7 Orang Ditangkap
Jogjakarta- Aksi penolakan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi terus bergulir di Tanah Air. Di Jogjakarta, ratusan mahasiswa dengan aparat kepolisian bentrok saat demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (19/3). Beberapa mahasiswa mengalami luka dan ditangkap saat bentrokan terjadi di dekat kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Aksi dilakukan massa gabungan mahasiswa dari Aliansi Rakyat Menggugat (ARM). Dalam aksinya, massa membawa patung boneka babi hutan dari kertas berwarna hitam bertuliskan “BBM Naik SBY Turun”.
Awalnya, aksi berjalan damai ketika peserta melakukan orasi bergantian yang intinya menolak kenaikan harga BBM dan menuntut Presiden SBY dan Wapres Boediono turun. Bentrokan antara mahasiswa dengan aparat kepolisian terjadi ketika mahasiswa hendak membakar patung replika babi dan merobek-robek poster SBY. Rebutan poster antara aparat dengan mahasiswa tak dapat dihindari.
Massa juga mulai membakar ban di tengah jalan. Ketika aparat hendak memadamkan dengan semprotan, mahasiswa menghalang-halanginya sehingga bentrokan mulai pecah.
Aparat kepolisian berusaha memadamkan api dan membubarkan masa dengan water canon. Massa yang sudah tersulut emosi, kemudian melempari petugas dengan batu. Karena diserang, polisi pun mengejar pendemo hingga ke kampus UIN.
Akibatnya, beberapa mahasiswa mengalami luka-luka terkena pentungan kayu. Sekitar tujuh orang mahasiswa ditangkap atas insiden itu. Sedangkan Kabag Ops Polres Sleman, Kompol Irwan Setiawan harus dilarikan ke rumah sakit akibat terkena lemparan batu dari pendemo.
Penolakan kenaikan harga BBM juga terjadi di Medan. Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan ini diwarnai pembakaran foto Presiden SBY dan pembubuhan tanda tangan guna mendukung aksi penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan mahasiswa dan anggota DPRD Sumut.
Dalam aksinya, mahasiswa dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM. “Kita minta, agar rencana kenaikan BBM itu dibatalkan. Harusnya, pemerintah melakukan kebijakan-kebjiakan yang menjadi solusi agar tidak ada kenaikan BBM,” kata Rahmadsyah Putra, Koordinator Lapangan HMI dalam orasinya.
Kebijakan atau solusi yang semestinya dilakukan pemerintah, lanjutnya, dengan menasionalisasi perusahaan pengolahan minyak di Indonesia, serta mengawal ketat pengelolaan minyak di Indonesia dan memonitoring penyuplaian BBM ke seluruh Indonesia.
Sementara anggota DPRD Sumut yang menerima aksi mahasiswa tersebut diantaranya T Dirkhansyah dari Fraksi Demokrat, Muhammad Nasir dari F-PKS dan Brillian Moktar dari F-PDIP mengaku sepakat dengan mahasiswa, menolak rencana kenaikan BBM. Mereka pun menandatangani kesepakatan penolakan rencana kenaikan BBM bersama massa HMI Kota Medan.
Sementara Ketua Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) Sumut Dody Yusuf Wibisono mengaku mendukung penuh rencana kenaikan harga BBM. “Jika kenaikan harga BBM ini dianggap tidak mensejahterakan masyarakat, saya rasa itu salah. Pemotongan subsidi BBM adalah demi penyelamatan APBN dan kesejahteraan rakyat,” katanya di sela-sela dialog interaktif bertajuk “Harga BBM Naik, Rakyat Sejahtera?” yang digelar IMDI Sumut di Hotel Garuda Citra Medan, Senin (19/3).
Dosen Fisip UMSU Shohibul Anshor Siregar yang juga menjadi narasumber dalam dialog interktif tersebut menilai, banyaknya aksi protes menjelang kenaikan harga BBM yang disuarakan berbagai elemen masyarakat khususnya mahasiswa, menurut Shohibul, hal tersebut biasa saja. “Menurut saya, itu tidak akan menjadi gelombang besar yang dapat membuat SBY turun tahta sebagaimana ditargetkan orang-orang tertentu. Lagipula, sejarah instabilitas yang pernah terjadi di Indonesia tidaklah dapat dijadikan rujukan untuk menurunkan SBY,” ungkapnya.(ari/gus/ade/mag-3)
Di Tebingtinggi, Kepala Kejaksaan Negeri Tebingtinggi Olopan Nainggolan SH mengingatkan, agar masyarakat tidak terprovokasi dengan isu kenaikan harga BBM.
“Saya berharap kepada instansi terkait dan masyarakat Tebingtinggi agar melakukan antisipasi sejak dini terhadap isu-isu aktual tentang rencana kenaikan harga BBM dan tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum, seperti melakukan penimbunan BBM dan aksi-aksi demo anarkis lainnya,” kata Olopan Nainggolan ketika memimpin Upacara Kesadaran Nasional yang digelar di Lapangan Sri Mersing, Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Senin (19/3).
Kajari juga berharap, dalam melaksanakan tugas, agar mematuhi segala peraturan yang berlaku dan menghindari tindakan penyalahgunaan wewenang dan korupsi.(ari/gus/ade/mag-3)