JAKARTA-Kontroversi beredarnya video porno mirip anggota DPR semakin menghangat. Politisi Senayan dari PDIP Aria Bima yang namanya ikut terseret, akhirnya angkat bicara “Ini adalah pembunuhan karakter,” kata Bima kepada wartawan di gedung DPR, kemarin (25/4).
Ketika memberikan penjelasan resmi di ruang rapat Fraksi PDIP yang berada di lantai 7 Gedung Nusantara I, Bima tidak didampingi satupun pimpinan atau anggota fraksi yang lain. “Tapi, saya mengklarifikasi ini atas perintah fraksi,” imbuh anggota Komisi VI DPR itu.
Pasca beredarnya video porno, Bima mengaku telah berkomunikasi dengan Karolin (sebelumnya ditulis Caroline) Magret Natasa yang disebut mirip dengan perempuan yang muncul dalam video memalukan itu. Bima mengontak Karolin terkait dengan rencananya melakukan klarifikasi kepada publik. Seperti Bima, Karolinjuga anggota fraksi PDIP, anggota Komisi IX.
Bima mengatakan, saat saling kontak itu, Karolin juga menegaskan kalau perempuan di video itu bukan dirinya. “Mbak Karol mengatakan gambar (porno) itu mengada-ada dan tidak benar. Sama Mas Adhy (Adhy Nugroho, Red) suaminya, saya juga tanyakan. Mas Adi juga mengatakan itu tidak benar. Nanti akan ada klarifikasi dengan pengacaranya,” ungkap Bima.
Sebelumnya, anggota DPR dari Partai Demokrat Roy Suryo sudah mempelajari sejumlah kolase foto adegan yang diambil dari source asli video porno tersebut. Menurut dia, tidak ada rekayasa atau editing apapun terhadap sosok perempuan yang terlihat dalam kolase foto itu. Sedangkan, sosok pasangan prianya memang tidak terlihat.
“Sulit dibantah atau disangkal kalau perempuan itu memang yang disebut-sebut anggota DPR,” tegas anggota Komisi I, itu.
Saat pemilu lalu, Karolin yang maju di daerah pemilihan (dapil) Kalbar itu meraih suara terbanyak ketiga secara nasional, yakni 222.021 suara. Perolehan suara Karolin tepat di bawah Edhi Baskoro Yudhoyono (Partai Demokrat) yang maju di dapil Jatim VII dengan perolehan 327.097 suara dan Puan Maharani (PDIP) yang maju di dapil Jateng V dengan 242.504 suara.
Bima membantah keras isu yang menyebut kalau dirinya memiliki hubungan spesial dengan Karolin yang tak lain adalah putri Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. “Saya? Nggak ada (hubungan spesial, