26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Nasdem Serang Balik HT

JAKARTA-Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan bicara blak-blakan soal konflik Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo (HT). Menurut Zulfan, bergabung nya CEO MNC Group Hary Tanoe ke Partai Nasdem tak terlepas dari peran ipar Surya Paloh, yakni Rosano Barack yang juga komisaris utama MNC Group.

Kongres Nasdem:  Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, saat menyampaikan pidato politiknya.//Mustafa Ramli/Jawa Pos/jpnn
Kongres Nasdem: Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, saat menyampaikan pidato politiknya.//Mustafa Ramli/Jawa Pos/jpnn

“Karena ipar yang bawa, diterimalah (oleh Surya Paloh, Red). Jadi, ini proses kekeluargaan. Apalagi, dilihat Hary Tanoe ini ada potensi. Anak muda, punya bisnis bagus,” kata Zulfan dalam diskusi Partai Nasdem Pasca Ditinggal Hary Tanoesoedibjo di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta kemarin (25/1).

Setelah bergabung, Hary Tanoe memiliki ide untuk membuat 500 billboard alias papan reklame di seluruh Indonesia dengan foto dirinya dan Surya Paloh. Tapi, Surya Paloh tidak setuju. “Surya Paloh menjelaskan tidak boleh memunculkan figur, saya atau siapa pun, baik dalam bentuk billboard, maupun iklan,” ungkap Zulfan.

Meskipun sudah ada penegasan itu, menurut Zulfan, Hary Tanoe tetap memasang billboard dengan fotonya di banyak daerah. “Itu juga kenapa di televisi muncul iklan dengan figur pidato sendiri. Semua di luar komitmen. Padahal, organisasi ini punya sistem,” tegasnya.

Dalam menyikapi Kongres I Partai Nasdem, lanjut Zulfan, Hary Tanoe sebenarnya setuju Surya Paloh menjadi ketua umum. Namun, Hary Tanoe minta ditetapkan sebagai ketua majelis tinggi dan posisi Sekjen tetap dipegang Ahmad Rofiq. Belakangan, Rofiq bersama Hary Tanoe menyatakan mundur. “Hary Tanoe tahu, secara konstitusi partai, ini (ketua majelis tinggi) yang menentukan. Surya Paloh mau dibuat seperti Soekarno era 1945”1958, hanya tukang stempel. Kalau membuat surat tidak diteken Sekjen, diveto Hary Tanoe,” kata Zulfan.

Berbagai manuver Hary Tanoe itu, sambung dia, langsung terbaca. Muaranya adalah momentum politik pada Pemilu 2014. Bahkan, Hary Tanoe sempat mengumpulkan 22 pimpinan DPW secara gelap atau ilegal. “Arahnya jelas. Menyingkirkan Surya Paloh dari Partai Nasdem,” ujarnya.

Zulfan menyebut, dalam politik, Hary Tanoe masih sangat mentah. “Kami memberikan pelajaran kepada konglomerat. Tidak bisa karena punya uang ingin seenaknya di parpol. Jangan arogan atau sombong,” ujar Zulfan. Dia optimistis tanpa Hary Tanoe, Partai Nasdem akan tetap tumbuh besar. Di tempat sama, mantan Ketua Bidang Internal dan Pengaderan DPP Partai Nasdem Endang Tirtana menegaskan, mundurnya Hary Tanoe cs seharusnya menjadi otokritik. “Partai ini dibangun atas dasar sistem yang modern,” ucapnya.

Dia melanjutkan, pemasangan iklan di televisi ataupun billboard “apa pun modelnya” tidak semestinya dipermasalahkan sepanjang itu berkontribusi terhadap penguatan partai dan pemahaman publik di tingkat basis.

“Soal adanya komitmen Pak Hary Tanoe dan Pak Surya Paloh, perlu gambar atau tidak, saya tidak mengikuti itu secara detail. Yang jelas, tiap melakukan kegiatan partai di daerah, selalu berdampingan (foto) Pak Hari Tanoe, Pak Surya Paloh, dan pimpinan parpol di daerah,” bantah Endang.
Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menyindir Partai Nasdem. Menurut dia, sejak awal partai itu tidak dibangun dengan fondasi yang sangat kukuh. Pendirian partai yang diawali dengan pendeklarasian ormas menjadi bara dalam sekam. “Kalau Pak Paloh punya niat yang luhur dan mulia (untuk mendirikan parpol), semestinya tidak perlu pakai muter-muter begini. Di satu sisi, secara politik memang cerdik dan lihai. Tapi, sekarang Pak Paloh menuai hasilnya,” ucap Zuhro.(agm/jpnn)

JAKARTA-Ketua DPP Partai Nasdem Zulfan Lindan bicara blak-blakan soal konflik Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo (HT). Menurut Zulfan, bergabung nya CEO MNC Group Hary Tanoe ke Partai Nasdem tak terlepas dari peran ipar Surya Paloh, yakni Rosano Barack yang juga komisaris utama MNC Group.

