JAKARTA-Ibu rumah tangga dan Anda yang tertarik berinvestasi logam mulia sebaiknya memperhatikan perkembangan pasar emas dunia.
Harga emas jatuh paling dalam selama setahun hingga mencapai 1.917,90 dolar AS per ons. Penurunan ini dipicu aksi jual beberapa investor setelah adanya tanda-tanda perlambatan pertumbuhan.
Sejumlah analisis memperkirakan harga emas akan turun hingga 300 dolar AS di akhir pekan, sebelum akan menanjak lagi. “Kami memiliki pendapat yang bercampur tentang pasar emas pada pekan ini. Menurut kami akan ada bentuk A yang akan terjadi,” ujar analis dari MF Global.
Bentuk A adalah harga yang naik lalu menurun drastis.
MF Global memperkirakan, pasar masih akan tetap dapat menyentuh titik restan pada 1.946 dolar AS per troy ounce (31,1 gram). Pasar akan memerlukan kejadian yang sangat luar biasa untuk mencapai di atas level tersebut.
Pidato Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke mengenai langkah bank sentral untuk memperbaiki perekonomian akan dinantikan. Jika Bernanke tidak mengumumkan adanya quantitative easing 3, yang merupakan langkah bank sentra membeli aset perbankan untuk mendorong perekonomian, harga emas diperkirakan akan menurun.
Direktur Pelaksana American Precious Metals Advisors Jeffrey Nichols menyatakan, harga emas dapat turun hingga mencapai 300 dolar AS sebelum mulai naik lagi. Walaupun secara jangka panjang kenaikan harga akan terus berlangsung dalam bulan dan tahun-tahun mendatang.
“Setelah itu terjadi, walaupun pasar saham terpuruk harga emas tidak akan naik terlalu cepat,” demikian perkiraannya.
“Perburuan emas belakangan ini merupakan respon rasional karena adanya ketidakpastian serta ketakutan bahwa perekonomian AS dan Eropa akan turun drastis, serta pasar finansial global akan semakin bergejolak,” tambahnya lagi. (bbs/ap/jpnn)