26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sudah Meninggal, Mbah Maridjan Masih Produktif

Tak terasa, seribu hari berlalu, warga lereng Merapi kehilangan Mbah Maridjan. Sosok kharismatik yang menjadi panutan itu meninggal dunia saat Gunung Merapi mengalami erupsi pada 26 Oktober 2010.

YOGI ISTI PUJIAJI, Sleman

HADIR: Bos Perusahaan Jamu PT SIdomuncul, Irwan Hidayat (tengah) lebih dulu hadir  mengenang wafatnya Mbah Maridjan. //sumut pos
HADIR: Bos Perusahaan Jamu PT SIdomuncul, Irwan Hidayat (tengah) lebih dulu hadir dalam mengenang wafatnya Mbah Maridjan. //sumut pos

Hawa dingin mulai menusuk tubuh kala kabut mulai turun. Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 15.45. Satu-persatu, warga Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan berdatangan di bekas kediaman Mbah Maridjan. Tak seperti biasanya, kawasan seluas separo lapangan bola yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan, kali ini dipadati warga sekitar. Panggung kecil didirikan di depan deretan ratusan kursi, saling berhadapan, di bawah  tratag yang membentang hampir memenuhi pekarangan. Semua sarana itu untuk keperluan warga dalam gelaran doa bersama mengenang seribu hari wafatnya Mbah Maridjan.
Di antara warga ada tokoh pengusaha yang tak asing lagi dalam keluarga Mbah Maridjan.

Dialah Irwan Hidayat. Bos Perusahaan Jamu PT SIdomuncul itu hadir lebih dulu dari warga lainnya. Turut hadir bersama Irwan, mantan petenis nasional Wynne Prakusya. Yang menjadi salah satu bintang iklan jamu Tolak Angin Sidomuncul.

Demikian pula Mbah Maridjan. Semasa hidupnya, juru kunci bergelar Mas Ngabehi Suraksohargo pernah membintangi produk Sidomuncul, yakni Kuku Bima Energi.

“Rosa” adalah yel-yel yang tak pernah terlupakan dari sosok Mbah Maridjan. Bahkan, sampai saat ini, sosok sepuh itu masih kerap mewarnai dunia periklanan televisi.

“Sudah meninggal saja, Mbah Maridjan masih produktif, bisa memberi nafkah keluarga. Hebat, lho bapakmu itu, Sih,” ujar Irwan kepada Asih, putera Mbah Maridjan, yang kini meneruskan sebagai juru kunci Merapi, bergelar Ki Lurah Suraksosihono. “Mungkin Mbah Maridjan satu-satunya yang sudah meninggal tapi masih jadi bintang iklan,” lanjutnya.

Kakek Sembilan cucu itu sengaja dipertahankan sebagai bintang iklan produk oleh Irwan, bukan tanpa alasan. Bagi peraih label orang kaya paling dermawan di kawasan Asia versi Majalah Forbes, Mbah Maridjan adalah sosok sederhana yang tak silau oleh kekayaan duniawi. Dan tidak kemaruk oleh hal apapun.  Itulah yang mendasari Irwan.

“Tentu saja itu atas seizin keluarga. Supaya Mbah Puteri masih ada penghasilan,” ungkapnya.

Sampai kapan Mbah Maridjan akan menjadi bintang iklan, Irwan sempat terdiam dan berpikir. Baginya, Mbah Maridjan telah berjasa besar bagi keluarga besar Sidomuncul. Intinya, dia ingin agar Mbah Maridjan tak dilupakan oleh masyarakat.

“Sampai kapanpun, mestinya. Mungkin Mbah Maridjan satu-satunyaa,” ucapnya sambil menghela napas.
Irwan berkomitmen, asal keluarga masih menyetujui, dia tetap akan menayangkan iklan yang dibintangi Mbah Maridjan. “Jujur, bukan karena apa-apa,” lanjutnya.

