30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Karateka Tewas Usai Bertanding

MAKASSAR-  Nasib naas menimpa Muhammad Muslim, peserta kejuaraan nasional (Kejurnas) karate Wadokai di Makassar, Sulawesi Selatan. Muslim kontingen asal Sulawesi Tenggara, menghembuskan nafas terakhir usai mengikuti laga tanding kumite 55 kg Kelas 16-15 di Stadion GOR Matoangin, Makassar.

Muhammad Muslim, tak bisa meraih mimpinya untuk menjadi salah satu kontingen tim Wakado Karate-do Indonesia dalam pentas Nasional dan Internasional. Sebelum meraih tropi sebagai salah satu juara, Muslim menghembuskan nafas terakhir.

Kematian Muslim tak urung membuat para peserta Kejurnas sedih. Terkhusus rekan-rekannya sesama utusan dari Sulawesi Tengah tak mampu membendung air mata, begitu jazad muslim tiba di RS Bayangkara.
Bahkan beberapa diantaranya pingsan dan histeris tak mampu menanggung beban kehilangan. Yah Muslim adalah andalan bagi kontingen Sulawesi Tengah.

Hari ini dalam laga tanding final Muslim di prediksi akan memenangkan pertandingan. Sayang belum mengangkat tropi, nyawa muslim pun melayang. Kematian Muslim terbilang cukup tragis. Menurut Hermansyah, pelatih asal Kalimantan Tengah, dalam laga tanding melawan anak asuhnya, sore tadi, Muslim bermain dengan baik dan stabil. Muslim mampu menahan lawannya dan bermain cukup imbang dengan skor 6-6 di pertandingan final kumite 55 kg kelas 16 -17 tahun.

“Wasit pun memberhentikan untuk perpanjangan waktu. Saat mau tanding lagi, tiba-tiba Muslim ambruk di atas matras,” kata Hermansyah.

Kepanikan pun seketika di ruang tanding. Kata Hermansyah, panitia berupaya memberikan pertolongan pertama. Sayangnya, nyawa pemuda tanggung ini tak dapat tertolong lagi. Meski telah meninggal dunia, panitia tetap membawa jazad Muslim ke RS Bayangkara Makassar. Sementara ini, panitia penyelenggaran tak satupun mau memberikan keterangan kronologis kematian Muslim. Meski menelan korban jiwa, panitia tetap akan melanjutkan kegiatan kejurnas yang sisa sehari lagi.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak 20-22 Mei yang diikuti sekitar 400 atlet dari 14 pengurus provinsi Wadokai di seluruh Indonesia.(net/jpnn)

MAKASSAR-  Nasib naas menimpa Muhammad Muslim, peserta kejuaraan nasional (Kejurnas) karate Wadokai di Makassar, Sulawesi Selatan. Muslim kontingen asal Sulawesi Tenggara, menghembuskan nafas terakhir usai mengikuti laga tanding kumite 55 kg Kelas 16-15 di Stadion GOR Matoangin, Makassar.

Muhammad Muslim, tak bisa meraih mimpinya untuk menjadi salah satu kontingen tim Wakado Karate-do Indonesia dalam pentas Nasional dan Internasional. Sebelum meraih tropi sebagai salah satu juara, Muslim menghembuskan nafas terakhir.

Kematian Muslim tak urung membuat para peserta Kejurnas sedih. Terkhusus rekan-rekannya sesama utusan dari Sulawesi Tengah tak mampu membendung air mata, begitu jazad muslim tiba di RS Bayangkara.
Bahkan beberapa diantaranya pingsan dan histeris tak mampu menanggung beban kehilangan. Yah Muslim adalah andalan bagi kontingen Sulawesi Tengah.

Hari ini dalam laga tanding final Muslim di prediksi akan memenangkan pertandingan. Sayang belum mengangkat tropi, nyawa muslim pun melayang. Kematian Muslim terbilang cukup tragis. Menurut Hermansyah, pelatih asal Kalimantan Tengah, dalam laga tanding melawan anak asuhnya, sore tadi, Muslim bermain dengan baik dan stabil. Muslim mampu menahan lawannya dan bermain cukup imbang dengan skor 6-6 di pertandingan final kumite 55 kg kelas 16 -17 tahun.

“Wasit pun memberhentikan untuk perpanjangan waktu. Saat mau tanding lagi, tiba-tiba Muslim ambruk di atas matras,” kata Hermansyah.

Kepanikan pun seketika di ruang tanding. Kata Hermansyah, panitia berupaya memberikan pertolongan pertama. Sayangnya, nyawa pemuda tanggung ini tak dapat tertolong lagi. Meski telah meninggal dunia, panitia tetap membawa jazad Muslim ke RS Bayangkara Makassar. Sementara ini, panitia penyelenggaran tak satupun mau memberikan keterangan kronologis kematian Muslim. Meski menelan korban jiwa, panitia tetap akan melanjutkan kegiatan kejurnas yang sisa sehari lagi.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak 20-22 Mei yang diikuti sekitar 400 atlet dari 14 pengurus provinsi Wadokai di seluruh Indonesia.(net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/