25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Ganjar Soroti Pentingnya Ekonomi Berdikari

SUMUTPOS.CO – Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, menjadi pusat perhatian pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (8/11). Acara tersebut diikuti oleh sekitar 11.000 peserta dari seluruh Indonesia secara offline dan online.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menyampaikan beragam pandangannya terkait situasi dunia saat ini, termasuk masalah politik luar negeri. Dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap perkembangan demokrasi yang menurutnya mengalami kemunduran.

Ganjar juga menyoroti konflik antara Palestina dan Israel, serta menguraikan strategi politik luar negeri yang akan dijalankan, jika terpilih sebagai presiden kedelapan dalam Pilpres nanti.

“Kita harus berhubungan dengan banyak negara yang sama-sama bisa saling menguntungkan, dan tidak saling menindas,” ungkap Ganjar.

Meskipun Ganjar awalnya berbicara serius tentang isu-isu global, namun dia tidak segan untuk menghadirkan sentuhan humor. Saat audiens memberikan tepuk tangan sebagai apresiasi terhadap paparannya, Ganjar malah bercanda.

“Dari tadi kok tepuk tangan terus? Saya tidak akan ngasih sepeda loh ini,” tuturnya, disambut tawa meriah peserta Rakernas LDII.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, mengaku, menyambut Ganjar sebagai capres potensial dengan tujuan menyamakan visi dan misi dalam membangun Indonesia ke depan. LDII menekankan 8 program kerja prioritas yang melibatkan bidang kebangsaan, agama, pendidikan, kesehatan, teknologi, ekonomi syariah, kedaulatan pangan, lingkungan hidup, dan energi baru terbarukan.

Menariknya, Ganjar menggarisbawahi kesamaan antara program prioritas LDII dengan visi misi yang dia usung bersama Mahfud MD, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Yakni menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang berdikari, pemerataan pembangunan ekonomi, serta lingkungan hidup berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.

Ganjar juga menekankan pentingnya pembangunan sistem digital nasional, sains dan teknologi, serta pembangunan manusia Indonesia yang unggul.

Sejalan dengan visi LDII, Ganjar menekankan, pembangunan manusia yang unggul adalah kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045, terutama mengingat bonus demografi yang akan segera dihadapi oleh Indonesia.

“Tepat sekali seperti yang disampaikan pak ketua tadi. Kesehatan ibu harus baik sejak sebelum menikah, sampai ibunya hamil, melahirkan ibu dan bayi sehat,” katanya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut, juga menekankan pentingnya pendidikan yang adil dan merata untuk mendukung generasi masa depan alam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Pendidikan harus adil dan merata. Termasuk di remot-remot area, betapa pentingnya pendidikan, dan betapa pentingnya memperhatikan para guru,” jelas Ganjar.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin berpendapat, selain mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi tinggi, yang juga sangat penting adalah menciptakan pemerataan ekonomi. Pemerataan dapat diciptakan dengan membangun satu sektor ekonomi, seperti pertanian lewat swasembada pangan.

“Dengan pemerataan, kita akan menekan ketimpangan. Harapannya jika hal tersebut teratasi, kebutuhan pangan maupun sandang, pendidikan, kesehatan, bisa merata diakses semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (wir/dwi/saz)

SUMUTPOS.CO – Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, menjadi pusat perhatian pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (8/11). Acara tersebut diikuti oleh sekitar 11.000 peserta dari seluruh Indonesia secara offline dan online.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menyampaikan beragam pandangannya terkait situasi dunia saat ini, termasuk masalah politik luar negeri. Dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap perkembangan demokrasi yang menurutnya mengalami kemunduran.

Ganjar juga menyoroti konflik antara Palestina dan Israel, serta menguraikan strategi politik luar negeri yang akan dijalankan, jika terpilih sebagai presiden kedelapan dalam Pilpres nanti.

“Kita harus berhubungan dengan banyak negara yang sama-sama bisa saling menguntungkan, dan tidak saling menindas,” ungkap Ganjar.

Meskipun Ganjar awalnya berbicara serius tentang isu-isu global, namun dia tidak segan untuk menghadirkan sentuhan humor. Saat audiens memberikan tepuk tangan sebagai apresiasi terhadap paparannya, Ganjar malah bercanda.

“Dari tadi kok tepuk tangan terus? Saya tidak akan ngasih sepeda loh ini,” tuturnya, disambut tawa meriah peserta Rakernas LDII.

Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, mengaku, menyambut Ganjar sebagai capres potensial dengan tujuan menyamakan visi dan misi dalam membangun Indonesia ke depan. LDII menekankan 8 program kerja prioritas yang melibatkan bidang kebangsaan, agama, pendidikan, kesehatan, teknologi, ekonomi syariah, kedaulatan pangan, lingkungan hidup, dan energi baru terbarukan.

Menariknya, Ganjar menggarisbawahi kesamaan antara program prioritas LDII dengan visi misi yang dia usung bersama Mahfud MD, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Yakni menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang berdikari, pemerataan pembangunan ekonomi, serta lingkungan hidup berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.

Ganjar juga menekankan pentingnya pembangunan sistem digital nasional, sains dan teknologi, serta pembangunan manusia Indonesia yang unggul.

Sejalan dengan visi LDII, Ganjar menekankan, pembangunan manusia yang unggul adalah kunci untuk mencapai Indonesia Emas 2045, terutama mengingat bonus demografi yang akan segera dihadapi oleh Indonesia.

“Tepat sekali seperti yang disampaikan pak ketua tadi. Kesehatan ibu harus baik sejak sebelum menikah, sampai ibunya hamil, melahirkan ibu dan bayi sehat,” katanya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut, juga menekankan pentingnya pendidikan yang adil dan merata untuk mendukung generasi masa depan alam menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Pendidikan harus adil dan merata. Termasuk di remot-remot area, betapa pentingnya pendidikan, dan betapa pentingnya memperhatikan para guru,” jelas Ganjar.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin berpendapat, selain mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi tinggi, yang juga sangat penting adalah menciptakan pemerataan ekonomi. Pemerataan dapat diciptakan dengan membangun satu sektor ekonomi, seperti pertanian lewat swasembada pangan.

“Dengan pemerataan, kita akan menekan ketimpangan. Harapannya jika hal tersebut teratasi, kebutuhan pangan maupun sandang, pendidikan, kesehatan, bisa merata diakses semua lapisan masyarakat,” pungkasnya. (wir/dwi/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/