpaksa kami pisah. Palembang akan menjadi seri berikutnya,”  jelasnya

Relawan Nyebar ke Pantai Timur dan Barat Sumut

Di sisi lain, sehari jelang Debat Konvensi, Dewan Pimpinan Wilayah Tim Relawan Dahlan Iskan (DPW TrenDi) Sumut menyiapkan relawan untuk meramaikan konvensi.

Ketua DPW TrenDI Sumut, Kurniadi Sitorus mengatakan, relawan yang diturunkan untuk menghadiri Konvensi Capres Partai Demokrat hanya didatangi oleh sejumlah pengurus dari setiap daerah di sekitar Kota Medan, seperti Deliserdang, Langkat, Tebingtinggi, Karo, Sergai, dan Binjai.

“Kami menurunkan relawan inti. Relawan lainnya berada di daerah masing-masing dan tetap bekerja untuk menjadi Dahlan Iskan Presiden,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (19/1).

Dia menyebutkan, pesan Abah (sebutan Dahlan Iskan) kepada tim relawan agar tidak memakai fasilitas atau karyawan dari perusahaan BUMN, melainkan murni dari pergerakan masyarakat di lapisan-lapisan yang bawah.

“Jadi mainnya bukan wacana atau cakap-cakap saja, tapi kami sudah aksi untuk menyebarkan Dahlan Iskan Presiden Kita, sekarang relawan sudah menyebar di Pantai Timur dan Pantai Barat Sumut,” sebutnya.

Kurniadi menyatakan, mengenalkan Dahlan Iskan kepada masyarakat bukan hal yang sulit, pasalnya banyak orang sudah mengenal sosok Dahlan Iskan dari caranya bekerja dan gaya sederhananya. Bahkan, Dahlan Iskan dikenal karena banyak ide yang dikeluarkannya menjadi inspirasi banyak orang.

“Begitu disebut Dahlan Iskan, masyarakat langsung menyambung dengan gaya khas sederhana dan kerajinan Dahlan Iskan dalam bekerja khususnya saat menjadi Menteri BUMN, sampai hal terkecil dicontohkannya cara bekerja,” katanya.

Deklarator FORDIS, Gandi Parapat menyatakan, saat ini seluruh lapisan mendukung Dahlan Iskan untuk jadi pemimpin. Dukungan itu dimulai dari mahasiswa, pemimpin perusahaan, aktivis hingga sejumlah pemimpin organisasi mendukungnya.

Dia menilai, apa yang dilakukan Dahlan Iskan hari ini cenderung memberikan pengalaman baru dalam hal cara dan pola bekerja. Kemudian, cara Dahlan Iskan bekerja mampu menularkan dari orang yang malas bekerja menjadi rajin.

“Jadi Dahlan Iskan ini layak dijadikan pemimpin karena mampu mengubah prilaku kebanyakan orang menjadi rajin bekerja,” ucapnya. (dyn/c1/fat/jpnn/ril/rbb)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat segera memasuki babak puncak. Mulai besok (21/1), sebelas  kandidat capres akan diajak berkeliling, setidaknya di sepuluh kota seluruh Indonesia.  Visi sebagai kandidat RI 1 akan diadu dalam ajang debat capres.

Konvensi Demokrat
Konvensi Demokrat

Kota pertama yang disinggahi adalah Medan. “Akan ada Dahlan, Pramono Edhie, dan Gita di sana untuk hari pertama,” ungkap Sekretaris Komite Konvensi Suaidi Marasabessy saat dihubungi kemarin (19/1). Rencananya, kegiatan debat yang diikuti menteri BUMN, mantan KSAD,  dan menteri perdagangan itu  akan dilakukan di depan Istana Maimun.

Selain tiga orang itu, imbuh dia, akan ada tiga peserta lain  yang juga berada dalam satu panel. Mereka Hayono Isman, Ali Masykur Musa, dan Irman Gusman. “Kegiatan ini penting agar masyarakat semakin tahu siapa-siapa capres Partai Demokrat, yaitu lewat pemahaman yang baik masing-masing visi dan misinya,” beber Suaidi.

