26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Banjir Bandang Terjang Padang

10 Hilang, Ribuan Warga Mengungsi

PADANG-Hujan deras yang mengguyur bagian timur Kota Padang, beberapa saat setelah berbuka pada Selasa (24/7) malam. Akibatnya 10 orang hilang dan ribuan warga mengungsi ke tempat lebih aman. Tidak itu saja, puluhan orang yang sedang salat magrib pun nyaris hanyut Korban banjir bandang umumnya bermukim di sepanjang aliran Batang Kuranji, Batang Latuang, Batang Limaumanih yang melewati Kecamatan Pauh, Kuranji, Kototangah, dan Nanggalo, hingga Sungai Babilon di Pitameh Lubeg.

Laporan dihimpun Posmetro Padang (grup Sumut Pos) hingga pukul 20.45 WIB, ratusan keramba ikan nila warga di sepanjang aliran sungai tersebut hanyut dihajar air bah. Ribuan rumah dan sawah yang siap panen, juga terendam air. Jembatan, musala, dan rumah warga juga dikabarkan hanyut.

“Laporan sementara, 6 orang dikabarkan hanyut di Limaumanih, tiga orang diperkirakan anak-anak berumur 13-15 tahun. Banyak warga juga terjebak di rumah yang terendam. Dua orang terkatung-katung di mulut muara depan kampus UBH Ulakkarang di atas perahu karet sekitar pukul 20.45 WIB. Satu unit rumah hanyut di Ujungtanah, Lubeg. Kapal Ambu-ambu yang akan berlayar ke Mentawai juga terpaksa balik kembali,” ungkap Kepala Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edward, tadi malam.

Musala Hanyut
Dikatakan Ade, sejumlah daerah yang ada di tepi aliran Batang Kuranji seperti Ampang, Pauh Limaumanih, Banuaran, Parakkopi dan lainnya, juga direndam air. Satu musala dan jembatan kecil di Gunung Nago hanyut. “Ada 20 jemaah di situ yang tengah salat maghrib. Mereka berhasil menyelamatkan diri sebelum air menghanyutkan musala tersebut,” ungkap warga setempat, Rio yang ikut bersama Tim SAR menuju titik banjir.

Syaf, warga Kelurahan Limau Manih, terlihat sibuk mengangkat barang-barang di rumahnya bersama anggota keluarganya. Dia mengaku, hingga saat ini seluruh warga di kelurahan itu, hanya bisa bertahan dan mencoba menyelamatkan barang di rumahnya masing-masing.
Tiga kelurahan di Kecamatan Pauh yakni Kapalokoto, Lambuangbukik dan Limaumanih, digenangi air bah hingga setinggi dada orang dewasa. Ribuan rumah terendam air dan semua warga mengungsi ke tempat ketinggian seperti ke kawasan Pasarbaru.

“Tak hanya warga setempat yang panik, ratusan mahasiswa Unand yang indekos di tiga kelurahan itu tak kalah paniknya. Warga juga kedatangan keluarga mereka dari kelurahan lain yang ingin mengetahui langsung kondisi sanak famili mereka,” lapor Heru Dahnur, wartawan Posmetro Padang.

Hingga pukul 20.20 WIB BPBD, Dinas Sosial, maupun Basarnas belum ada membawa logistik bagi warga tiga kelurahan yang mengungsi. “Sementara ini kami menyiapkan dua lokasi pengungsian yakni di SMA 12 Padang di Gurunlaweh Nanggalo, dan Masjid Raya Limaumanih di kawasan kampus Unand. Ratusan rumah juga terendam banjir bandang akibat meluapnya aliran sungai di Batubusuk,” ujar staf BPBD Padang. (eru/g/fan/ben/jpnn)

10 Hilang, Ribuan Warga Mengungsi

PADANG-Hujan deras yang mengguyur bagian timur Kota Padang, beberapa saat setelah berbuka pada Selasa (24/7) malam. Akibatnya 10 orang hilang dan ribuan warga mengungsi ke tempat lebih aman. Tidak itu saja, puluhan orang yang sedang salat magrib pun nyaris hanyut Korban banjir bandang umumnya bermukim di sepanjang aliran Batang Kuranji, Batang Latuang, Batang Limaumanih yang melewati Kecamatan Pauh, Kuranji, Kototangah, dan Nanggalo, hingga Sungai Babilon di Pitameh Lubeg.

Laporan dihimpun Posmetro Padang (grup Sumut Pos) hingga pukul 20.45 WIB, ratusan keramba ikan nila warga di sepanjang aliran sungai tersebut hanyut dihajar air bah. Ribuan rumah dan sawah yang siap panen, juga terendam air. Jembatan, musala, dan rumah warga juga dikabarkan hanyut.

“Laporan sementara, 6 orang dikabarkan hanyut di Limaumanih, tiga orang diperkirakan anak-anak berumur 13-15 tahun. Banyak warga juga terjebak di rumah yang terendam. Dua orang terkatung-katung di mulut muara depan kampus UBH Ulakkarang di atas perahu karet sekitar pukul 20.45 WIB. Satu unit rumah hanyut di Ujungtanah, Lubeg. Kapal Ambu-ambu yang akan berlayar ke Mentawai juga terpaksa balik kembali,” ungkap Kepala Pusdalops BPBD Sumbar, Ade Edward, tadi malam.

Musala Hanyut
Dikatakan Ade, sejumlah daerah yang ada di tepi aliran Batang Kuranji seperti Ampang, Pauh Limaumanih, Banuaran, Parakkopi dan lainnya, juga direndam air. Satu musala dan jembatan kecil di Gunung Nago hanyut. “Ada 20 jemaah di situ yang tengah salat maghrib. Mereka berhasil menyelamatkan diri sebelum air menghanyutkan musala tersebut,” ungkap warga setempat, Rio yang ikut bersama Tim SAR menuju titik banjir.

Syaf, warga Kelurahan Limau Manih, terlihat sibuk mengangkat barang-barang di rumahnya bersama anggota keluarganya. Dia mengaku, hingga saat ini seluruh warga di kelurahan itu, hanya bisa bertahan dan mencoba menyelamatkan barang di rumahnya masing-masing.
Tiga kelurahan di Kecamatan Pauh yakni Kapalokoto, Lambuangbukik dan Limaumanih, digenangi air bah hingga setinggi dada orang dewasa. Ribuan rumah terendam air dan semua warga mengungsi ke tempat ketinggian seperti ke kawasan Pasarbaru.

“Tak hanya warga setempat yang panik, ratusan mahasiswa Unand yang indekos di tiga kelurahan itu tak kalah paniknya. Warga juga kedatangan keluarga mereka dari kelurahan lain yang ingin mengetahui langsung kondisi sanak famili mereka,” lapor Heru Dahnur, wartawan Posmetro Padang.

Hingga pukul 20.20 WIB BPBD, Dinas Sosial, maupun Basarnas belum ada membawa logistik bagi warga tiga kelurahan yang mengungsi. “Sementara ini kami menyiapkan dua lokasi pengungsian yakni di SMA 12 Padang di Gurunlaweh Nanggalo, dan Masjid Raya Limaumanih di kawasan kampus Unand. Ratusan rumah juga terendam banjir bandang akibat meluapnya aliran sungai di Batubusuk,” ujar staf BPBD Padang. (eru/g/fan/ben/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/