27 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Puasa Serentak, Lebaran Berpotensi Berbeda

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada 23 Maret 2023. Dengan begitu, pelaksanaan puasa serentak bersama dengan Muhammadiyah dan lain sebagainya. Namun, perayaan Idul Fitri, 1 Syawal 1444 hijriah berpotensi ada yang berbeda. “Alhamdulilah kepada Allah SWT bahwa tahun ini kita serempak berpuasa pada esok hari tanggal 23 Maret 2023, 1 Ramadan. Yang kemungkinkan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawalnya,” kata Ketua MUI, Abdullah Jaidi di kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (22/3).

Perbedaan 1 Syawal berpotensi terjadi, karena penghitungan kalender komariah ada beberapa metode. Meski begitu, adanya perbedaan tersebut diminta tidak perlu dijadikan persoalan. “Sikap kita sebagai Umat Islam, kita sebagai warga bangsa tetap saling hormat menghormati di antara satu dengan yang lain,” jelas Abdullah.

Dia berharap pemerintah bersama ormas-ormas bisa mencari jalan supaya penetapan lebaran nanti bisa serentak. Kalaupun nanti tetap berbeda, dia berharap bisa disikapi dengan baik. Dia meminta perbedaan penetapan lebaran kelak tidak menjadi perbedaan sikap umat Islam di Indonesia. Sebaliknya di tengah perbedaan itu, umat Islam tetap saling menghormati satu sama lainnya.

Dia juga berpesan umat Islam selama bulan puasa tidak hanya meningkatkan kesalehan ibadah saja. Tetapi kesalehan sosial juga. Diantaranya dengan tetap menyantuni fakir miskin, supaya tidak kesusahan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

“Pesan berikutnya, kita tetap jaga persatuan dan kesatuan, apalagi saat ini adalah tahun politik,” tuturnya. Dia meminta isu-isu politik tidak menjadi sumber perpecahan. Norma atau aturan juga harus ditepati. Diantara tidak menjadikan rumah ibadah menjadi tempat politik praktis atau kampanye.

Sebelumnya, Kemenag telah selesai menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan 1444 hijriah. Hasilnya, diputuskan 1 Ramadan jatuh pada 23, Maret 2023 atau Hari Kamis. “Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk. Sudah memenuhi MABIMS baru. Oleh karena itu, seecara mufakat disepakati 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 23 Maret 2023,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas di kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (22/3).

Yaqut menuturkan, pengamatan hilal dilakukan di 124 titik di 34 Provinsi Indonesia. Sebagian banyak melaporkan telah melihat hilal, hanya beberapa yang tak melihat. Sehingga 1 Ramadan dimulai pada esok hari. “Di 124 titik rukyatul hilal ada beberapa orang yang melaporkan melihat hilal. Berdasarkan hisab seluruh hilal di Indonesia sudah di atas ufuk dan memenuhi MABIMS,” jelas Yaqut.

Sidang isbat awal Ramadan 1444 H dipimpin Menag Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.

Terpisah, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi meminta kepada masyarakat agar saling menghargai selama Ramadan dengan tidak makan dan minum di ruang publik. Hal itu menyusul ditetapkannya 1 Ramadan 1444 Hijriah hari ini. “Seluruh umat beragama diminta untuk menghargai mereka yang berpuasa, agar mereka yang tidak berpuasa jangan makan minum di ruang-ruang publik, demi menjaga atau menghornati bagi mereka-mereka yang puasa,” kata Ashabul di kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (22/3).

Selain itu, Ashabul juga meminta kepada semua pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Sehingga, selama Ramadan bisa diisi dengan ibadah dan kegiatan produktif. “Kami mengimbau kementerian agama diharapkan dapat memfasilitasi berbagai keguatan positif bersama ormas-ormas Islam selama bulan Ramadan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Mar’uf Amin mengajak umat Islam di Indonesia, untuk menjadikan bulan suci Ramadan 1444 Hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri. Ma’ruf tak menginginkan, Ramadan hanya sekadar menahan lapar dan haus. ’’Ramadan sudah selayaknya kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita, bukan semata menahan lapar dan dahaga,” kata Ma’ruf dalam keterangannya, Rabu (22/3).

