26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Taman Simalem Resort Jadi Target Kunjungan Wisata, Kementerian Pariwisata Promosi 10 Destinasi MICE di Sumut

istimewa for sumut pos
BERSAMA: Dari kiri, Kasubid Destinasi Area IV B Kemenpar Antariksa Tarigan, Kabid Area II Regional I Kementrian Pariwisata Kiagoos Irvan Faisal dan Penyelenggara Indra Sakti.

SUMUTPOS.CO – Industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan terpilihnya Indonesia sebagai tempat sekaligus host pelaksanaan berbagai event internasional.

Berbagai kegiatan MICE di tanah air umumnya terkonsentrasi di 10 kota utama, Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Manado, Semarang dan Batam. Hal tersebut berkat dukungan kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam pemberdayaan industri MICE.

Untuk mempromosikan 10 destinasi MICE, Kementerian Pariwisata mengadakan Promosi 10 Destinasi MICE di Sumatera Utara yang akan berlangsung di Grand Mercure dan Taman Simalem Resort pada tanggal 19 – 22 September 2018.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I, Masruroh mengatakan, event ini akan menjadi pertemuan yang mempertemukan sellers di bidang pariwisata dan buyers dari perusahaan multinasional.

“Kegiatan ini merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di Indonesia. Tidak hanya melaksanakan table top, Kemenpar juga mengundang para buyers melakukan post tour dan bermalam di Simalem Resort Danau Toba, dengan harapan agar lebih mengenal Sumatera Utara sebagai destinasi wisata,” kata Masruroh, di Hotel Grand Mercure Medan, Kamis (20/9).

Semakin banyaknya rute penerbangan langsung menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu, serta Bandar Udara Silangit dan Bandar Udara Sibisa, maka jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara diharapkan akan meningkat pesat.

Sejak tahun 2011, Kota Medan juga telah ditetapkan sebagai kota metropolitan baru, sekaligus salah satu dari 10 kota utama sebagai tujuan wisata MICE di Indonesia dan menjadi penghubung bagi kota-kota penting lainnya di Sumatera Utara, seperti Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo.

Masruroh mengatakan, Corporate market adalah pasar yang menjanjikan. Dalam kondisi krisis sekalipun, mereka akan tetap membutuhkan tempat (venue) untuk melakukan pertemuan. Pasar MICE secara ekonomi juga lebih menguntungkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.”Umumnya wisata MICE pelaksanaannya lebih terorganisir, dengan dana yang cukup besar,” ujarnya.

Kegiatan MICE, khususnya corporate meetings dan incentive travels merupakan salah satu sektor utama yang menjadi perhatian Kementerian Pariwisata. Dengan pengelolaan yang lebih baik untuk memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan para corporate buyers, maka akan meningkatkan jumlah kegiatan MICE yang dilakukan perusahaan nasional/internasional di Indonesia.

Disebutkannya, wisatawan MICE memiliki keunggulan karena mereka pada umumnya adalah opinion leader yang berasal dari kalangan pengusaha, profesional maupun pemerintahan, yang melakukan kegiatan pada saat low-season.

Wisatawan MICE juga berpotensi untuk menjadi Leisure Traveler pada saat yang bersamaan, dan karena mereka umumnya opinion leader maka kekuatan word-of-mouth tentang destinasi akan memberi dampak yang lebih kuat dalam promosi.”Sehingga, promosi MICE akan sangat berkontribusi dalam pendapatan devisa negara dan menggerakkan perekonomian,” terangnya.

Sebagai tuan rumah, Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak objek wisata yang menarik, yang sangat indah untuk dikunjungi, terutama Danau Toba yang ditetapkan menjadi salah satu Destinasi Prioritas, sudah ditata dan dikelola dengan lebih baik. Ditambah lagi dengan dibentuknya Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang bertugas mendukung promosi pariwisata Danau Toba dan Sumatera Utara.

Kabid Promosi area II (Sumatera) Regional I Kemenpar, Kiagoos Irvan Faisal mengatakan, promosi 10 Destinasi MICE di Sumatera Utara ini sendiri bakal menjadi ajang transaksi bisnis yang menguntungkan bagi buyers dan seller. Transaksi bisnis itu berasal dari ‘table top’ antara 51 ‘buyer’/pembeli dan 35 ‘seller’ penjual yang digelar di acara Promosi 10 Destinasi MICE di Medan.

