JAKARTA-Turki diguncang gempa bumi hebat dengan kekuatan mencapai 7,2 SR Minggu (23/10) siang waktu setempat. Sempat berhembus kabar, ratusan hingga ribuan orang tewas akibat gempa ini. Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melansir kabar jika belum ada laporan munculnya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban benaca alam ini.
Juru bicara Kemenlu Michael Tene di Jakarta kemarin (24/10) menuturkan, informasi dari pihak KBRI di Turki tidak ada laporan warga Indonesia yang terkena dampak atau menjadi korban bencana gempa bumi.
“Sebab umumnya WNI tinggal di wilayah Istanbul dan Ankara. Sedangkan gempa kan terjadi di Kota Van,” lanjut Tene.
Menurut data yang sudah diterima Tene, saat ini ada sekitar 550 WNI yang tinggal di Tukri. Diantaranya para WNI tadi bekerja baik formal maupun non formal, belajar, hingga sudah menetap karena dipersunting warga setempat. Dia berharap, kabar baik sudah pasti dan tidak ada laporan WNI yang benar-benar menjadi korban. “Sampai sekarang evakuasi pascagempa masih terus dilakukan,” katanya.
Pihak Kemenlu juga belum merencanakan proses evakuasi untuk sejumlah WNI di Turki. Apalagi, laporan dari pihak KBRI di Ankara, Turki menjelaskan di titik-titik tempat keberadaan para WNI tidak mengalami kerusakan akibat bencana gempa. Pihak Indonesia berharap, kondisi sosial ekonomi di Turki bisa cepat pulih setelah diguncang gempa ini.
Tene juga menuturkan, pihak Indonesia berencana mengirim bantuan untuk menangani dampak gempa. Ini menyusul pernyataan resmi dari pemerintah Turki yang berencana membuka kran bantuan dari negara lain. Namun, pihak Kemenlu masih menunggu perkembangan kondisi masyarakat Turki secara menyeluruh. “Upaya memberikan bantuan akan dibahas lebih lanjut,” paparnya.
Tene mengatakan, gempa ini terjadi Minggu dan butuh waktu beberapa hari untuk pembahasan dan memastikan apakah Indonesia mengirim bantuan. Diantara yang bakal menjadi pertimbangan untuk memberikan bantuan adalah, tingkat kerusakan di pusat-pusat fasilitas umum. Dan berpotensi mengganggu roda perekonomian dan sosial masyarakat setempat.
Sementara itu, di Turki, korban tewas yang sudah terdata di posko darurat bertambah menjadi 270 orang. Menteri Dalam Negeri Turki Idris Naim Sahin mengatakan, selain korban tewas sejumlah itu, lebih dari 1000 orang lainnya terluka.
Hingga Senin sore waktu setempat, tim penyelamat masih terus menemukan korban hidup dari reruntuhan gedung. Salah satunya, seorang pria yang berhasil diselamatkan setelah dia berusaha menelepon dengan telepon selularnya untuk meminta pertolongan.
Masih banyak orang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan. Namun demikian para pejabat menyebutkan, jumlah korban kemungkinan tidak sebanyak yang dikhawatirkan sebelumnya. (wan/bbs/jpnn)