JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Forum honorer indonesia (FHI) dan Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) beserta elemen-elemen yang mendukung perjuangan honorer berencana menggelar aksi besar-besaran pada 27 dan 28 Mei yang akan datang. Rencananya, aksi itu akan dipusatkan d Jakarta dengan tuntutan meningkatkan status dan kesejahteraan tenaga honorer, serta menolak computer assisted test (CAT) bagi honorer kategori 2 (K2).
“FHI dan FPHI mengharapkan dukungan seluruh elemen, tenaga honorer di Kalimantan, Sulawesi, NTB, Papua, Sumatera, dan lain-lain yang tidak bisa hadir di Jakarta agar melakukan doa bersama di tempat tugas masing-masing,” kata Ketua Dewan Pembina FHI Pusat Hasbi kepada JPNN (grup Sumut Pos), Sabtu (23/5).
Hasbi juga mengharapkan para tenaga honorer di daerah menggelar doa bersama di depan gedung DPRD. Selain itu, ia juga meminta para tenaga honorer berkomunikasi dan berkoordinasi dengan PGRI untuk meminta dukungan penyelesaian tenaga honorer secara nasional.
“FHI dan FPHI meminta seluruh tenaga honorer yang akan melakukan doa bersama atau aksi baik di Jakarta maupun daerah masing-masing agar menjaga ketertiban umum dan keamanan,” tuturnya.
Dia menambahkan, aksi pada 27 dan 28 Mei itu untuk menunjukkan bahwa persoalan honorer merupakan masalah serius bagi negeri ini. Karenanya, pemerintah dan wakil rakyat harus ikut menyelesaikan permasalahan tenaga honorer secara nasional.
Sebelumnya, di tempat terspisah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) memutuskan untuk mengundur pengangkatan honorer kategori dua (K2) yang tidak lulus tes ke tahun 2016. Pasalnya, sampai saat ini pemerintah juga belum menetapkan regulasi pengangkatan honorer K2.
Menurut Asisten Deputi Bidang Koordinasi Kebijakan, Penyusunan, Evaluasi Program dan Pembinaan SDM Aparatur KemenPAN-RB, Bambang Dayanto Sumarsono, pemerintah memang sedang membahas regulasi untuk pengangkatan honorer K2. “ Namun untuk ditetapkan menjadi PP (peraturan pemerintah, red) butuh waktu panjang,” katanya kepada JPNN, Sabtu (23/5).
Bambang menjelaskan, MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi memang menginginkan pengangkatan CPNS dari honorer K2 dilakukan Agustus mendatang. Namun, kata Bambang, jadwal itu bisa terealisasi bila pembahasan regulasinya berjalan lancar.
“Pengalaman selama ini setiap pembahasan regulasi selalu alot. Apalagi menyangkut honorer K2, banyak instansi terkait terlibat, jadi kami memperkirakan tahun ini belum bisa,” tuturnya.
Dalam pembahasan honorer K2, lanjut Bambang, kendala utamanya ada di harmonisasi. Sebab, dalam proses itu setiap instansi terkait seperti Kementerian Keuangan, BKN, Kementerian Hukum dan Ham,Kementerian Dalam Negeri, KemenPAN-RB maupun institusi yang memiliki tenaga honorer akan menyampaikan pandangannya masing-masing.
“Dari proses panjang itulah road map kami. Pengangkatan honorer K2 dimulai 2016,” tandasnya.(esy/ije/jpnn)