28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Fadel Tantang Sudi Silalahi

JAKARTA- Fadel Muhammad meminta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi berbicara lebih gamblang terkait alasan pencopotan dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Pernyataan Sudi yang menyebut Fadel punya masalah, dianggap mantan gubernur Gorontalo itu sebagai pernyataan yang ngambang.

“Mensesneg Bapak Sudi Silalahi seharusnya menyampaikan secara transparan apa masalah yang beliau maksudkan, agar masyarakat tidak dibingungkan dan bisa mengetahui apa masalah yang dimaksud Mensesneg tersebut menjadi dasar pertimbangan pergantian Menteri Kelautan dan Perikanan,” ujar Fadel Muhammad saat konperensi pers di Kompleks Widya Candra, Jakarta, Sabtu (22/10).

Fadel merasa, selama dua tahun menjabat sebagai menteri tidak pernah tersangkut persoalan hukum yang terkait langsung dengan tugas-tugas kementrian. “Buktinya, laporan keuangan KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) pada tahun 20120 telah naik peringkat Wajar Tanpa Pengecualian yang pada tahun-tahun sebelumnya disclaimer,” ujar Fadel.

Dalam kesempatan yang sama, dia mengaku bahwa sejak awal legowo dicopot dari kabinet, karena pergantian menteri merupakan hak prerogatif presiden. “Oleh sebab itu, Mensesneg tidak perlu menyampaikan alasan pemberhentian saya bila substansinya sangat kabur atau tidak jelas, hingga terkesan mengada-ngada, bahkan cenderung dapat menjadi terhadap diri, keluarga, dan nama baik saya. Sebagai pejabat negara, saya mengimbau sebaiknya menjaga etika dan martabat,” kata Fadel, yang sudah mengemasi perabot di rumah dinasnya untuk pindah ke rumah pribadinya.

Seperti diberitakan, saat di Bali, Sudi menyebutkan Fadel dicopot karena ada masalah. “Yang jelas tidak adalah penzaliman itu, sangat rasional. Presiden juga punya hak konstitusionaln dalam mengangkat dan memberhentikan menteri. Setelah dilakukan investigasi beliau memang mempunyai masalah,” ujar Sudi Silalahi, Jumat (21/10).
Dalam kesempatan yang sama, Fadel mengaku telah melakukan perenungan, instrospeksi, dan menerima masukan-masukan dari para koleganya. Dia menduga, pencopotan dirinya dari jabatan kabinet lebih dipicu sikapnya yang keras memperjuangkan ekonomi kerakyataan.

“Sikap saya dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi rakyat terlampau keras, baik itu dalam penolakan impor garam dan ikan, penanganan masalah Tambak Udang Dipasena, sehingga dimetaforakan dengan perebutan pengaruh antara ekonomi kerakyatan yang berdasarkan konstitusi, versus ekonomi pasar bebas. Maka kebijakan yang saya buat dianggap berpotensi merugikan kepentingan para penganut ekonomi pasar bebas,” papar Fadel.

Karenanya, dia tidak terima disebut ‘punya masalah’, sebagaimana dikatakan Sudi Silalahi. Apakah akan mengadukan Sudi ke polisi? Fadel mengaku, sama sekali tidak punya niat melaporkan Sudi. “Saya, Fadel Muhammad, tidak akan lapor ke polisi, tapi saya lapor kepada Allah dan rasul-Nya,” ujar Fadel.

Dia mengatakan, sebenarnya sudah ada sejumlah pengacara yang siap mendampinginya untuk melaporkan Sudi atas dugaan pencemaran nama baik. “Tapi biarkan saya sendiri yang menentukan apa yang akan saya lakukan,” ujar Fadel.
Dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo dan Sulawesi, lantaran penuh lima tahun menjalankan tugas sebagai gubernur, lantaran pada 2009 lalu ditunjuk presiden sebagai anggota kabinet. “Sekalipun pada akhirnya harus terhenti pula di tengah jalan,” ucapnya.

