26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

SMK 4 Tahun, Siap Kerja

JAKARTA- Penambahan durasi belajar bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari tiga menjadi empat tahun terus digenjot. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yakin sistem baru tersebut semakin meyiapkan jebolan SMK masuk dunia kerja.

Direktur SMK Ditjen Pendidikan Menegah Kemendiknas, Joko Sutrisno mengatakan, pemerintah tidak akan melepaskan begitu saja program baru tersebut. “Kami tetap melakukan intervensi,” kata dia di Jakarta, kemarin (23/3). Diantaranya adalah, menambah jejaring latihan kerja bagi para siswa SMK tersebut.

Joko menuturkan, pihak baru yang bakal digaet untuk bekerjasama meningkatkan kemampuan siswa SMK adalah PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Joko menyebut, dua perusahaan tersebut selama ini belum memanfaatkan secara maksimal sumber daya modal, asset, dan teknologi yang dimiliki. Penyebabkan, kekurangan tenaga kerja.
Opsi kerjasa sama tersebut bisa dijalankan dengan beberapa cara. Diantaranya adalah, setelah siswa lulus dari program regular pendidikan SMK yang ditempuh selama tiga tahun. Selanjutnya, dalam program belajar tambahan yang berdurasi satu tahun, jebolan SMK benar-benar ditempat untuk siap kerja. Joko tidak memungkiri, selama ini lulusan SMK yang benar-benar fresh graduate sedikit gamang ketika masuk ke dunia industri atau kerja. Padahal, tambahnya lulusan SMK merupakan tenaga kerja yang belum terlalu berorientasi ekonomi. Sebaliknya, lulusan SMK masih berorientasi belajar sekaligus bekerja.

Selama ini, program perpanjangan masa belajar bagi siswa SMK ini, sudah dikaji untuk diterapkan di beberapa tempat. Siswa yang lulus dari SMK, langsung dimasukkan dalam program pematangan kerja selama satu tahun. Dalam pematangan tersebut, alumni SMK diberi ilmu teknis hingga non teknis. Seperti penetapan harga jual hasil produksi, hingga trik menghadapi konsumen. (wan/jpnn)

JAKARTA- Penambahan durasi belajar bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari tiga menjadi empat tahun terus digenjot. Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) yakin sistem baru tersebut semakin meyiapkan jebolan SMK masuk dunia kerja.

Direktur SMK Ditjen Pendidikan Menegah Kemendiknas, Joko Sutrisno mengatakan, pemerintah tidak akan melepaskan begitu saja program baru tersebut. “Kami tetap melakukan intervensi,” kata dia di Jakarta, kemarin (23/3). Diantaranya adalah, menambah jejaring latihan kerja bagi para siswa SMK tersebut.

Joko menuturkan, pihak baru yang bakal digaet untuk bekerjasama meningkatkan kemampuan siswa SMK adalah PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Joko menyebut, dua perusahaan tersebut selama ini belum memanfaatkan secara maksimal sumber daya modal, asset, dan teknologi yang dimiliki. Penyebabkan, kekurangan tenaga kerja.
Opsi kerjasa sama tersebut bisa dijalankan dengan beberapa cara. Diantaranya adalah, setelah siswa lulus dari program regular pendidikan SMK yang ditempuh selama tiga tahun. Selanjutnya, dalam program belajar tambahan yang berdurasi satu tahun, jebolan SMK benar-benar ditempat untuk siap kerja. Joko tidak memungkiri, selama ini lulusan SMK yang benar-benar fresh graduate sedikit gamang ketika masuk ke dunia industri atau kerja. Padahal, tambahnya lulusan SMK merupakan tenaga kerja yang belum terlalu berorientasi ekonomi. Sebaliknya, lulusan SMK masih berorientasi belajar sekaligus bekerja.

Selama ini, program perpanjangan masa belajar bagi siswa SMK ini, sudah dikaji untuk diterapkan di beberapa tempat. Siswa yang lulus dari SMK, langsung dimasukkan dalam program pematangan kerja selama satu tahun. Dalam pematangan tersebut, alumni SMK diberi ilmu teknis hingga non teknis. Seperti penetapan harga jual hasil produksi, hingga trik menghadapi konsumen. (wan/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/