32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tewas Dianiaya Komandan

Anggota TNI tak Masuk Barak

BATAM- Kekerasan di tubuh TNI kembali terjadi. Kali ini menimpa Prada Agiopan, prajurit TNI Kompi C Batalyon 134 Natuna, Kepulauan Riau Sabtu (18/6). Diduga, pria yang baru berdinas selama dua tahun ini dianiaya oleh komandan kompi dan seniornya selama di barak.

Jenazah lantas dibawa pulang ke Pekanbaru Minggu (19/6). Jasad Agiopan tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru pukul 15.00 WIB. Keluarga pun histeris saat menyambut jenazah.

Keluarga mengeluarkan kata-kata kasar untuk sang komandan. “Komandan kompi harus diseret, perilakunya seperti binatang,” teriak beberapa anggota keluarga, apalagi mereka melihat wajah Agiopan bonyok. Sejumlah anggota TNI mencoba menenangkan keluarga. Di hadapan keluarga, sejumlah anggota TNI dan polisi militer menyebut akan mengusut kasus ini hingga tuntas.

Seperti diketahui, Agiopan beberapa hari tidak masuk barak dengan istilah TNI TK alias tanpa keterangan. Ketika masuk kembali ke barak, diduga komandan kompi C 134 memberi hukuman. Setelah itu, korban diserahkan kepada seniornya dan diduga hukuman pun dilakukan oleh seniornya.

Kadispen TNI AD Brigjen Wiryantoro membenarkan kekerasan yang dilakukan anggota TNI kepada Prada Agiopan. “Diduga yang bersangkutan meninggal karena ada tindakan oleh senior dan komandan kompinya. Tindakan itu berlebihan, tapi sudah kita urus semua,” ujar Wiryantoro.

Menurut Wiryantoro, Prada Agiopan adalah anggota yang sering melakukan pelanggaran disiplin. Kemudian para senior dan komandan kompi memberikan tindakan, namun tindakan tersebut dinilai berlebihan karena menyebabkan Agiopan tewas . “Yang bersangkutan memang sering melakukan tindakan indisipliner, tetapi tetap akan kita proses semua seniornya termasuk komandan kompinya. Ini untuk mengetahui mereka bersalah atau tidak dalam kasus ini,” imbuhnya.

Wiryantoro menambahkan, ada 15 orang senior dan komandan kompi yang akan diperiksa POM TNI di Medan Sumatera Utara terkait kematian Prada Agiopan.

“Sarana transportasi di sana kan terbatas, mungkin Selasa (21/6) mereka sudah sampai di Medan dan akan segera diperiksa,” terangnya. (bbs/net/jpnn)

Anggota TNI tak Masuk Barak

BATAM- Kekerasan di tubuh TNI kembali terjadi. Kali ini menimpa Prada Agiopan, prajurit TNI Kompi C Batalyon 134 Natuna, Kepulauan Riau Sabtu (18/6). Diduga, pria yang baru berdinas selama dua tahun ini dianiaya oleh komandan kompi dan seniornya selama di barak.

Jenazah lantas dibawa pulang ke Pekanbaru Minggu (19/6). Jasad Agiopan tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru pukul 15.00 WIB. Keluarga pun histeris saat menyambut jenazah.

Keluarga mengeluarkan kata-kata kasar untuk sang komandan. “Komandan kompi harus diseret, perilakunya seperti binatang,” teriak beberapa anggota keluarga, apalagi mereka melihat wajah Agiopan bonyok. Sejumlah anggota TNI mencoba menenangkan keluarga. Di hadapan keluarga, sejumlah anggota TNI dan polisi militer menyebut akan mengusut kasus ini hingga tuntas.

Seperti diketahui, Agiopan beberapa hari tidak masuk barak dengan istilah TNI TK alias tanpa keterangan. Ketika masuk kembali ke barak, diduga komandan kompi C 134 memberi hukuman. Setelah itu, korban diserahkan kepada seniornya dan diduga hukuman pun dilakukan oleh seniornya.

Kadispen TNI AD Brigjen Wiryantoro membenarkan kekerasan yang dilakukan anggota TNI kepada Prada Agiopan. “Diduga yang bersangkutan meninggal karena ada tindakan oleh senior dan komandan kompinya. Tindakan itu berlebihan, tapi sudah kita urus semua,” ujar Wiryantoro.

Menurut Wiryantoro, Prada Agiopan adalah anggota yang sering melakukan pelanggaran disiplin. Kemudian para senior dan komandan kompi memberikan tindakan, namun tindakan tersebut dinilai berlebihan karena menyebabkan Agiopan tewas . “Yang bersangkutan memang sering melakukan tindakan indisipliner, tetapi tetap akan kita proses semua seniornya termasuk komandan kompinya. Ini untuk mengetahui mereka bersalah atau tidak dalam kasus ini,” imbuhnya.

Wiryantoro menambahkan, ada 15 orang senior dan komandan kompi yang akan diperiksa POM TNI di Medan Sumatera Utara terkait kematian Prada Agiopan.

“Sarana transportasi di sana kan terbatas, mungkin Selasa (21/6) mereka sudah sampai di Medan dan akan segera diperiksa,” terangnya. (bbs/net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/