“Saya meyakini Ibu Pertiwi masih memberikan ruang pengabdian kepada putranya,” imbuh Fadel. (sam)

JAKARTA- Fadel Muhammad meminta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi berbicara lebih gamblang terkait alasan pencopotan dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Pernyataan Sudi yang menyebut Fadel punya masalah, dianggap mantan gubernur Gorontalo itu sebagai pernyataan yang ngambang.

“Mensesneg Bapak Sudi Silalahi seharusnya menyampaikan secara transparan apa masalah yang beliau maksudkan, agar masyarakat tidak dibingungkan dan bisa mengetahui apa masalah yang dimaksud Mensesneg tersebut menjadi dasar pertimbangan pergantian Menteri Kelautan dan Perikanan,” ujar Fadel Muhammad saat konperensi pers di Kompleks Widya Candra, Jakarta, Sabtu (22/10).

Fadel merasa, selama dua tahun menjabat sebagai menteri tidak pernah tersangkut persoalan hukum yang terkait langsung dengan tugas-tugas kementrian. “Buktinya, laporan keuangan KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) pada tahun 20120 telah naik peringkat Wajar Tanpa Pengecualian yang pada tahun-tahun sebelumnya disclaimer,” ujar Fadel.

Dalam kesempatan yang sama, dia mengaku bahwa sejak awal legowo dicopot dari kabinet, karena pergantian menteri merupakan hak prerogatif presiden. “Oleh sebab itu, Mensesneg tidak perlu menyampaikan alasan pemberhentian saya bila substansinya sangat kabur atau tidak jelas, hingga terkesan mengada-ngada, bahkan cenderung dapat menjadi terhadap diri, keluarga, dan nama baik saya. Sebagai pejabat negara, saya mengimbau sebaiknya menjaga etika dan martabat,” kata Fadel, yang sudah mengemasi perabot di rumah dinasnya untuk pindah ke rumah pribadinya.

Seperti diberitakan, saat di Bali, Sudi menyebutkan Fadel dicopot karena ada masalah. “Yang jelas tidak adalah penzaliman itu, sangat rasional. Presiden juga punya hak konstitusionaln dalam mengangkat dan memberhentikan menteri. Setelah dilakukan investigasi beliau memang mempunyai masalah,” ujar Sudi Silalahi, Jumat (21/10).
Dalam kesempatan yang sama, Fadel mengaku telah melakukan perenungan, instrospeksi, dan menerima masukan-masukan dari para koleganya. Dia menduga, pencopotan dirinya dari jabatan kabinet lebih dipicu sikapnya yang keras memperjuangkan ekonomi kerakyataan.

“Sikap saya dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi rakyat terlampau keras, baik itu dalam penolakan impor garam dan ikan, penanganan masalah Tambak Udang Dipasena, sehingga dimetaforakan dengan perebutan pengaruh antara ekonomi kerakyatan yang berdasarkan konstitusi, versus ekonomi pasar bebas. Maka kebijakan yang saya buat dianggap berpotensi merugikan kepentingan para penganut ekonomi pasar bebas,” papar Fadel.

Karenanya, dia tidak terima disebut ‘punya masalah’, sebagaimana dikatakan Sudi Silalahi. Apakah akan mengadukan Sudi ke polisi? Fadel mengaku, sama sekali tidak punya niat melaporkan Sudi. “Saya, Fadel Muhammad, tidak akan lapor ke polisi, tapi saya lapor kepada Allah dan rasul-Nya,” ujar Fadel.

Dia mengatakan, sebenarnya sudah ada sejumlah pengacara yang siap mendampinginya untuk melaporkan Sudi atas dugaan pencemaran nama baik. “Tapi biarkan saya sendiri yang menentukan apa yang akan saya lakukan,” ujar Fadel.
Dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo dan Sulawesi, lantaran penuh lima tahun menjalankan tugas sebagai gubernur, lantaran pada 2009 lalu ditunjuk presiden sebagai anggota kabinet. “Sekalipun pada akhirnya harus terhenti pula di tengah jalan,” ucapnya.

“Saya meyakini Ibu Pertiwi masih memberikan ruang pengabdian kepada putranya,” imbuh Fadel. (sam)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/