Irwan mengaku tak ada pesan khusus dari Mbah Maridjan semasa hidup. Irwan hanya mengenangnya sebagai sosok kalem dan lugu.
“Saat dikenalkan saya pertama kali, Mbah Maridjan cuma bilang, nggih,nggih,” kenangnya. (*)

Tak terasa, seribu hari berlalu, warga lereng Merapi kehilangan Mbah Maridjan. Sosok kharismatik yang menjadi panutan itu meninggal dunia saat Gunung Merapi mengalami erupsi pada 26 Oktober 2010.

YOGI ISTI PUJIAJI, Sleman

HADIR: Bos Perusahaan Jamu PT SIdomuncul, Irwan Hidayat (tengah) lebih dulu hadir  mengenang wafatnya Mbah Maridjan. //sumut pos
HADIR: Bos Perusahaan Jamu PT SIdomuncul, Irwan Hidayat (tengah) lebih dulu hadir dalam mengenang wafatnya Mbah Maridjan. //sumut pos

Hawa dingin mulai menusuk tubuh kala kabut mulai turun. Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 15.45. Satu-persatu, warga Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan berdatangan di bekas kediaman Mbah Maridjan. Tak seperti biasanya, kawasan seluas separo lapangan bola yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan, kali ini dipadati warga sekitar. Panggung kecil didirikan di depan deretan ratusan kursi, saling berhadapan, di bawah  tratag yang membentang hampir memenuhi pekarangan. Semua sarana itu untuk keperluan warga dalam gelaran doa bersama mengenang seribu hari wafatnya Mbah Maridjan.
Di antara warga ada tokoh pengusaha yang tak asing lagi dalam keluarga Mbah Maridjan.

Dialah Irwan Hidayat. Bos Perusahaan Jamu PT SIdomuncul itu hadir lebih dulu dari warga lainnya. Turut hadir bersama Irwan, mantan petenis nasional Wynne Prakusya. Yang menjadi salah satu bintang iklan jamu Tolak Angin Sidomuncul.

Demikian pula Mbah Maridjan. Semasa hidupnya, juru kunci bergelar Mas Ngabehi Suraksohargo pernah membintangi produk Sidomuncul, yakni Kuku Bima Energi.

“Rosa” adalah yel-yel yang tak pernah terlupakan dari sosok Mbah Maridjan. Bahkan, sampai saat ini, sosok sepuh itu masih kerap mewarnai dunia periklanan televisi.

“Sudah meninggal saja, Mbah Maridjan masih produktif, bisa memberi nafkah keluarga. Hebat, lho bapakmu itu, Sih,” ujar Irwan kepada Asih, putera Mbah Maridjan, yang kini meneruskan sebagai juru kunci Merapi, bergelar Ki Lurah Suraksosihono. “Mungkin Mbah Maridjan satu-satunya yang sudah meninggal tapi masih jadi bintang iklan,” lanjutnya.

Kakek Sembilan cucu itu sengaja dipertahankan sebagai bintang iklan produk oleh Irwan, bukan tanpa alasan. Bagi peraih label orang kaya paling dermawan di kawasan Asia versi Majalah Forbes, Mbah Maridjan adalah sosok sederhana yang tak silau oleh kekayaan duniawi. Dan tidak kemaruk oleh hal apapun.  Itulah yang mendasari Irwan.

“Tentu saja itu atas seizin keluarga. Supaya Mbah Puteri masih ada penghasilan,” ungkapnya.

Sampai kapan Mbah Maridjan akan menjadi bintang iklan, Irwan sempat terdiam dan berpikir. Baginya, Mbah Maridjan telah berjasa besar bagi keluarga besar Sidomuncul. Intinya, dia ingin agar Mbah Maridjan tak dilupakan oleh masyarakat.

“Sampai kapanpun, mestinya. Mungkin Mbah Maridjan satu-satunyaa,” ucapnya sambil menghela napas.
Irwan berkomitmen, asal keluarga masih menyetujui, dia tetap akan menayangkan iklan yang dibintangi Mbah Maridjan. “Jujur, bukan karena apa-apa,” lanjutnya.

Irwan mengaku tak ada pesan khusus dari Mbah Maridjan semasa hidup. Irwan hanya mengenangnya sebagai sosok kalem dan lugu.
“Saat dikenalkan saya pertama kali, Mbah Maridjan cuma bilang, nggih,nggih,” kenangnya. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/