Site icon SumutPos

Besok, Puncak Arus Libur Natal dan Tahun Baru

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS Sejumlah calon penumpang berada full booked ALS Jalan Sm. Raja Medan, Senin (21/7). H-7 Lebaran Idul fitri 1435 H, pemudik sudah mulai memadati terminal dan full booked untuk kembali ke kampung halaman. Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada Jumat (25/7).
FOTO: Dok SUMUT POS
Sejumlah calon penumpang mudik dengan bus ALS Jalan Sm. Raja Medan, Juli tahun lalu. Puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru tahun ini diprediksi berlangsung besok, Jumat (23/12/2016)..

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Masyarakat sudah mulai bersiap menyambut libur Natal 2016 dan Tahun Baru 2017. Sebanyak 17,9 juta penumpang akan berbondong-bondong menggunakan jasa transportasi untuk menyambt libur panjang kali ini.  Diprediksi, puncak kepadatan arus terjadi pada 23 Desember 2016.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk menghadapi arus penumpang ini. Salah satunya, melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mempersiapkan kelancaran lalu lintas pada periode natal dan tahun baru ini.

”Puncak diperkirakan pada 23 Desember 2016 malam. Ada beberapa skenario yang disiapkan,” tutur Menhub di Jakarta, Rabu (21/12).

Dia membeberkan salah satunya, yakni terkait potensi kemacetan di Gerbang Tol Brebes Timur (Brexit). Skenarionya, bila terdapat antrian hingga 5 Kilometer maka pengguna jalan akan diminta keluar dari gerbang tol sebelumnya. Seperti di Gerbang tol Pejagan atau menuju jalan biasa. Pengalihan dilakukan hingga antrian di Bresxit sudah terurai. Biasanya, penguraian memakan waktu 1-2 jam.

“Koordinasi sudah dilakukan bersama dengan Korlantas. Jadi begitu terjadi antrian sepanjang itu langsung ditutup dan dialihkan,” tuturnya.

Satu Pesawat Dilarang Terbang

Proses untuk memastikan keselamatan penumpang mudik Natal dan Tahun Baru terus berlangsung. Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan ramp check pesawat. Menjelang angkutan natal dan tahun baru sendiri, pemeriksaan dilakukan semakin intensif.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menuturkan, ramp check dilakukan secara menyeluruh. Pemeriksaan ini tak lagi dilakukan secara random.

Sejak 1 November – 21 Desember 2016, tercatat pemeriksaan sudah dilakukan sebanyak 2.031 kali dilakukan pada 575 pesawat baik maskapai dalam dan luar negeri di 22 bandara. Dari jumlah tersebut, ditemukan sebanyak 664 temuan minor. Yakni meliputi soal badan pesawat yang tergores, cat yang mengelupas dan lainnya.

”Temuannya minor. Sehingga tidak berpengaruh pada penerbangan,” ungkapnya.

Pemeriksaan pun dilanjutkan kembali Rabu (21/12). Ada tujuh pesawat milik maskapai Garuda Indonesia, Batik Air, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Indonesia AirAisa, dan Aviastar yang diperiksa. Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan satu kasus bird strike di salah satu pesawat milik Maskapai Garuda Indonesia tujuan Surabaya-Jakarta.

Akibatnya, harus dilakukan perbaikan pada engine cooling nomor 1 yang berada di bagian kiri. Pesawat pun harus ditarik ke Hanggar dan dilarang terbang. ”Dilarang terbang hingga selesai diperbaiki. Kita tidak tahu kapan terjadi. Namun, memang kerusakan tidak membahayakan,” ujarnya.

Selain melakukan ramp check, Suprasetyo juga memeriksa kelengakapan surat-surat terbang dari para kru pesawat. Kesehatan mereka pun turut diperiksa termasuk soal penggunaan barang-barang terlarang, seperti narkoba. Sejauh ini, kata dia, sudah 3565 kru yang diperiksa.

”Tes urine juga dilakukan. Hari ini (kemarin, red) 37 orang sudah diperiksa. Semuanya negatif,” tuturnya.

Moda udara ini memang diperkirakan menjadi primadona dalam angkutan natal tahun baru kali ini. Jumlah penumpang diprediksi naik hingga 9 persen dari tahun lalu, yakni dari 6,5 juta penumpang mejadi 7,1 juta penumpang. (mia/jpg)

Exit mobile version