“Selain di Medan, acara itu akan dilanjutkan di Taman Simalem Resort untuk menunjukkan salah satu lokasi lokasi MICE atau wisata konvensi di Sumut.

Dengan promosi pariwisata MICE di Sumut diharapkan target kunjungan wisatawan mancanegara Sumut pada 2019 yang sebesar satu juta bisa tercapai,” ujarnya.

Kiagoos Irvan Faisal menyebutkan, MICE dipilih Kementerian Pariwisata untuk mendukung mendongkrak lebih cepat jumlah wisatawan dan penerimaan devisa dari sektor pariwisata karena dinilai cukup berpotensi besar.

Indonesia khususnya dengan 10 kota utama yakni Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Makasar, Surabaya, Menado,  Semarang, Batam dan Medan diakui sudah menjadi pilihan tempat wisata MICE.

Namun masih tetap harus dipromosikan apalagi di Sumut yang selain sudah dijadikan salah satu tujuan wisata utama Indonesia, potensi wisata konvensinya juga cukup besar.”Memanfaatkan momentum Sumut menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indonesia, Kementerian Pariwisata mempromosikan MICE di Sumut,” ujarnya.

Pasar MICE yang ‘corporate’ sangat menjanjikan dalam segala hal mulai jumlah yang datang, kualitas tamu hingga pengeluaran uang yang dipastikan lebih besar.

Kementerian pariwisata berharap transaksi bisnis MICE sebesar Rp3,750 miliar itu  tercapai sehingga  acara akan digelar lebih lanjut ke daerah lain di Sumut.

Penyelenggara acara, Indra Sakti Madewa menyebutkan, penjual atau ‘seller” di acara Promosi 10 Deatinasi Indonesia di Sumut itu terdiri dari perusahaan agen perjalanan wisata, hotel dan restoran.

“Para penjual memang berharap bisa teken kontrak bisnis dengan para “buyer” yang datang dari berbagai  negara dan perusahaan besar.Atau kalau tidak bisa langsung, ada kesepakatan untuk dilanjutkan pembicaraan,”katanya.

Hotel, biro perjalanan dan termasuk restoran di Sumut khususnya di Medan selama ini juga sudah diakui bisa menangani wisata MICE. (rel/ila)

istimewa for sumut pos
BERSAMA: Dari kiri, Kasubid Destinasi Area IV B Kemenpar Antariksa Tarigan, Kabid Area II Regional I Kementrian Pariwisata Kiagoos Irvan Faisal dan Penyelenggara Indra Sakti.

SUMUTPOS.CO – Industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Hal ini ditandai dengan terpilihnya Indonesia sebagai tempat sekaligus host pelaksanaan berbagai event internasional.

Berbagai kegiatan MICE di tanah air umumnya terkonsentrasi di 10 kota utama, Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Manado, Semarang dan Batam. Hal tersebut berkat dukungan kebijakan pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam pemberdayaan industri MICE.

Untuk mempromosikan 10 destinasi MICE, Kementerian Pariwisata mengadakan Promosi 10 Destinasi MICE di Sumatera Utara yang akan berlangsung di Grand Mercure dan Taman Simalem Resort pada tanggal 19 – 22 September 2018.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I, Masruroh mengatakan, event ini akan menjadi pertemuan yang mempertemukan sellers di bidang pariwisata dan buyers dari perusahaan multinasional.

“Kegiatan ini merupakan ajang business travel mart yang berfokus pada industri MICE di Indonesia. Tidak hanya melaksanakan table top, Kemenpar juga mengundang para buyers melakukan post tour dan bermalam di Simalem Resort Danau Toba, dengan harapan agar lebih mengenal Sumatera Utara sebagai destinasi wisata,” kata Masruroh, di Hotel Grand Mercure Medan, Kamis (20/9).

Semakin banyaknya rute penerbangan langsung menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu, serta Bandar Udara Silangit dan Bandar Udara Sibisa, maka jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Sumatera Utara diharapkan akan meningkat pesat.

Sejak tahun 2011, Kota Medan juga telah ditetapkan sebagai kota metropolitan baru, sekaligus salah satu dari 10 kota utama sebagai tujuan wisata MICE di Indonesia dan menjadi penghubung bagi kota-kota penting lainnya di Sumatera Utara, seperti Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo.

