25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Magang di Malaysia 5 Siswi SMK Terlantar

PEKANBARU- Sebanyak 4 siswi SMK Aisyiah Duri dan seorang siswi SMK Nurul Falah Pekanbaru diselamatkan Polsek Mandau, Kabupaten Bengkalis. Kelimanya diduga korban traffiking dengan modus, dilakukan dengan program magang sekolah ke hotel berbintang di Malaysia. Kelima siswi SMK tersebut seperti, Eis Dwi Malinda (16), Seri Rahmayeni (16), Rahmadani (16) dan Silvia (16) masing-masing siswi SMK Aisyiah, Duri dan Sumiati (16) siswi SMK Nurul Falah Pekanbaru.

Sesuai jadwalnya, kelima siswa SMK ini diberangkatkan pada Juni 2010 dengan perjanjian akan dipekerjakan di hotel berbintang. Tapi, faktanya kelimanya diperkerjakan di rumah makan. Selain itu, mereka juga tak bisa ke mana-mana karena paspor dipegang pemilik rumah makan atau majikan. Paspor itu tak pernah dikembalikan sampai sekarang. Akibatnya, kelimanya sempat terkatung-katung 4 bulan di KBRI Kuala Lumpur.

Salah satu orang tua seorang siswi melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek Mandau. Berangkat dari laporan orang tua salah seorang siswi, Kapolsek Mandau Kompol Hary Wiawan menghubungi pihak KBRI di Kuala Lumpur. Dengan dibantu atase Kepolisian di KBRI, akhirnya lima siswi itu bisa dipulangkan tanpa harus menjalani masa hukuman atau denda karena melebihi izin tinggal di Malaysia.  (bbs/jpnn)

 

PEKANBARU- Sebanyak 4 siswi SMK Aisyiah Duri dan seorang siswi SMK Nurul Falah Pekanbaru diselamatkan Polsek Mandau, Kabupaten Bengkalis. Kelimanya diduga korban traffiking dengan modus, dilakukan dengan program magang sekolah ke hotel berbintang di Malaysia. Kelima siswi SMK tersebut seperti, Eis Dwi Malinda (16), Seri Rahmayeni (16), Rahmadani (16) dan Silvia (16) masing-masing siswi SMK Aisyiah, Duri dan Sumiati (16) siswi SMK Nurul Falah Pekanbaru.

Sesuai jadwalnya, kelima siswa SMK ini diberangkatkan pada Juni 2010 dengan perjanjian akan dipekerjakan di hotel berbintang. Tapi, faktanya kelimanya diperkerjakan di rumah makan. Selain itu, mereka juga tak bisa ke mana-mana karena paspor dipegang pemilik rumah makan atau majikan. Paspor itu tak pernah dikembalikan sampai sekarang. Akibatnya, kelimanya sempat terkatung-katung 4 bulan di KBRI Kuala Lumpur.

Salah satu orang tua seorang siswi melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek Mandau. Berangkat dari laporan orang tua salah seorang siswi, Kapolsek Mandau Kompol Hary Wiawan menghubungi pihak KBRI di Kuala Lumpur. Dengan dibantu atase Kepolisian di KBRI, akhirnya lima siswi itu bisa dipulangkan tanpa harus menjalani masa hukuman atau denda karena melebihi izin tinggal di Malaysia.  (bbs/jpnn)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/