Kongres Nasdem:  Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, saat menyampaikan pidato politiknya.//Mustafa Ramli/Jawa Pos/jpnn
Kongres Nasdem: Ketua Majelis Nasional Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, saat menyampaikan pidato politiknya.//Mustafa Ramli/Jawa Pos/jpnn

“Karena ipar yang bawa, diterimalah (oleh Surya Paloh, Red). Jadi, ini proses kekeluargaan. Apalagi, dilihat Hary Tanoe ini ada potensi. Anak muda, punya bisnis bagus,” kata Zulfan dalam diskusi Partai Nasdem Pasca Ditinggal Hary Tanoesoedibjo di Galeri Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta kemarin (25/1).

Setelah bergabung, Hary Tanoe memiliki ide untuk membuat 500 billboard alias papan reklame di seluruh Indonesia dengan foto dirinya dan Surya Paloh. Tapi, Surya Paloh tidak setuju. “Surya Paloh menjelaskan tidak boleh memunculkan figur, saya atau siapa pun, baik dalam bentuk billboard, maupun iklan,” ungkap Zulfan.

Meskipun sudah ada penegasan itu, menurut Zulfan, Hary Tanoe tetap memasang billboard dengan fotonya di banyak daerah. “Itu juga kenapa di televisi muncul iklan dengan figur pidato sendiri. Semua di luar komitmen. Padahal, organisasi ini punya sistem,” tegasnya.

Dalam menyikapi Kongres I Partai Nasdem, lanjut Zulfan, Hary Tanoe sebenarnya setuju Surya Paloh menjadi ketua umum. Namun, Hary Tanoe minta ditetapkan sebagai ketua majelis tinggi dan posisi Sekjen tetap dipegang Ahmad Rofiq. Belakangan, Rofiq bersama Hary Tanoe menyatakan mundur. “Hary Tanoe tahu, secara konstitusi partai, ini (ketua majelis tinggi) yang menentukan. Surya Paloh mau dibuat seperti Soekarno era 1945”1958, hanya tukang stempel. Kalau membuat surat tidak diteken Sekjen, diveto Hary Tanoe,” kata Zulfan.

Berbagai manuver Hary Tanoe itu, sambung dia, langsung terbaca. Muaranya adalah momentum politik pada Pemilu 2014. Bahkan, Hary Tanoe sempat mengumpulkan 22 pimpinan DPW secara gelap atau ilegal. “Arahnya jelas. Menyingkirkan Surya Paloh dari Partai Nasdem,” ujarnya.

Zulfan menyebut, dalam politik, Hary Tanoe masih sangat mentah. “Kami memberikan pelajaran kepada konglomerat. Tidak bisa karena punya uang ingin seenaknya di parpol. Jangan arogan atau sombong,” ujar Zulfan. Dia optimistis tanpa Hary Tanoe, Partai Nasdem akan tetap tumbuh besar. Di tempat sama, mantan Ketua Bidang Internal dan Pengaderan DPP Partai Nasdem Endang Tirtana menegaskan, mundurnya Hary Tanoe cs seharusnya menjadi otokritik. “Partai ini dibangun atas dasar sistem yang modern,” ucapnya.

Dia melanjutkan, pemasangan iklan di televisi ataupun billboard “apa pun modelnya” tidak semestinya dipermasalahkan sepanjang itu berkontribusi terhadap penguatan partai dan pemahaman publik di tingkat basis.

“Soal adanya komitmen Pak Hary Tanoe dan Pak Surya Paloh, perlu gambar atau tidak, saya tidak mengikuti itu secara detail. Yang jelas, tiap melakukan kegiatan partai di daerah, selalu berdampingan (foto) Pak Hari Tanoe, Pak Surya Paloh, dan pimpinan parpol di daerah,” bantah Endang.
Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menyindir Partai Nasdem. Menurut dia, sejak awal partai itu tidak dibangun dengan fondasi yang sangat kukuh. Pendirian partai yang diawali dengan pendeklarasian ormas menjadi bara dalam sekam. “Kalau Pak Paloh punya niat yang luhur dan mulia (untuk mendirikan parpol), semestinya tidak perlu pakai muter-muter begini. Di satu sisi, secara politik memang cerdik dan lihai. Tapi, sekarang Pak Paloh menuai hasilnya,” ucap Zuhro.(agm/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/