Berbeda dengan kegiatan Meet the Press yang dihelat sebelumnya, jelas politikus  purnawirawan jenderal bintang tiga itu, setiap peserta diberi ruang yang luas untuk saling menanggapi atau bertanya kepada kandidat capres yang lain. Karena itu, dengan dipandu seorang moderator, bahkan dibuka ruang saling serang atau saling kritik. “Tentu dalam koridor politik cerdas dan santun seperti yang dipegang Demokrat selama ini,” imbuhnya.

Keesokan harinya (22/1),  masih di kota Medan, kelompok kedua peserta konvensi akan menjalani kegiatan yang sama.  Mereka adalah mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, Ketua DPR Marzuki Alie, Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, dan mantan Dubes Amerika Serikat Dino Patti Djalal.

Awalnya, kelompok kedua peserta konvensi itu diagendakan menjalani debat pertama mereka di Kota Palembang. Medan dan Palembang sebelumnya berada dalam satu seri. “Iya, ini memang ada sedikit perubahan, lebih karena faktor alam yang belum memungkinkan. Ini nanti terpaksa kami pisah. Palembang akan menjadi seri berikutnya,”  jelasnya

Relawan Nyebar ke Pantai Timur dan Barat Sumut

Di sisi lain, sehari jelang Debat Konvensi, Dewan Pimpinan Wilayah Tim Relawan Dahlan Iskan (DPW TrenDi) Sumut menyiapkan relawan untuk meramaikan konvensi.

Ketua DPW TrenDI Sumut, Kurniadi Sitorus mengatakan, relawan yang diturunkan untuk menghadiri Konvensi Capres Partai Demokrat hanya didatangi oleh sejumlah pengurus dari setiap daerah di sekitar Kota Medan, seperti Deliserdang, Langkat, Tebingtinggi, Karo, Sergai, dan Binjai.

“Kami menurunkan relawan inti. Relawan lainnya berada di daerah masing-masing dan tetap bekerja untuk menjadi Dahlan Iskan Presiden,” ujarnya kepada Sumut Pos, Minggu (19/1).

Dia menyebutkan, pesan Abah (sebutan Dahlan Iskan) kepada tim relawan agar tidak memakai fasilitas atau karyawan dari perusahaan BUMN, melainkan murni dari pergerakan masyarakat di lapisan-lapisan yang bawah.

“Jadi mainnya bukan wacana atau cakap-cakap saja, tapi kami sudah aksi untuk menyebarkan Dahlan Iskan Presiden Kita, sekarang relawan sudah menyebar di Pantai Timur dan Pantai Barat Sumut,” sebutnya.

Kurniadi menyatakan, mengenalkan Dahlan Iskan kepada masyarakat bukan hal yang sulit, pasalnya banyak orang sudah mengenal sosok Dahlan Iskan dari caranya bekerja dan gaya sederhananya. Bahkan, Dahlan Iskan dikenal karena banyak ide yang dikeluarkannya menjadi inspirasi banyak orang.

“Begitu disebut Dahlan Iskan, masyarakat langsung menyambung dengan gaya khas sederhana dan kerajinan Dahlan Iskan dalam bekerja khususnya saat menjadi Menteri BUMN, sampai hal terkecil dicontohkannya cara bekerja,” katanya.

Deklarator FORDIS, Gandi Parapat menyatakan, saat ini seluruh lapisan mendukung Dahlan Iskan untuk jadi pemimpin. Dukungan itu dimulai dari mahasiswa, pemimpin perusahaan, aktivis hingga sejumlah pemimpin organisasi mendukungnya.

Dia menilai, apa yang dilakukan Dahlan Iskan hari ini cenderung memberikan pengalaman baru dalam hal cara dan pola bekerja. Kemudian, cara Dahlan Iskan bekerja mampu menularkan dari orang yang malas bekerja menjadi rajin.

“Jadi Dahlan Iskan ini layak dijadikan pemimpin karena mampu mengubah prilaku kebanyakan orang menjadi rajin bekerja,” ucapnya. (dyn/c1/fat/jpnn/ril/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/