28 C
Medan
Thursday, January 23, 2025

Dilantik Mendag Budi Santoso sebagai Korwil GPEI Sumatera, Hendrik Sitompul Soroti Bimbingan UMKM Bisa Ekspor

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Korwil Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatera, Dr (C) Drs Hendrik H Sitompul MM, menegaskan komitmennya untuk mendorong peningkatan ekspor di wilayah Sumut. Hal itu disampaikan Hendrik dalam wawancara singkat dengan media saat acara pelantikan Hendrik Sitompul, Korwil Sumatera Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GPEI periode 2024-2029 di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Hendrik yang juga Ketua DPD GPEI Sumatera Utara, mengungkapkan bahwa tugas besar ini mencakup pengawasan terhadap sepuluh dewan pengurus daerah (DPD), yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung. Ia menyoroti pentingnya bimbingan guna meningkatkan kualitas ekspor, khususnya di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM)

Fokus pada Bimbingan UMKM dan Inovasi
Hendrik menjelaskan, salah satu langkah strategis adalah, membimbing para eksportir agar mampu memenuhi standar internasional. “Banyak eksportir yang perlu didampingi agar memahami cara masuk ke pasar ekspor, termasuk meningkatkan teknologi yang mereka gunakan dan memastikan kualitas produk mereka sesuai dengan kebutuhan pasar global,” tambahnya.

Hendrik juga menyoroti, perlunya kolaborasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, untuk menciptakan program-program yang mendukung keberlanjutan ekspor. Ia menilai, perubahan kebijakan yang dilakukan, seperti peningkatan evaluasi program dari tiga bulan menjadi satu tahun, memberikan dampak positif bagi para eksportir.

Dalam kesempatan itu, Hendrik juga membahas peluang ekspor di tengah tantangan global, seperti kemungkinan dikenakannya biaya masuk tambahan oleh beberapa negara tujuan ekspor. “Ini menjadi tantangan, tetapi juga peluang. Kita harus cermat memanfaatkan celah yang ada dengan terus berkomunikasi dan bernegosiasi di tingkat internasional,” jelasnya.

Hendrik menambahkan, pentingnya antisipasi dan adaptasi terhadap dinamika perdagangan internasional. “Kami telah banyak berdiskusi dengan pelaku usaha dan pihak terkait. Walaupun angka-angka target nasional belum final, kita harus tetap siap menghadapi berbagai skenario,” tuturnya.

Kolaborasi untuk Masa Depan Ekspor
Sebagai penutup, Hendrik menekankan bahwa peningkatan ekspor tidak hanya menjadi tanggung jawab eksportir besar, tetapi juga UMKM. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan organisasi seperti GPEI menjadi kunci untuk mewujudkan pertumbuhan ekspor yang berkelanjutan.

Dengan komitmen yang kuat dari GPEI dan dukungan dari pemerintah, diharapkan wilayah Sumatera Utara dapat menjadi motor penggerak ekspor nasional yang lebih kompetitif di pasar global. (adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Korwil Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sumatera, Dr (C) Drs Hendrik H Sitompul MM, menegaskan komitmennya untuk mendorong peningkatan ekspor di wilayah Sumut. Hal itu disampaikan Hendrik dalam wawancara singkat dengan media saat acara pelantikan Hendrik Sitompul, Korwil Sumatera Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GPEI periode 2024-2029 di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Hendrik yang juga Ketua DPD GPEI Sumatera Utara, mengungkapkan bahwa tugas besar ini mencakup pengawasan terhadap sepuluh dewan pengurus daerah (DPD), yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung. Ia menyoroti pentingnya bimbingan guna meningkatkan kualitas ekspor, khususnya di kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM)

Fokus pada Bimbingan UMKM dan Inovasi
Hendrik menjelaskan, salah satu langkah strategis adalah, membimbing para eksportir agar mampu memenuhi standar internasional. “Banyak eksportir yang perlu didampingi agar memahami cara masuk ke pasar ekspor, termasuk meningkatkan teknologi yang mereka gunakan dan memastikan kualitas produk mereka sesuai dengan kebutuhan pasar global,” tambahnya.

Hendrik juga menyoroti, perlunya kolaborasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, untuk menciptakan program-program yang mendukung keberlanjutan ekspor. Ia menilai, perubahan kebijakan yang dilakukan, seperti peningkatan evaluasi program dari tiga bulan menjadi satu tahun, memberikan dampak positif bagi para eksportir.

Dalam kesempatan itu, Hendrik juga membahas peluang ekspor di tengah tantangan global, seperti kemungkinan dikenakannya biaya masuk tambahan oleh beberapa negara tujuan ekspor. “Ini menjadi tantangan, tetapi juga peluang. Kita harus cermat memanfaatkan celah yang ada dengan terus berkomunikasi dan bernegosiasi di tingkat internasional,” jelasnya.

Hendrik menambahkan, pentingnya antisipasi dan adaptasi terhadap dinamika perdagangan internasional. “Kami telah banyak berdiskusi dengan pelaku usaha dan pihak terkait. Walaupun angka-angka target nasional belum final, kita harus tetap siap menghadapi berbagai skenario,” tuturnya.

Kolaborasi untuk Masa Depan Ekspor
Sebagai penutup, Hendrik menekankan bahwa peningkatan ekspor tidak hanya menjadi tanggung jawab eksportir besar, tetapi juga UMKM. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan organisasi seperti GPEI menjadi kunci untuk mewujudkan pertumbuhan ekspor yang berkelanjutan.

Dengan komitmen yang kuat dari GPEI dan dukungan dari pemerintah, diharapkan wilayah Sumatera Utara dapat menjadi motor penggerak ekspor nasional yang lebih kompetitif di pasar global. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/