- Kapolri: Paket Bom Serpong Terkait Bom Buku
- Tangkap 19 Orang, TNI-Polri Siaga Satu
JAKARTA-Kekhusyukan perayaan Hari Raya Paskah umat kristiani terganggu oleh teror bom. Kemarin (21/4), ditemukan paket bom tidak jauh dari Gereja Christ Cathedral, Gading Serpong.
Paket bom yang ditemukan di Serpong berukuran cukup besar, sekitar 150 kilogram. Materialnya potasium klorida, bahan peledak berdaya ledak rendah yang lazim ditemukan dalam bom-bom yang dibuat kelompok Poso.
Meski daya ledaknya rendah, karena diletakkan di jalur pipa gas alam, diperkirakan ledakannya akan mampu mencapai 250 meter, atau mampu membakar gereja Christ Chatedral yang berjarak sekitar 100 meter. Polisi menduga bom akan diledakkan pada saat misa Jumat Agung hari ini (22/4), karena bom dipasang dengan pengatur waktu (timer) dengan hitung mundur pukul 09.00. “Ini bom rakitan yang besar dan dipersiapkan untuk misa Paskah,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam tadi malam.
Rangkaian bom ditemukan setelah polisi kemarin subuh membekuk sembilan belas terduga pelaku teror bom buku di Bekasi dan Jakarta Timur. “Ini pengembangan penangkapan orang-orang yang terduga pelaku, mereka satu jaringan dengan bom buku,” katanya.
Penangkapan dilakukan setelah Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror melakukan pengintaian sejak tiga pekan silam. Salah satu yang diintai adalah empat terduga teroris yang tinggal di rumah kontrakan di Rawadas, RT 001/03, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Mereka adalah Kalsum, Wari, dan Mugi. Satu terduga lain, Darto, ditangkap di rumah kontrakan sekitar 100 meter dari kontrakan pertama. Mereka mengaku bekerja sebagai pedagang burger, pedagang mainan anak-anak, dan bubur sum-sum.
Menurut keterangan Zen Aminudin, tetangga para terduga teroris, ada dua orang yang diduga anggota Densus yang mengontrak rumah di depan kamar tersangka. Mereka mengaku sebagai satpam. “Mereka bilang kerjanya nangkapin dan nagih-nagih. Terus saya bilang, oh debt collector,” katanya.
Selain mengamankan empat orang, polisi juga menyita sejumlah barang-barang dari dalam rumah kontrakan. “Polisi membawa satu tas koper dan tas lain berukuran kecil,” katanya.
—
Pipa Gas Kembali Beroperasi
Setelah sempat ditutup selama 12 jam, jalur pipa gas alam cair milik PT Perusahaan Gas Negara, Tbk tadi malam kembali beroperasi. Penyaluran gas kembali dilakukan setelah tim Gegana Polda Metro Jaya menyelesaikan penjinakan sejumlah bahan peledak sekitar pukul 18.00.
“Sudah kami nyalakan. Tadi pagi memang dimatikan suplai gas ke tiga gedung vital,” kata Kepala Penjualan PT Perusahaan Gas Negara, Rindang Triono di lokasi kejadian.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT PGN Wahid Sutopo menambahkan, sesuai prosedur operasi standar, begitu ada ancaman keamanan terhadap pipa, pengiriman gas langsung dihentikan dan tekanan dikurangi.
Jika kondisi sudah aman, barulah gas dialirkan lagi. “Syukurlah, sekitar pukul 18.00 tadi sudah dinyatakan aman, jadi gas kembali dialirkan,” ujarnya ketika dihubungi JPNN tadi malam (21/4).
Pada pukul 11.30 WIB, PT PGN mendapat laporan dari Kepolisian bahwa ada paket mencurigakan yang diduga bom. Karena itu, beberapa saat kemudian, aliran gas melalui pipa langsung dihentikan.
Terkait adanya dugaan serangan bom pada pipa, lanjut Wahid, PGN akan menjalin koordinasi lebih intens dengan pihak Kepolisian. Untuk mengevakuasi bom, tim Gegana menggunakan robot dan menutup kawasan yang mengarah ke perumahan Telaga Gading, Serpong, Tangerang Selatan, dalam radius satu kilometer.
Siaga Satu
Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan, paket bom di Serpong tersebut memiliki keterkaitan dengan teror bom buku belum lama ini. Kapolri bahkan menyebut telah menangkap pelaku yang terkait dengan dua aksi teror itu. “Telah tertangkap 19 tersangka berkaitan dengan masalah kasus bom buku dan termasuk tadi yang ada di Serpong,” kata Timur usai mengikuti rapat terbatas (ratas) bidang Polhukam di Kantor Presiden, kemarin sore.
Ratas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu mendadak dilakukan menyikapi aksi teror yang belakangan muncul. Selain Kapolri, ikut dalam ratas adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala BNPT Ansyaad Mbai, KSAD Jenderal TNI George Toisutta, dan KSAU Marsekal Imam Sufaat. Selain itu juga ada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Waris.
Meski menyatakan ada keterkaitan, menurut Timur, pihaknya masih mendalami lagi temuan bom di Serpong tersebut. “Untuk melihat secara utuh perlu penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut,” kata Timur. Dia juga belum membeber peran 19 orang pelaku teror tersebut.
Kepala BNPT Ansyaad Mbai mengungkapkan, bom yang ditemukan di Serpong itu kuat diduga memang ditujukan ke gereja Christ Cathedral, Gading Serpong. “Semua yang ditangkap itu adalah tersangka bom buku yang sekaligus merencanakan bom di gereja,” bebernya.
Namun Ansyaad belum mau bicara lebih jauh keterkaitan dengan bom bunuh diri di Cirebon. Hasil olah TKP belum menunjukkan adanya kaitan. “Tapi kalau ditarik kepada motif, itu kemungkinan akan terlihat keterkaitan itu, karena ini kan gerakan radikal. Gerakan radikal itu ada korelasi, ada mainstream yang besar, sudah belasan tahun, sejak tahun 1999,” urainya.
Menurut dia, dalam gerakan radikal sepertinya tidak ada hubungan. “Tapi tokoh-tokoh tiap kasus pasti ada kaitan dengan tokoh mainstream ini,” ucap Ansyaad. Dia menyebut beberapa nama, seperti Hambali, Umar Patek, dan Abu Bakar Baasyir. “Mereka kelihatan terpisah di tiap kasus, tapi di level tertentu bisa bersatu. Contohnya di Aceh itu,” sambungnya.
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, Presiden telah menerima laporan terkait dengan pengungkapan aksi teror tersebut. Presiden menginstruksikan jajaran TNI dan Polri untuk bersinergi melakukan pengamanan. “TNI dan Polri siaga satu di semua tempat, khususnya mulai nanti malam, besok pagi, dan lusa menyongsong Hari Raya Paskah,” katanya.
Selanjutnya, kata Djoko, peringatan hari besar agama, tempat ibadah, tempat-tempat wisata, dan kedutaan besar negara lain akan menjadi perhatian. “Peningkatan kewaspadaan dan kerjasama intensif aparat intelijen setiap tingkatan,” katanya lantas menyebut perlunya partisipasi masyarakat terhadap hal-hal yang mencurigakan. “Jika ada yang mencurigakan segera laporkan ke aparat terdekat,” imbaunya. (wan/kin/owi/jpnn)