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengimbau, umat Islam untuk senantiasa dapat meningkatkan rasa syukur atas berkah, nikmat, maupun juga tantangan yang selama ini telah dihadapi.’’Sekaligus menjadikan Ramadan tahun ini sebagi momentum untuk bersyukur kepada Allah SWT, atas seluruh pertolongan-Nya yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia. Sehingga kita mampu melewati aneka tantangan berat yang kita hadapi selama ini,” ucap Ma’ruf.

Ma’ruf juga mengajak umat muslim agar dapat memperbaiki mentalitas. Khususnya, dalam pengendalian diri dan mempercayai segala hal yang telah menjadi ketetapan Allah SWT. ’’Ramadan juga menjadi momentum untuk memperbaiki mentalitas kita dalam mengendalikan diri, serta terus berbaik sangka terhadap segala ketetapan Allah SWT,” tegas Ma’ruf.

Terlebih menjelang tahun politik, kata Ma’ruf Amin, masyarakat tidak terprovokasi dengan berita bohong alias hoaks yang berpotensi memecah persatuan bangsa. Ia pun mengimbau, agar perdamaian dan keutuhan bangsa dapat terjaga. Baca juga: Mengenal 2 Metode dalam Penentuan 1 Ramadan 2023 ’’Memasuki tahun politik, saya berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga perdamaian dan persatuan. Tidak terprovokasi oleh berita-berita hoaks dan adu domba, serta memegang teguh komitmen kebangsaan,” pinta Ma’ruf.

Lebih jauh, Ma’ruf mengucapkan selamat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan kepada seluruh umat Islam. Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga mengajak umat Islam untuk menyambut Ramadan dengan penuh suka cita dan rasa syukur. “Saya mengajak seluruh umat Islam di manapun berada untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 Hijriah dengan hati gembira dan penuh syukur. Selamat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan kepada seluruh saudaraku, umat Islam,” ungkap dia. (jpc/adz)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada 23 Maret 2023. Dengan begitu, pelaksanaan puasa serentak bersama dengan Muhammadiyah dan lain sebagainya. Namun, perayaan Idul Fitri, 1 Syawal 1444 hijriah berpotensi ada yang berbeda. “Alhamdulilah kepada Allah SWT bahwa tahun ini kita serempak berpuasa pada esok hari tanggal 23 Maret 2023, 1 Ramadan. Yang kemungkinkan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawalnya,” kata Ketua MUI, Abdullah Jaidi di kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (22/3).

Perbedaan 1 Syawal berpotensi terjadi, karena penghitungan kalender komariah ada beberapa metode. Meski begitu, adanya perbedaan tersebut diminta tidak perlu dijadikan persoalan. “Sikap kita sebagai Umat Islam, kita sebagai warga bangsa tetap saling hormat menghormati di antara satu dengan yang lain,” jelas Abdullah.

Dia berharap pemerintah bersama ormas-ormas bisa mencari jalan supaya penetapan lebaran nanti bisa serentak. Kalaupun nanti tetap berbeda, dia berharap bisa disikapi dengan baik. Dia meminta perbedaan penetapan lebaran kelak tidak menjadi perbedaan sikap umat Islam di Indonesia. Sebaliknya di tengah perbedaan itu, umat Islam tetap saling menghormati satu sama lainnya.

Dia juga berpesan umat Islam selama bulan puasa tidak hanya meningkatkan kesalehan ibadah saja. Tetapi kesalehan sosial juga. Diantaranya dengan tetap menyantuni fakir miskin, supaya tidak kesusahan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

“Pesan berikutnya, kita tetap jaga persatuan dan kesatuan, apalagi saat ini adalah tahun politik,” tuturnya. Dia meminta isu-isu politik tidak menjadi sumber perpecahan. Norma atau aturan juga harus ditepati. Diantara tidak menjadikan rumah ibadah menjadi tempat politik praktis atau kampanye.

