28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tiga Bulan Lagi, Jonan Bubarkan IDSC

Foto: istimewa Ignasius Jonan.
Foto: istimewa
Ignasius Jonan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan tak mau main-main dalam membenahi sektor penerbangan di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan keinginan Jonan menutup Indonesia Slot Coordinator (IDSC).

Dibantu PT Garuda Indonesia, IDSC selama ini mengatur slot penerbangan baik domestik maupun internasional. Setelah dihapus, nantinya tidak ada lagi izin dua periode, baik summer (Maret-Oktober) dan winter (Oktober-Maret).

“(Pembubaran IDSC), itu mungkin tiga bulan lagi. Jadi dijadikan satu dengan izin rute. Tidak ada namanya izin slot itu. Slot itu hanya ketersedian bandara keberangkatan, kedatangan dan tower,” terang Jonan, Kamis (22/1).

Mantan Dirut PT KAI itu yakin, penyatuan izin bisa meminimalisir terjadinya kesalahan dalam sistem online maupun di lapangan. Setiap maskapai, lanjut Jonan, harus mendapat persetujuan izin rute terlebih dulu sebelum menjual tiket.

“Makanya izin diberikan setahun sebelum terbang. Nanti, pembubaran IDSC hanya dibikin satu antara AP I dan AP II. Nanti kalau tidak ada izin rute, tidak ada tiket. Ini supaya lebih efisien karena sistemnya online. Pokoknya nanti izin rute dijadikan satu,” tandasnya. (chi/jpnn)

Foto: istimewa Ignasius Jonan.
Foto: istimewa
Ignasius Jonan.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan tak mau main-main dalam membenahi sektor penerbangan di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan keinginan Jonan menutup Indonesia Slot Coordinator (IDSC).

Dibantu PT Garuda Indonesia, IDSC selama ini mengatur slot penerbangan baik domestik maupun internasional. Setelah dihapus, nantinya tidak ada lagi izin dua periode, baik summer (Maret-Oktober) dan winter (Oktober-Maret).

“(Pembubaran IDSC), itu mungkin tiga bulan lagi. Jadi dijadikan satu dengan izin rute. Tidak ada namanya izin slot itu. Slot itu hanya ketersedian bandara keberangkatan, kedatangan dan tower,” terang Jonan, Kamis (22/1).

Mantan Dirut PT KAI itu yakin, penyatuan izin bisa meminimalisir terjadinya kesalahan dalam sistem online maupun di lapangan. Setiap maskapai, lanjut Jonan, harus mendapat persetujuan izin rute terlebih dulu sebelum menjual tiket.

“Makanya izin diberikan setahun sebelum terbang. Nanti, pembubaran IDSC hanya dibikin satu antara AP I dan AP II. Nanti kalau tidak ada izin rute, tidak ada tiket. Ini supaya lebih efisien karena sistemnya online. Pokoknya nanti izin rute dijadikan satu,” tandasnya. (chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/