JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan kerja ke Simeulue, Aceh 20-21 Desember. Dalam dua hari kunjungan kerja itu, Susi yang didampingi Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Sudirman Saad, serta Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Subijakto ditodong warga setempat.
Susi diminta untuk memberi nama 22 pulau kecil yang baru muncul di kawasan Simuelue pasca tsunami. ”Mohon pemerintah segera meneliti dan memberikan nama Bu Menteri,” pinta Bupati Simuelue Riswan pada Susi.
Menanggapi permintaan tersebut, Susi langsung memerintahkan Dirjen KP3K Sudirman Saad untuk segera mulai proses toponimi. Selain Riswan, masyarakat nelayan Simeulue juga menyampaikan beberapa permintaan terhadap Menteri Susi.
Seperti kebutuhan akan BBM, dan kebutuhan pembangunan stasiun pengisian Bahan Bakar Minyak (Solar/Premium) atau SPDN/SPBN di beberapa lokasi strategis di Simeulue. Nelayan juga meminta fasilitasi penetapan wilayah konservasi, dan beberapa jetty di pulau kecil.
Karena makin berkembangnya sektor budidaya, nelayan juga meminta optimalisasi Balai Benih Ikan provinsi Aceh yang ada di Kabupaten Simeulue. Berbagai permintaan nelayan yang diutarakan ke Menteri Susi adalah terkait infrastruktur dasar yang memang sudah seyogyanya difasilitasi. Pemerintah juga perlu menyiapkan sarana dan prasarana pengawasan sumberdaya kelautan di kabuoaten setempat.
”Pada kesempatan itu nelayan juga mengutarakan beasiswa bagi siswa berprestasi lulusan SMK Perikanan, dan pembangunan pabrik ES pada setiap kecamatan. Untuk tupoksi kami seperti yang sudah diinstruksikan pimpinan adalah melakukan identifikasi pulau yang muncul pasca stunami 2004,’’ tambah Sudirman. (nel)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan kunjungan kerja ke Simeulue, Aceh 20-21 Desember. Dalam dua hari kunjungan kerja itu, Susi yang didampingi Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Sudirman Saad, serta Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Subijakto ditodong warga setempat.
Susi diminta untuk memberi nama 22 pulau kecil yang baru muncul di kawasan Simuelue pasca tsunami. ”Mohon pemerintah segera meneliti dan memberikan nama Bu Menteri,” pinta Bupati Simuelue Riswan pada Susi.
Menanggapi permintaan tersebut, Susi langsung memerintahkan Dirjen KP3K Sudirman Saad untuk segera mulai proses toponimi. Selain Riswan, masyarakat nelayan Simeulue juga menyampaikan beberapa permintaan terhadap Menteri Susi.
Seperti kebutuhan akan BBM, dan kebutuhan pembangunan stasiun pengisian Bahan Bakar Minyak (Solar/Premium) atau SPDN/SPBN di beberapa lokasi strategis di Simeulue. Nelayan juga meminta fasilitasi penetapan wilayah konservasi, dan beberapa jetty di pulau kecil.
Karena makin berkembangnya sektor budidaya, nelayan juga meminta optimalisasi Balai Benih Ikan provinsi Aceh yang ada di Kabupaten Simeulue. Berbagai permintaan nelayan yang diutarakan ke Menteri Susi adalah terkait infrastruktur dasar yang memang sudah seyogyanya difasilitasi. Pemerintah juga perlu menyiapkan sarana dan prasarana pengawasan sumberdaya kelautan di kabuoaten setempat.
”Pada kesempatan itu nelayan juga mengutarakan beasiswa bagi siswa berprestasi lulusan SMK Perikanan, dan pembangunan pabrik ES pada setiap kecamatan. Untuk tupoksi kami seperti yang sudah diinstruksikan pimpinan adalah melakukan identifikasi pulau yang muncul pasca stunami 2004,’’ tambah Sudirman. (nel)