25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Bursa Ketum PAN: Soetrisno Bachir ‘Hadang’ Hatta

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Masuknya Soetrisno Bachir ke gerbong dukungan kepada Zulkifli Hasan berpotensi menghadang laju kubu incumbent Hatta Rajasa. Ya, Bachir bisa memunculkan kontestasi seimbang dalam persaingan perebutan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Namun, kubu Hatta percaya diri masih mampu unggul berkat target tinggi untuk pemenangan PAN di Pemilu Nasional 2019.

Optimisme itu disampaikan Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy, salah seorang pendukung Hatta. Pria yang juga menjabat ketua Fraksi PAN tersebut mengatakan, jika terpilih, Hatta memiliki target tinggi, yakni menaikkan perolehan suara partai berlambang matahari tersebut hingga mencapai 15 juta suara. “Target 15 juta suara pada 2019 itu bukan mimpi siang bolong,” kata Tjatur di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (18/2).

Tjatur menjelaskan, Hatta sudah terbukti mampu menaikkan perolehan suara PAN pada Pemilu 2014. PAN meraih total 9,5 juta suara, lebih tinggi daripada Pemilu 2009 (6,25 juta suara). Kontribusi itu dicapai Hatta di tengah-tengah kesibukannya sebagai menteri koordinator bidang perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II.

“Waktu itu Bang Hatta konsentrasinya terpecah. Nyatanya, tetap naik suaranya. Kalau sekarang fokus 100 persen, target 15 juta bukan mustahil,” ujar Tjatur optimistis.

Tjatur menegaskan, perolehan tinggi PAN pada Pemilu 2014 tidak lepas dari faktor Hatta. Dia menilai Hatta adalah sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan partai yang modern sehingga pemilih mulai menaruh perhatian kepada PAN. “Suara partai itu bukan hanya faktor mesin partai, tapi juga kepemimpinan dan popularitas Ketum,” ujarnya.

Hal tersebut, lanjut Tjatur, terbukti di dalam pemilu presiden. Maju dalam pilpres sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto, perolehan pasangan nomor urut 1 itu mencapai 67 juta suara pemilih Indonesia. Tjatur meyakini, perolehan suara tersebut merupakan kontribusi popularitas dari Hatta. “Kalau sepertiga atau setengahnya suka Bang Hatta, ini modal penting. Bang Hatta sudah punya popularitas,” tegasnya.

Sebelumnya mantan ketum PAN Soetrisno Bachir memastikan dirinya ikut mendukung Zulkifli Hasan sebagai kandidat ketum di Kongres IV PAN pada 28 Februari-2 Maret nanti.

Kepastian inipun langsung disampaikan kepada publik disaat dirinya menerima kunjungan Zulkifli Hasan ke kediamannya.  “Hari ini saya menyatakan siap mendukung Zulkifli Hasan,” kata SB di kediamannya, Jalan Simprug Golf I, Jakarta, Rabu (18/2).

Dia pun mengaku siap membesarkan PAN bersama-sama dengan Zulkifli Hasan ýapabila terpilih nanti, serta mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun bangsa dalam rumah besar PAN.

Sementara itu Zulkifli Hasan mengatakan, kunjungan itu merupakan silaturahmi biasa sekaligus meminta restu dari SB dalam kongres nanti. “Ya kali ini silaturahmi dengan tokoh kita, tokoh PAN, ketum
periode lalu. Sebetulnya silaturhami ini biasa saja karena menjelang kongres tentu suasananya jadi berbeda,” katanya yang saat itu ditemani beberapa politikus PAN lainnya seperti Didik J Rachbini, Viva Yoga Muladi, dan Toto Sugiarto. (bay/c10/fat/dil/jpnn/rbb)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO-Masuknya Soetrisno Bachir ke gerbong dukungan kepada Zulkifli Hasan berpotensi menghadang laju kubu incumbent Hatta Rajasa. Ya, Bachir bisa memunculkan kontestasi seimbang dalam persaingan perebutan ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Namun, kubu Hatta percaya diri masih mampu unggul berkat target tinggi untuk pemenangan PAN di Pemilu Nasional 2019.

Optimisme itu disampaikan Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy, salah seorang pendukung Hatta. Pria yang juga menjabat ketua Fraksi PAN tersebut mengatakan, jika terpilih, Hatta memiliki target tinggi, yakni menaikkan perolehan suara partai berlambang matahari tersebut hingga mencapai 15 juta suara. “Target 15 juta suara pada 2019 itu bukan mimpi siang bolong,” kata Tjatur di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (18/2).

Tjatur menjelaskan, Hatta sudah terbukti mampu menaikkan perolehan suara PAN pada Pemilu 2014. PAN meraih total 9,5 juta suara, lebih tinggi daripada Pemilu 2009 (6,25 juta suara). Kontribusi itu dicapai Hatta di tengah-tengah kesibukannya sebagai menteri koordinator bidang perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II.

“Waktu itu Bang Hatta konsentrasinya terpecah. Nyatanya, tetap naik suaranya. Kalau sekarang fokus 100 persen, target 15 juta bukan mustahil,” ujar Tjatur optimistis.

Tjatur menegaskan, perolehan tinggi PAN pada Pemilu 2014 tidak lepas dari faktor Hatta. Dia menilai Hatta adalah sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan partai yang modern sehingga pemilih mulai menaruh perhatian kepada PAN. “Suara partai itu bukan hanya faktor mesin partai, tapi juga kepemimpinan dan popularitas Ketum,” ujarnya.

Hal tersebut, lanjut Tjatur, terbukti di dalam pemilu presiden. Maju dalam pilpres sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto, perolehan pasangan nomor urut 1 itu mencapai 67 juta suara pemilih Indonesia. Tjatur meyakini, perolehan suara tersebut merupakan kontribusi popularitas dari Hatta. “Kalau sepertiga atau setengahnya suka Bang Hatta, ini modal penting. Bang Hatta sudah punya popularitas,” tegasnya.

Sebelumnya mantan ketum PAN Soetrisno Bachir memastikan dirinya ikut mendukung Zulkifli Hasan sebagai kandidat ketum di Kongres IV PAN pada 28 Februari-2 Maret nanti.

Kepastian inipun langsung disampaikan kepada publik disaat dirinya menerima kunjungan Zulkifli Hasan ke kediamannya.  “Hari ini saya menyatakan siap mendukung Zulkifli Hasan,” kata SB di kediamannya, Jalan Simprug Golf I, Jakarta, Rabu (18/2).

Dia pun mengaku siap membesarkan PAN bersama-sama dengan Zulkifli Hasan ýapabila terpilih nanti, serta mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun bangsa dalam rumah besar PAN.

Sementara itu Zulkifli Hasan mengatakan, kunjungan itu merupakan silaturahmi biasa sekaligus meminta restu dari SB dalam kongres nanti. “Ya kali ini silaturahmi dengan tokoh kita, tokoh PAN, ketum
periode lalu. Sebetulnya silaturhami ini biasa saja karena menjelang kongres tentu suasananya jadi berbeda,” katanya yang saat itu ditemani beberapa politikus PAN lainnya seperti Didik J Rachbini, Viva Yoga Muladi, dan Toto Sugiarto. (bay/c10/fat/dil/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/