Sebelumnya, Kemenag telah selesai menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadan 1444 hijriah. Hasilnya, diputuskan 1 Ramadan jatuh pada 23, Maret 2023 atau Hari Kamis. “Berdasarkan hisab posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk. Sudah memenuhi MABIMS baru. Oleh karena itu, seecara mufakat disepakati 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada 23 Maret 2023,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas di kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (22/3).

Yaqut menuturkan, pengamatan hilal dilakukan di 124 titik di 34 Provinsi Indonesia. Sebagian banyak melaporkan telah melihat hilal, hanya beberapa yang tak melihat. Sehingga 1 Ramadan dimulai pada esok hari. “Di 124 titik rukyatul hilal ada beberapa orang yang melaporkan melihat hilal. Berdasarkan hisab seluruh hilal di Indonesia sudah di atas ufuk dan memenuhi MABIMS,” jelas Yaqut.

Sidang isbat awal Ramadan 1444 H dipimpin Menag Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.

Terpisah, Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi meminta kepada masyarakat agar saling menghargai selama Ramadan dengan tidak makan dan minum di ruang publik. Hal itu menyusul ditetapkannya 1 Ramadan 1444 Hijriah hari ini. “Seluruh umat beragama diminta untuk menghargai mereka yang berpuasa, agar mereka yang tidak berpuasa jangan makan minum di ruang-ruang publik, demi menjaga atau menghornati bagi mereka-mereka yang puasa,” kata Ashabul di kantor Kemenag RI, Jakarta, Rabu (22/3).

Selain itu, Ashabul juga meminta kepada semua pihak untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Sehingga, selama Ramadan bisa diisi dengan ibadah dan kegiatan produktif. “Kami mengimbau kementerian agama diharapkan dapat memfasilitasi berbagai keguatan positif bersama ormas-ormas Islam selama bulan Ramadan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) Mar’uf Amin mengajak umat Islam di Indonesia, untuk menjadikan bulan suci Ramadan 1444 Hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri. Ma’ruf tak menginginkan, Ramadan hanya sekadar menahan lapar dan haus. ’’Ramadan sudah selayaknya kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita, bukan semata menahan lapar dan dahaga,” kata Ma’ruf dalam keterangannya, Rabu (22/3).

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengimbau, umat Islam untuk senantiasa dapat meningkatkan rasa syukur atas berkah, nikmat, maupun juga tantangan yang selama ini telah dihadapi.’’Sekaligus menjadikan Ramadan tahun ini sebagi momentum untuk bersyukur kepada Allah SWT, atas seluruh pertolongan-Nya yang telah diberikan kepada bangsa Indonesia. Sehingga kita mampu melewati aneka tantangan berat yang kita hadapi selama ini,” ucap Ma’ruf.

Ma’ruf juga mengajak umat muslim agar dapat memperbaiki mentalitas. Khususnya, dalam pengendalian diri dan mempercayai segala hal yang telah menjadi ketetapan Allah SWT. ’’Ramadan juga menjadi momentum untuk memperbaiki mentalitas kita dalam mengendalikan diri, serta terus berbaik sangka terhadap segala ketetapan Allah SWT,” tegas Ma’ruf.

Terlebih menjelang tahun politik, kata Ma’ruf Amin, masyarakat tidak terprovokasi dengan berita bohong alias hoaks yang berpotensi memecah persatuan bangsa. Ia pun mengimbau, agar perdamaian dan keutuhan bangsa dapat terjaga. Baca juga: Mengenal 2 Metode dalam Penentuan 1 Ramadan 2023 ’’Memasuki tahun politik, saya berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga perdamaian dan persatuan. Tidak terprovokasi oleh berita-berita hoaks dan adu domba, serta memegang teguh komitmen kebangsaan,” pinta Ma’ruf.

Lebih jauh, Ma’ruf mengucapkan selamat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan kepada seluruh umat Islam. Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga mengajak umat Islam untuk menyambut Ramadan dengan penuh suka cita dan rasa syukur. “Saya mengajak seluruh umat Islam di manapun berada untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 Hijriah dengan hati gembira dan penuh syukur. Selamat menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan kepada seluruh saudaraku, umat Islam,” ungkap dia. (jpc/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/