KOTA TANGSEL, SUMUTPOS.CO – Sebuah pesawat Tecnam P2006T PK-IFP jatuh di dekat Lapangan Sunbrust, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan (Tangsel), kemarin (19/5). Tiga orang meninggal dunia yang terdiri dari pilot dan dua penumpang. Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) masih mendalami penyebab kecelakaan pesawat milik Indonesia Flying Club (IFC) tersebut.
Pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 14.00 WIB. Salah seorang saksi mata bernama Ali menyampaikan, pada saat kejadian dirinya ada di warung kopi dekat lokasi. “Tiba-tiba ada suara letusan. Saya bersama rekan rekan ke sana menuju arah peledakan itu, begitu saya lihat ada pesawat yang jatuh,” terangnya.
Di sekitar pesawat jatuh terdapat satu korban mengenakan kaos dan celana jeans biru dengan kondisi terpental dan terkapar di tanah. Lalu, terdapat dua korban di dalam pesawat. Satu orang yang terkapar mengalami luka di kepalan
dan satu orang yang di dalam pesawat sudah tidak bergerak. “Tapi, satu orang di dalam pesawat masih bergerak,” ujarnya.
Bahkan, satu orang yang berada di dalam pesawat tersebut sempat meminta pertolongan. “Dia minta tolong. Saya engga bisa berbuat apa apa. Setelah pesawat jatuh itu hujan deras sekali. Lima menit setelah pesawat jatuh terjadi hujan deras,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat kejadian tidak melihat adanya percikan api. Benturannya keras tapi tidak ada ledakan yang terjadi. “ Saya melihat korban jarak satu meter. Di pesawat dua dan yang terpental satu. Saya tidak melihat pesawat berputar putar diatas,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Basarnas Jakarta Desiana Kartika Bahari menjelaskan, ketiga korban selesai dievakuasi pada pukul 16.40 WIB. Evakuasi dilakukan sejak pukul 13.45 WIB. “Terima awal info itu kami di pukul 13.43 WIB,” katanya di lokasi kejadian.
Dia mengungkapkan, saat ditemukan oleh pihaknya, ketiga korban dalam kondisi meninggal dunia. Kemudian langsung dibawa ke RS POLRI di Kramatjati untuk langsung di proses identifikasi selanjutnya. “Kondisi tubuh utuh ketiga-tiganya. Untuk yang di dalam pesawat ada dua, yang satu diluar, jadi yang agak sulit ini yang di dalam pesawat karena perlu kehati-hatian karena supaya utuh lah. Karena terjepit, kita perlu hati-hati untuk menarik ke luar,” terangnya.
Dia belum bisa berkomentar terkait penyebab kecelakaan tersebut. Namun, bila melihat cuaca pada saat kejadian itu terjadi hujan lebat. “Hujannya lebat saat kejadian,” paparnya kemarin.
Sementara Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menerangkan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerima laporan terkait pesawat tipe Tecnam P2006T bernomor registrasi PK-IFP milik Indonesia Flying Club atau Perkumpulan Penerbang Indonesia yang jatuh di BSD, Serpong, Kota Tangsel sekitar pukul 13.50 WIB, Minggu (19/5).
Pesawat tersebut memiliki rute dari Bandara Tanjung Lesung, Banten menuju Bandara Pondok Cabe, Tangsel. Didalam pesawat PK-IFP terdapat satu pilot, co pilot dan engineer. “Saat ini proses evakuasi korban telah selesai dan telah dibawa ke RS Polri di Kramatjati untuk diidentifikasi lebih lanjut,” katanya, kemarin.
Dia menuturkan, untuk proses identifikasi para korban telah selesai dilakukan pukul 20.00. Ketiganya yakni Capt Pulu darmawan sebagai pilot, Capt Suanda sebagai Co Pilot dan Farid Ahmad sebagai Engineer. “Kami turut berduka cita kepada keluarga korban,” paparnya.
Mengenai penyebab jatuhnya pesawat, Kementerian Perhubungan akan akan menunggu hasil dari investigasi dari KNKT. “Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, KNKT yang mendalami penyebabnya,” terangnya.
Di sisi lain, Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso menungkapkan, pesawat milik Indonsia Flying Club mengalami kecelakaan di wilayah BSD, Serpong pada 14:00 WIB. Korban meninggal dunia ada 3 orang. “Informasi yang kami terima ketiganya pilot, co pilot, termasuk enginernya. Sekarang tiga jenazah tersebut dibawa ke RS Kramat Jati Polri untuk melaksanakan identifikasi. Untuk sekarang kita serahkan kepada KNKT untuk melaksanakan identifikasi tentang kecelakaan tersebut,” jelasnya.
Untuk dugaan sementara, lanjut dia, saat ini masih dalam proses penyelidikan dari KNKT. Karena masih melaksanakan identifikasi. “Tujuan pesawat saat jatuh ke Pondok Cabe. Terbang dari Tanjung lesung. Terus ada informasi permintaan minta tolong ke mayday hilang kontak. Ada tidak ledakan akan disampaikan KNKT setelah selesai melakukan identifikasi,” terangnya.
Bagian lain, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pesawat tersebut diketahui take off dari Bandara Pondok cabe pukul 11.36. Kemudian landing di Bandara Tanjung Lesung dan kembali take off pukul 13.00. “Tujuannya kembali ke Bandara Pondok cabe, tapi terjatuh di tengah perjalanan,” jelasnya. (mim/idr/jpg)