25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pemerintah Janjikan Kompensasi bagi Si Miskin

JAKARTA – Pemerintah berdalih lamanya keputusan mengenai kenaikan harga BBM karena banyak sendi kehidupan yang bersinggungan.

Sejumlah skenario kini sedang disiapkan. Khususnya, terkait kompensasi untuk rakyat miskin.

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, dengan kebijakan dua harga yang sedang didalami saat ini, potensi inflasi akan mencapai sekitar 0,5 persen. Tingkat inflasi tersebut, menurut dia, yang akan dicover untuk rakyat miskin.

”Jadi si miskin tidak kena dampak, itulah yang buat kebijakan ini agak lama disiapkan,” kata Jero di Cibubur Jumat (19/4) malam. Kompensasi itu, lanjut dia, diantaranya akan disalurkan melalui pemberian beasiswa.

Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan pemberlakuan dua harga BBM bersubsidi. Yakni untuk motor dan angkutan umum tetap Rp4500 per liter, sedangkan untuk kendaraan pribadi roda empat Rp6500 per liter.

Menurut Jero, dengan kebijakan pengendalian dua harga tersebut, konsumsi BBM diprediksi volumenya hanya akan mencapai 48,5 juta kilo liter.

Sementara dengan model harga saat ini kuota volumenya dapat mencapai 53 juta kilo liter. Selisih tersebut akan menghasilkan potensi penghematan anggaran Rp21 triliun.

Di sisi lain, pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 memberikan pagu belanja subsidi energi sebesar Rp 274,7 triliun. Rinciannya, subsidi listrik Rp 80,9 triliun dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp 193,8 triliun dengan volume sebesar 46 juta kilo liter.

”Semuanya sedang kami matangkan, kalau mau cara tradisional sih gampang, tinggal naikin harga, tapi rakyat akan menjerit,” ucapnya.

Lantas, kapan kepastian akan naik” ”Presiden yang pegang tanggalnya, saya yakin rakyat Indonesia mengerti itu,” kata politisi Partai Demokrat tersebut.

Jero memastikan proses menaikkan harga BBM nantinya tidak akan berbelit- belit. Pasalnya, menurut dia, kebijakan tersebut tetap bisa diambil tanpa perlu mendapat persetujuan bahkan bertemu sekalipun dengan parlemen.

Jero menegaskan, kalau pihaknya hanya akan berkoordinasi langsung dengan kepolisian terkait rencana menaikkan harga BBM. Koordinasi itu sehubungan dengan potensi penyelewengan BBM subsidi yang muncul pasca penerapan kebijakan.

”Ada orang nyelundup langsung tangkap, tidak ada kenaikan saja ditangkap,” katanya sekaligus memberi peringatan.

Di tempat terpisah, Bank Indonesia (BI) sudah mengkaji dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap potensi kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan harga atau inflasi memang tak bisa dihindarkan dari kebijakan penyesuaian harga BBM.

“Tapi, dampaknya hanya short term (jangka pendek, Red), sementara saja,” ujarnya.

Menurut Perry, tinggi rendahnya laju inflasi bergantung pada kebijakan yang akan diberlakukan pemerintah.

Jika harga BBM subsidi dinaikkan untuk semua jenis kendaraan, maka inflasi akan cukup tinggi. “Tapi, jika kenaikan diberlakukan pada segmen tertentu, misalnya mobil pribadi, maka dampak inflasi bisa lebih rendah,” katanya. (dyn/owi/jpnn)

JAKARTA – Pemerintah berdalih lamanya keputusan mengenai kenaikan harga BBM karena banyak sendi kehidupan yang bersinggungan.

Sejumlah skenario kini sedang disiapkan. Khususnya, terkait kompensasi untuk rakyat miskin.

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengungkapkan, dengan kebijakan dua harga yang sedang didalami saat ini, potensi inflasi akan mencapai sekitar 0,5 persen. Tingkat inflasi tersebut, menurut dia, yang akan dicover untuk rakyat miskin.

”Jadi si miskin tidak kena dampak, itulah yang buat kebijakan ini agak lama disiapkan,” kata Jero di Cibubur Jumat (19/4) malam. Kompensasi itu, lanjut dia, diantaranya akan disalurkan melalui pemberian beasiswa.

Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan pemberlakuan dua harga BBM bersubsidi. Yakni untuk motor dan angkutan umum tetap Rp4500 per liter, sedangkan untuk kendaraan pribadi roda empat Rp6500 per liter.

Menurut Jero, dengan kebijakan pengendalian dua harga tersebut, konsumsi BBM diprediksi volumenya hanya akan mencapai 48,5 juta kilo liter.

Sementara dengan model harga saat ini kuota volumenya dapat mencapai 53 juta kilo liter. Selisih tersebut akan menghasilkan potensi penghematan anggaran Rp21 triliun.

Di sisi lain, pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 memberikan pagu belanja subsidi energi sebesar Rp 274,7 triliun. Rinciannya, subsidi listrik Rp 80,9 triliun dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp 193,8 triliun dengan volume sebesar 46 juta kilo liter.

”Semuanya sedang kami matangkan, kalau mau cara tradisional sih gampang, tinggal naikin harga, tapi rakyat akan menjerit,” ucapnya.

Lantas, kapan kepastian akan naik” ”Presiden yang pegang tanggalnya, saya yakin rakyat Indonesia mengerti itu,” kata politisi Partai Demokrat tersebut.

Jero memastikan proses menaikkan harga BBM nantinya tidak akan berbelit- belit. Pasalnya, menurut dia, kebijakan tersebut tetap bisa diambil tanpa perlu mendapat persetujuan bahkan bertemu sekalipun dengan parlemen.

Jero menegaskan, kalau pihaknya hanya akan berkoordinasi langsung dengan kepolisian terkait rencana menaikkan harga BBM. Koordinasi itu sehubungan dengan potensi penyelewengan BBM subsidi yang muncul pasca penerapan kebijakan.

”Ada orang nyelundup langsung tangkap, tidak ada kenaikan saja ditangkap,” katanya sekaligus memberi peringatan.

Di tempat terpisah, Bank Indonesia (BI) sudah mengkaji dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap potensi kenaikan harga barang dan jasa atau inflasi. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan harga atau inflasi memang tak bisa dihindarkan dari kebijakan penyesuaian harga BBM.

“Tapi, dampaknya hanya short term (jangka pendek, Red), sementara saja,” ujarnya.

Menurut Perry, tinggi rendahnya laju inflasi bergantung pada kebijakan yang akan diberlakukan pemerintah.

Jika harga BBM subsidi dinaikkan untuk semua jenis kendaraan, maka inflasi akan cukup tinggi. “Tapi, jika kenaikan diberlakukan pada segmen tertentu, misalnya mobil pribadi, maka dampak inflasi bisa lebih rendah,” katanya. (dyn/owi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/