30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Keluarga Situmeang Korban Aksi Si ‘Joker’

Perhimpunan Situmeang Sumut Kecam Pelaku

Penembakan  bioskop
Penembakan di bioskop

JAKARTA-Tiga warga negara Indonesia dari satu keluarga ikut menjadi korban insiden penembakan brutal saat penayangan perdana (premiere) film Batman terbaru di Kota Aurora, Colorado, AS. Tiga WNI itu merupakan bahian dari 60 korban aksi brutal James Holmes, pria bersenjata yang mengaku “Joker”.

Ketiga WNI tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ketiganya  adalah Anggiat Mora Situmeang (ayah), lahir di Jakarta tanggal 1 Agustus 1967. Ia  menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding.

Kemudian Rita Paulina Situmeang (ibu), lahir di Jakarta, 16 Oktober 1967. Ia menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri. Saat ini Rita masih dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center.
Sedangkan Prodeo Et Patria Situmeang (anak), lahir di Jakarta tanggal 10 Agustus 1997. Prodeo menderita luka tembak di punggung bawah sebelah kiri.

Saat ini Prodeo dirawat di University of Colorado Hospital dan berada dalam keadaan stabil.

“Saat ini, saudara Prodeo dirawat di University of Colorado Hospital dan berada dalam keadaan stabil,” ujar Menlu Marty Natalegawa di kantornya kemarin.

Kondisinya makin membaik karena timah panas tidak mengenai organ vital. Sedangkan ibunya, Rita Paulina, tertembus dua peluru sekaligus. Peluru bersarang di lengan kiri dan kaki kiri yang menyebabkan retak tulang pada tulang kering. Berbeda dengan anaknya, dia dirawat di RS Denver Health Medical Center.

Anggiat juga bukannya tanpa luka. Saat menemani istrinya di RS Denver, terlihat ada luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Menlu juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga yang menjadi korban luka di Indonesia. “Saya sampaikan keprihatinan yang mendalam,” tandasnya.

Pihak Perhimpunan Persuaudaraan Marga Situmeang Sumut langsung mengucapkan turut merasakan duka keluarga Anggiat Situmeang. Melalui sekretaris Perhimpunan Marga Situmeang Sumut, Maringan Situmeang, sekaligus mengecam aksi pelaku. “Ya benar, keluarga Anggiat Situmeang luka-luka kena tembak,” ujar Maringan saat dihubungi tadi malam.

Menurutnya, keluarga itu sudah lama tinggal di AS. “Mereka sudah menjadi warga negara AS. Orangtuanya dulu tinggal di Jakarta. Mereka masih keluarga TNI, bapaknya dulu Marinir,” ujar Maringan lagi.

Menurut sumber dari pihak kepolisian setempat di Kota Aurora, terdapat sekitar 71 orang menjadi korban penembakan, termasuk 3 WNI.  12 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Dari sumber dimaksud diketahui bahwa 10 orang korban meninggal di tempat sementara 2 lainnya meninggal di rumah sakit. Seluruh korban langsung dilarikan ke enam rumah sakit yang berada di sekitar tempat kejadian, untuk mendapatkan penanganan intensif.
“Kementerian Luar Negeri melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles telah menerima informasi mengenai adanya tiga Warga Negara Indonesia yang terluka dalam peristiwa penembakan tersebut,”kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene melalui rilis kepada wartawan, Sabtu (21/7).

Menurutnya,  setelah mengetahui kejadian tersebut Menlu RI telah langsung memberikan instruksi kepada seluruh sistem baik di pusat maupun di perwakilan untuk memperoleh informasi rinci mengenai adanya WNI yang turut menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut.

Saat ini, kata Michael, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah melakukan komunikasi langsung dengan pihak keluarga yang menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI telah menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang menimpa pihak keluarga.

“Kemlu dan perwakilan RI di Los Angeles akan sepenuhnya memberikan bantuan yang diperlukan pihak keluarga dalam proses perawatan ketiga WNI,” tutur Michael.
Kementerian Luar Negeri, kata Michael, juga telah menginstruksikan Perwakilan RI di Los Angeles untuk mendampingi ketiga WNI dalam masa perawatan di rumah sakit. Saat ini Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga korban.

Seperti diketahui, seorang pria bernama James Holmes, 24 tahun, melepaskan tembakan secara membabi buta kala pemutaran perdana film “The Dark Knight Rises” di bioskop Century Aurora 16 multiplex di kota  Aurora, Colorado, Jumat (20/7) dini hari waktu setempat. Polisi mengatakan, tersangka yang ditangkap beberapa saat setelah kejadian telah membeli lebih dari 6000 peluru secara online dan 4 senjata api dari beberapa toko senjata lokal dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.

Dikutip dari The Telegraph, Holmes yang mengecat rambutnya berwarna merah mengatakan kepada petugas yang menangkapnya bahwa dirinya merupakan The Joker. Seperti diketahui, Joker adalah tokoh jahat yang menjadi musuh bebuyutan Batman.

Akibat insiden ini, Presiden Barack Obama yang sedang dalam rangkaian kampanye pemilu di Florida terpaksa kembali lebih cepat ke Gedung Putih dan memberikan pidato resmi mengenai insiden penembakan tersebut. Sampai saat ini, pihak berwenang di Amerika menyatakan insiden ini sama sekali tidak terkait dengan tindak terorisme.(afp/telegraph/flo/ara/jpnn)

Berita sebelumnya: 14 Tewas Ditembak di Tayangan Perdana Film Batman

Perhimpunan Situmeang Sumut Kecam Pelaku

Penembakan  bioskop
Penembakan di bioskop

JAKARTA-Tiga warga negara Indonesia dari satu keluarga ikut menjadi korban insiden penembakan brutal saat penayangan perdana (premiere) film Batman terbaru di Kota Aurora, Colorado, AS. Tiga WNI itu merupakan bahian dari 60 korban aksi brutal James Holmes, pria bersenjata yang mengaku “Joker”.

