30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Vaksin Lengkap untuk CJH Dikebut

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mewanti-wanti calon jamaah haji (CJH) yang belum divaksinasi lengkap. Pasalnya, syarat utama dari Arab Saudi untuk memberangkatkan jamaah haji adalah vaksinasi Covid-19 dua dosis.

“Minimal calon jamaah sudah vaksin dosis lengkap (2 dosis), syukur-syukur booster sudah semua. Untuk yang belum divaksinasi dosis lengkap, ya batal, tidak diberangkatkan, sampai terdaftar sudah memiliki vaksinasi lengkap,” kata Muhadjir dalam keterangan resmi, kemarin (19/5).

Muhadjir menyebut, kini pemerintah tengah menyiapkan lebih lanjut pelayanan para calon jamaah haji yang pergi ke Tanah Suci di 2022. Menurutnya, ada sejumlah skema keberangkatan termasuk protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 seperti wajib vaksinasi.

“Memang masih ada juga yang belum divaksin, ada kemungkinan karena registrasi itu sekitar 17 ribu jamaah dan itu yang akan kita tuntaskan bersama Menkes. Makanya kita kebut vaksinasi dalam beberapa hari untuk calon jamaah haji,” ungkapnya.

Karenanya, pihaknya menyebut bakal terus mempercepat vaksinasi lengkap pada calon jemaah. Menurut data Kemenkes RI, calon jemaah haji yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sekitar 76 persen.

Selain vaksin Covid-19, syarat ketentuan haji lainnya menurut Muhadjir disesuaikan dengan syarat haji Arab Saudi. “Kita sangat tergantung dari Pemerintah Arab Saudi ya, mulai dari kuota, kemudian prosedur, termasuk protokolnya juga. Kalau protokol di dalam negeri juga teknisnya disesuaikan nanti dengan Arab Saudi. Kita sangat mengikuti maunya Pemerintah Arab Saudi, wong kita tamu kok,” kata dia.

Menag: Sudah Siap Semua

Menteri Agama (Menag) Yaqut Choli Qoumas meninjau kesiapan akomodasi, konsumsi, dan transportasi yang akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Hal itu dilakukan untuk memastikan kualitas layanan kepada para jamaah haji Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Yaqut mencoba sejumlah sarana prasarana yang tersedia di hotel. Ada dua hotel yang ditinjau. Pertama, Hotel Al Khulafaa 3 yang berada di daerah Syisyah dengan kapasitas 800 jamaah. Kedua, Hotel Tharawat Al-Rawda di daerah Raudhah 1 dengan kapasitas 499 jamaah.

’’Hari ini saya meninjau hotel yang akan digunakan jemaah saat di Makkah. Saya pastikan kapasitas hotel memadai dan fasilitasnya sesuai standar kontrak. Saya lihat hotelnya bagus,” ujar Yaqut di Makkah, Arab Saudi, Kamis (19/5).

’’Saya coba lift hotel, memastikan berfungsi dengan baik, meski dalam dua tahun jarang dipakai. Kamar mandi, mesin cuci, dan ketersediaan air minum di setiap lantai juga dicek, termasuk fasilitas tempat salat dan tempat makan,” sambungnya.

Kepada pihak hotel, Yaqut meminta agar senantiasa menjaga kebersihan hotel serta memperhatikan keamanan dan kenyamanan jamaah haji. Apalagi, durasi jamaah haji tinggal di hotel Mekkah cukup lama, sampai 25 hari.

Selain hotel, Menag meninjau layanan transportasi di Terminal Ajyad. Lokasi terminal ini melayani rute Misfalah – Jiyad. Di sana, dia mengecek kesiapan bus antar kota dan bus shalawat. ’’Saya tadi sempat juga mencoba mengemudikan salah satu bus antar kota. Busnya memang masih sangat bagus. Rata-rata keluaran baru, umur pembuatan kurang dari lima tahun dan tampak terawat dengan baik,” ucapnya.

Yaqut meminta penyedia layanan transportasi agar memperhatikan AC kendaraan tetap dingin. Mengingat musim haji diperkirakan bersamaan dengan musim panas. Terakhir, Yaqut meninjau kesiapan layanan katering. Menag mendatangi Dapur Al Jauhara di wilayah Makkah. Dia fokus memastikan kapasitas dapur, sanitasi, sarana memasak yang digunakan, serta proses penyimpanan bahan makanan.

