26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dua Menteri Calon Ketum Demokrat

JAKARTA-Bursa kandidat ketua umum Partai Demokrat makin ramai. Bursa pengganti Anas Urbaningrum diramaikan menteri yang juga kader Demokrat.
“Ya ada dua,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Dewi Ratna Ajeng, kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).

Ada lima kader Demokrat yang saat ini duduk di kabinet. Mereka Sekretaris Majelis Tinggi yang juga Menteri ESDM Jero Wacik, anggota Majelis Tinggi yang juga Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, anggota Dewan Pembina yang juga Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Dewan Pembina yang juga Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, serta Menpora Roy Suryon
Ketika ditanya siapa nama menteri itu, Dewi tidak ingin membeberkannya.

“Ya nggak lah, kan bisa 1, 2 atau 3. Tapi yang jelas kita minta doanya saja lah buat membesarkan Demokrat,” ucap dia.
Dia memastikan SBY selaku ketua Majelis Tinggi dan Pembina menginginkan kader senior yang memimpin Demokrat dan tidak menimbulkan faksi.

Di sisi lain, sejumlah spanduk mendukung pemerintah SBY sampai tahun 2014 mewarnai aksi sekitar 100-an orang massa Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia dan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).

Sekjen Arus, Heru Purwoko mengatakan, aksi ini sengaja digelar bersamaan dengan kunjungan tamu negara Presiden Belarus di Istana Presiden. “Kami minta pemitnah dan pengacau ditindak tegas,” kata Heru yang ditemui disela-sela aksi Arus di kawasan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.

Heru menerangkan, akhir-akhir ini tensi perpolitikan tanah air semakin naik dan cenderung kontraproduktif dengan tujuan politik itu sendiri. Ada banyak pihak yang saat ini sudah tidak sabar ingin berkuasa dengan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku serta menghalalkan segala cara dari menebar fitnah keji, adu domba, kebencian, hingga mencaci maki segala yang dikerjakan pemerintahan SBY.

“Mereka tidak pernah sekalipun objektif menilai keberhasilan yang telah dicapai oleh pemerintahan yang dipimpin Presiden SBY. Sebagai loyalis SBY, kami mengingatkan kepada mereka yang sudah kebelet ingin berkuasa menjadi presiden,” tegasnya.

Heru menambahkan, Arus tetap akan berkomitmen menjaga aturan berdemokrasi. Arus juga siap pasang badan untuk mereka yang ingin merongrong stabilitas pemerintahan SBY.

“Atas dasar itu kami menyatakan sikap mendukung pemerintahan SBY menyelesaikan masa pengabdian sampai dengan 2014 sesuai dengan mandat yang diberikan rakyat Indonesia. Mengutuk segala bentuk upaya mendelegitimasi pemerintahan SBY pemerintahan pilihan rakyat yang sah dan konstitusional,” tutupnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Jhonny Alen Marbun memastikan, tidak ada akomodasi bagi Pengurus DPD dan Pengurus Partai Demokrat se-Indonesia yang ikut serta dalam KLB 30-31 Maret di Bali nanti.

“Ditanggung masing-masing peserta. Semua anggota bayar ongkos sendiri,” ujar Jhonny kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).
Ia kembali menegaskan, peserta yang ikut dalam KLB nanti datang dan pulang menggunakan dana pribadi atau tidak disiapkan panitia.

“Pulang juga ongkos sendiri, karena saya cara formal bahwa panitia tidak siapkan itu. Kecuali ongkos penginapan,” pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi VII ini mengatakan, yang menangani KLB nanti atau sebagai panitianya adalah DPP PD. Namun hingga sekarang, susunan kepanitian itu belum juga terbentuk.(wid/dem/jpnn)

JAKARTA-Bursa kandidat ketua umum Partai Demokrat makin ramai. Bursa pengganti Anas Urbaningrum diramaikan menteri yang juga kader Demokrat.
“Ya ada dua,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Dewi Ratna Ajeng, kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).

Ada lima kader Demokrat yang saat ini duduk di kabinet. Mereka Sekretaris Majelis Tinggi yang juga Menteri ESDM Jero Wacik, anggota Majelis Tinggi yang juga Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan, anggota Dewan Pembina yang juga Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Dewan Pembina yang juga Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, serta Menpora Roy Suryon
Ketika ditanya siapa nama menteri itu, Dewi tidak ingin membeberkannya.

“Ya nggak lah, kan bisa 1, 2 atau 3. Tapi yang jelas kita minta doanya saja lah buat membesarkan Demokrat,” ucap dia.
Dia memastikan SBY selaku ketua Majelis Tinggi dan Pembina menginginkan kader senior yang memimpin Demokrat dan tidak menimbulkan faksi.

Di sisi lain, sejumlah spanduk mendukung pemerintah SBY sampai tahun 2014 mewarnai aksi sekitar 100-an orang massa Aliansi Rakyat untuk SBY (ARUS) di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia dan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).

Sekjen Arus, Heru Purwoko mengatakan, aksi ini sengaja digelar bersamaan dengan kunjungan tamu negara Presiden Belarus di Istana Presiden. “Kami minta pemitnah dan pengacau ditindak tegas,” kata Heru yang ditemui disela-sela aksi Arus di kawasan M.H Thamrin, Jakarta Pusat.

Heru menerangkan, akhir-akhir ini tensi perpolitikan tanah air semakin naik dan cenderung kontraproduktif dengan tujuan politik itu sendiri. Ada banyak pihak yang saat ini sudah tidak sabar ingin berkuasa dengan tanpa mengindahkan aturan yang berlaku serta menghalalkan segala cara dari menebar fitnah keji, adu domba, kebencian, hingga mencaci maki segala yang dikerjakan pemerintahan SBY.

“Mereka tidak pernah sekalipun objektif menilai keberhasilan yang telah dicapai oleh pemerintahan yang dipimpin Presiden SBY. Sebagai loyalis SBY, kami mengingatkan kepada mereka yang sudah kebelet ingin berkuasa menjadi presiden,” tegasnya.

Heru menambahkan, Arus tetap akan berkomitmen menjaga aturan berdemokrasi. Arus juga siap pasang badan untuk mereka yang ingin merongrong stabilitas pemerintahan SBY.

“Atas dasar itu kami menyatakan sikap mendukung pemerintahan SBY menyelesaikan masa pengabdian sampai dengan 2014 sesuai dengan mandat yang diberikan rakyat Indonesia. Mengutuk segala bentuk upaya mendelegitimasi pemerintahan SBY pemerintahan pilihan rakyat yang sah dan konstitusional,” tutupnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Jhonny Alen Marbun memastikan, tidak ada akomodasi bagi Pengurus DPD dan Pengurus Partai Demokrat se-Indonesia yang ikut serta dalam KLB 30-31 Maret di Bali nanti.

“Ditanggung masing-masing peserta. Semua anggota bayar ongkos sendiri,” ujar Jhonny kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).
Ia kembali menegaskan, peserta yang ikut dalam KLB nanti datang dan pulang menggunakan dana pribadi atau tidak disiapkan panitia.

“Pulang juga ongkos sendiri, karena saya cara formal bahwa panitia tidak siapkan itu. Kecuali ongkos penginapan,” pungkasnya.

Sebelumnya, anggota Komisi VII ini mengatakan, yang menangani KLB nanti atau sebagai panitianya adalah DPP PD. Namun hingga sekarang, susunan kepanitian itu belum juga terbentuk.(wid/dem/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/