Ketiga WNI tersebut merupakan satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ketiganya  adalah Anggiat Mora Situmeang (ayah), lahir di Jakarta tanggal 1 Agustus 1967. Ia  menderita luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding.

Kemudian Rita Paulina Situmeang (ibu), lahir di Jakarta, 16 Oktober 1967. Ia menderita luka tembak di lengan kiri dan kaki kiri. Saat ini Rita masih dirawat di rumah sakit Denver Health Medical Center.
Sedangkan Prodeo Et Patria Situmeang (anak), lahir di Jakarta tanggal 10 Agustus 1997. Prodeo menderita luka tembak di punggung bawah sebelah kiri.

Saat ini Prodeo dirawat di University of Colorado Hospital dan berada dalam keadaan stabil.

“Saat ini, saudara Prodeo dirawat di University of Colorado Hospital dan berada dalam keadaan stabil,” ujar Menlu Marty Natalegawa di kantornya kemarin.

Kondisinya makin membaik karena timah panas tidak mengenai organ vital. Sedangkan ibunya, Rita Paulina, tertembus dua peluru sekaligus. Peluru bersarang di lengan kiri dan kaki kiri yang menyebabkan retak tulang pada tulang kering. Berbeda dengan anaknya, dia dirawat di RS Denver Health Medical Center.

Anggiat juga bukannya tanpa luka. Saat menemani istrinya di RS Denver, terlihat ada luka memar di mata sebelah kiri akibat serpihan dinding. Menlu juga mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga yang menjadi korban luka di Indonesia. “Saya sampaikan keprihatinan yang mendalam,” tandasnya.

Pihak Perhimpunan Persuaudaraan Marga Situmeang Sumut langsung mengucapkan turut merasakan duka keluarga Anggiat Situmeang. Melalui sekretaris Perhimpunan Marga Situmeang Sumut, Maringan Situmeang, sekaligus mengecam aksi pelaku. “Ya benar, keluarga Anggiat Situmeang luka-luka kena tembak,” ujar Maringan saat dihubungi tadi malam.

Menurutnya, keluarga itu sudah lama tinggal di AS. “Mereka sudah menjadi warga negara AS. Orangtuanya dulu tinggal di Jakarta. Mereka masih keluarga TNI, bapaknya dulu Marinir,” ujar Maringan lagi.

Menurut sumber dari pihak kepolisian setempat di Kota Aurora, terdapat sekitar 71 orang menjadi korban penembakan, termasuk 3 WNI.  12 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Dari sumber dimaksud diketahui bahwa 10 orang korban meninggal di tempat sementara 2 lainnya meninggal di rumah sakit. Seluruh korban langsung dilarikan ke enam rumah sakit yang berada di sekitar tempat kejadian, untuk mendapatkan penanganan intensif.
“Kementerian Luar Negeri melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles telah menerima informasi mengenai adanya tiga Warga Negara Indonesia yang terluka dalam peristiwa penembakan tersebut,”kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene melalui rilis kepada wartawan, Sabtu (21/7).

Menurutnya,  setelah mengetahui kejadian tersebut Menlu RI telah langsung memberikan instruksi kepada seluruh sistem baik di pusat maupun di perwakilan untuk memperoleh informasi rinci mengenai adanya WNI yang turut menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut.

Saat ini, kata Michael, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah melakukan komunikasi langsung dengan pihak keluarga yang menjadi korban luka dalam peristiwa tersebut di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Menlu RI telah menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian yang menimpa pihak keluarga.

“Kemlu dan perwakilan RI di Los Angeles akan sepenuhnya memberikan bantuan yang diperlukan pihak keluarga dalam proses perawatan ketiga WNI,” tutur Michael.
Kementerian Luar Negeri, kata Michael, juga telah menginstruksikan Perwakilan RI di Los Angeles untuk mendampingi ketiga WNI dalam masa perawatan di rumah sakit. Saat ini Konjen RI di Los Angeles telah berangkat menuju Denver untuk memberikan bantuan langsung yang diperlukan oleh ketiga korban.

Seperti diketahui, seorang pria bernama James Holmes, 24 tahun, melepaskan tembakan secara membabi buta kala pemutaran perdana film “The Dark Knight Rises” di bioskop Century Aurora 16 multiplex di kota  Aurora, Colorado, Jumat (20/7) dini hari waktu setempat. Polisi mengatakan, tersangka yang ditangkap beberapa saat setelah kejadian telah membeli lebih dari 6000 peluru secara online dan 4 senjata api dari beberapa toko senjata lokal dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.

Dikutip dari The Telegraph, Holmes yang mengecat rambutnya berwarna merah mengatakan kepada petugas yang menangkapnya bahwa dirinya merupakan The Joker. Seperti diketahui, Joker adalah tokoh jahat yang menjadi musuh bebuyutan Batman.

Akibat insiden ini, Presiden Barack Obama yang sedang dalam rangkaian kampanye pemilu di Florida terpaksa kembali lebih cepat ke Gedung Putih dan memberikan pidato resmi mengenai insiden penembakan tersebut. Sampai saat ini, pihak berwenang di Amerika menyatakan insiden ini sama sekali tidak terkait dengan tindak terorisme.(afp/telegraph/flo/ara/jpnn)

Berita sebelumnya: 14 Tewas Ditembak di Tayangan Perdana Film Batman

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/