“Saya menekankan kepada penyedia layanan katering agar menu dan cita rasa makanan jamaah Indonesia memiliki cita rasa Nusantara. Pihak katering juga harus memastikan distribusi makanan tepat waktu, tidak terlambat,” jelasnya. Yaqut menilai seluruh fasilitas yang akan diberikan sudah siap. ’’Alhamdulillah, secara umum sudah siap dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Kami akan terus berusaha untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia,” tegasnya.

26.647 Kamar di Makkah, di Madinah 24.315 Kamar

Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Nasrullah Jasam mengatakan, total ada 40 unit hotel di Makkah yang sudah berhasil disewa. Jumlah kamarnya mencapai 26.647 unit. “Hotel di Makkah tersebar di lima wilayah,” ujarnya kemarin (19/5). Yaitu, di Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.

Nasrullah menyatakan, semua akomodasi atau hotel di Madinah juga sudah dikontrak. Total ada 29 hotel dengan 24.315 kamar yang disewa. Seluruhnya berada di kawasan Markaziyah atau seputaran Masjid Nabawi dengan radius maksimal 600 meter. Hotel-hotel di Madinah dipilih dekat dengan Masjid Nabawi agar memudahkan jemaah untuk salat di sana.

Sementara itu, untuk urusan katering, ada 13 perusahaan di wilayah Madinah yang sudah dikontrak. Adapun di Makkah baru 19 perusahaan dari 31 perusahaan katering yang sudah teken kontrak. Ditargetkan, kontrak seluruhnya selesai pada 25 Mei.

Selama di Madinah, jemaah akan mendapatkan 27 kali jatah makan. Sedangkan di Makkah 75 kali makan. Lalu, saat masa Armuzna (Arafah, Mudzalifah, dan Mina) mendapatkan 16 kali makan.

Mengenai layanan transportasi, Nasrullah menjelaskan, seluruh kontrak pengadaannya juga sudah selesai. Baik untuk bus salawat maupun bus antarkota. Bus salawat adalah bus pengumpan (feeder) dari hotel ke Masjidilharam dan sebaliknya. (dth/jpc)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, mewanti-wanti calon jamaah haji (CJH) yang belum divaksinasi lengkap. Pasalnya, syarat utama dari Arab Saudi untuk memberangkatkan jamaah haji adalah vaksinasi Covid-19 dua dosis.

“Minimal calon jamaah sudah vaksin dosis lengkap (2 dosis), syukur-syukur booster sudah semua. Untuk yang belum divaksinasi dosis lengkap, ya batal, tidak diberangkatkan, sampai terdaftar sudah memiliki vaksinasi lengkap,” kata Muhadjir dalam keterangan resmi, kemarin (19/5).

Muhadjir menyebut, kini pemerintah tengah menyiapkan lebih lanjut pelayanan para calon jamaah haji yang pergi ke Tanah Suci di 2022. Menurutnya, ada sejumlah skema keberangkatan termasuk protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 seperti wajib vaksinasi.

“Memang masih ada juga yang belum divaksin, ada kemungkinan karena registrasi itu sekitar 17 ribu jamaah dan itu yang akan kita tuntaskan bersama Menkes. Makanya kita kebut vaksinasi dalam beberapa hari untuk calon jamaah haji,” ungkapnya.

Karenanya, pihaknya menyebut bakal terus mempercepat vaksinasi lengkap pada calon jemaah. Menurut data Kemenkes RI, calon jemaah haji yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sekitar 76 persen.

Selain vaksin Covid-19, syarat ketentuan haji lainnya menurut Muhadjir disesuaikan dengan syarat haji Arab Saudi. “Kita sangat tergantung dari Pemerintah Arab Saudi ya, mulai dari kuota, kemudian prosedur, termasuk protokolnya juga. Kalau protokol di dalam negeri juga teknisnya disesuaikan nanti dengan Arab Saudi. Kita sangat mengikuti maunya Pemerintah Arab Saudi, wong kita tamu kok,” kata dia.