Masruroh mengatakan, Corporate market adalah pasar yang menjanjikan. Dalam kondisi krisis sekalipun, mereka akan tetap membutuhkan tempat (venue) untuk melakukan pertemuan. Pasar MICE secara ekonomi juga lebih menguntungkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.”Umumnya wisata MICE pelaksanaannya lebih terorganisir, dengan dana yang cukup besar,” ujarnya.

Kegiatan MICE, khususnya corporate meetings dan incentive travels merupakan salah satu sektor utama yang menjadi perhatian Kementerian Pariwisata. Dengan pengelolaan yang lebih baik untuk memfasilitasi networking antara sellers Indonesia dengan para corporate buyers, maka akan meningkatkan jumlah kegiatan MICE yang dilakukan perusahaan nasional/internasional di Indonesia.

Disebutkannya, wisatawan MICE memiliki keunggulan karena mereka pada umumnya adalah opinion leader yang berasal dari kalangan pengusaha, profesional maupun pemerintahan, yang melakukan kegiatan pada saat low-season.

Wisatawan MICE juga berpotensi untuk menjadi Leisure Traveler pada saat yang bersamaan, dan karena mereka umumnya opinion leader maka kekuatan word-of-mouth tentang destinasi akan memberi dampak yang lebih kuat dalam promosi.”Sehingga, promosi MICE akan sangat berkontribusi dalam pendapatan devisa negara dan menggerakkan perekonomian,” terangnya.

Sebagai tuan rumah, Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak objek wisata yang menarik, yang sangat indah untuk dikunjungi, terutama Danau Toba yang ditetapkan menjadi salah satu Destinasi Prioritas, sudah ditata dan dikelola dengan lebih baik. Ditambah lagi dengan dibentuknya Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang bertugas mendukung promosi pariwisata Danau Toba dan Sumatera Utara.

Kabid Promosi area II (Sumatera) Regional I Kemenpar, Kiagoos Irvan Faisal mengatakan, promosi 10 Destinasi MICE di Sumatera Utara ini sendiri bakal menjadi ajang transaksi bisnis yang menguntungkan bagi buyers dan seller. Transaksi bisnis itu berasal dari ‘table top’ antara 51 ‘buyer’/pembeli dan 35 ‘seller’ penjual yang digelar di acara Promosi 10 Destinasi MICE di Medan.

“Selain di Medan, acara itu akan dilanjutkan di Taman Simalem Resort untuk menunjukkan salah satu lokasi lokasi MICE atau wisata konvensi di Sumut.

Dengan promosi pariwisata MICE di Sumut diharapkan target kunjungan wisatawan mancanegara Sumut pada 2019 yang sebesar satu juta bisa tercapai,” ujarnya.

Kiagoos Irvan Faisal menyebutkan, MICE dipilih Kementerian Pariwisata untuk mendukung mendongkrak lebih cepat jumlah wisatawan dan penerimaan devisa dari sektor pariwisata karena dinilai cukup berpotensi besar.

Indonesia khususnya dengan 10 kota utama yakni Jakarta, Bali, Bandung, Yogyakarta, Makasar, Surabaya, Menado,  Semarang, Batam dan Medan diakui sudah menjadi pilihan tempat wisata MICE.

Namun masih tetap harus dipromosikan apalagi di Sumut yang selain sudah dijadikan salah satu tujuan wisata utama Indonesia, potensi wisata konvensinya juga cukup besar.”Memanfaatkan momentum Sumut menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indonesia, Kementerian Pariwisata mempromosikan MICE di Sumut,” ujarnya.

Pasar MICE yang ‘corporate’ sangat menjanjikan dalam segala hal mulai jumlah yang datang, kualitas tamu hingga pengeluaran uang yang dipastikan lebih besar.

Kementerian pariwisata berharap transaksi bisnis MICE sebesar Rp3,750 miliar itu  tercapai sehingga  acara akan digelar lebih lanjut ke daerah lain di Sumut.

Penyelenggara acara, Indra Sakti Madewa menyebutkan, penjual atau ‘seller” di acara Promosi 10 Deatinasi Indonesia di Sumut itu terdiri dari perusahaan agen perjalanan wisata, hotel dan restoran.

“Para penjual memang berharap bisa teken kontrak bisnis dengan para “buyer” yang datang dari berbagai  negara dan perusahaan besar.Atau kalau tidak bisa langsung, ada kesepakatan untuk dilanjutkan pembicaraan,”katanya.

Hotel, biro perjalanan dan termasuk restoran di Sumut khususnya di Medan selama ini juga sudah diakui bisa menangani wisata MICE. (rel/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/