Menag: Sudah Siap Semua

Menteri Agama (Menag) Yaqut Choli Qoumas meninjau kesiapan akomodasi, konsumsi, dan transportasi yang akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Hal itu dilakukan untuk memastikan kualitas layanan kepada para jamaah haji Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Yaqut mencoba sejumlah sarana prasarana yang tersedia di hotel. Ada dua hotel yang ditinjau. Pertama, Hotel Al Khulafaa 3 yang berada di daerah Syisyah dengan kapasitas 800 jamaah. Kedua, Hotel Tharawat Al-Rawda di daerah Raudhah 1 dengan kapasitas 499 jamaah.

’’Hari ini saya meninjau hotel yang akan digunakan jemaah saat di Makkah. Saya pastikan kapasitas hotel memadai dan fasilitasnya sesuai standar kontrak. Saya lihat hotelnya bagus,” ujar Yaqut di Makkah, Arab Saudi, Kamis (19/5).

’’Saya coba lift hotel, memastikan berfungsi dengan baik, meski dalam dua tahun jarang dipakai. Kamar mandi, mesin cuci, dan ketersediaan air minum di setiap lantai juga dicek, termasuk fasilitas tempat salat dan tempat makan,” sambungnya.

Kepada pihak hotel, Yaqut meminta agar senantiasa menjaga kebersihan hotel serta memperhatikan keamanan dan kenyamanan jamaah haji. Apalagi, durasi jamaah haji tinggal di hotel Mekkah cukup lama, sampai 25 hari.

Selain hotel, Menag meninjau layanan transportasi di Terminal Ajyad. Lokasi terminal ini melayani rute Misfalah – Jiyad. Di sana, dia mengecek kesiapan bus antar kota dan bus shalawat. ’’Saya tadi sempat juga mencoba mengemudikan salah satu bus antar kota. Busnya memang masih sangat bagus. Rata-rata keluaran baru, umur pembuatan kurang dari lima tahun dan tampak terawat dengan baik,” ucapnya.

Yaqut meminta penyedia layanan transportasi agar memperhatikan AC kendaraan tetap dingin. Mengingat musim haji diperkirakan bersamaan dengan musim panas. Terakhir, Yaqut meninjau kesiapan layanan katering. Menag mendatangi Dapur Al Jauhara di wilayah Makkah. Dia fokus memastikan kapasitas dapur, sanitasi, sarana memasak yang digunakan, serta proses penyimpanan bahan makanan.

“Saya menekankan kepada penyedia layanan katering agar menu dan cita rasa makanan jamaah Indonesia memiliki cita rasa Nusantara. Pihak katering juga harus memastikan distribusi makanan tepat waktu, tidak terlambat,” jelasnya. Yaqut menilai seluruh fasilitas yang akan diberikan sudah siap. ’’Alhamdulillah, secara umum sudah siap dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Kami akan terus berusaha untuk bisa memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia,” tegasnya.

26.647 Kamar di Makkah, di Madinah 24.315 Kamar

Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah Nasrullah Jasam mengatakan, total ada 40 unit hotel di Makkah yang sudah berhasil disewa. Jumlah kamarnya mencapai 26.647 unit. “Hotel di Makkah tersebar di lima wilayah,” ujarnya kemarin (19/5). Yaitu, di Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.

Nasrullah menyatakan, semua akomodasi atau hotel di Madinah juga sudah dikontrak. Total ada 29 hotel dengan 24.315 kamar yang disewa. Seluruhnya berada di kawasan Markaziyah atau seputaran Masjid Nabawi dengan radius maksimal 600 meter. Hotel-hotel di Madinah dipilih dekat dengan Masjid Nabawi agar memudahkan jemaah untuk salat di sana.

Sementara itu, untuk urusan katering, ada 13 perusahaan di wilayah Madinah yang sudah dikontrak. Adapun di Makkah baru 19 perusahaan dari 31 perusahaan katering yang sudah teken kontrak. Ditargetkan, kontrak seluruhnya selesai pada 25 Mei.

Selama di Madinah, jemaah akan mendapatkan 27 kali jatah makan. Sedangkan di Makkah 75 kali makan. Lalu, saat masa Armuzna (Arafah, Mudzalifah, dan Mina) mendapatkan 16 kali makan.

Mengenai layanan transportasi, Nasrullah menjelaskan, seluruh kontrak pengadaannya juga sudah selesai. Baik untuk bus salawat maupun bus antarkota. Bus salawat adalah bus pengumpan (feeder) dari hotel ke Masjidilharam dan sebaliknya. (dth/jpc)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/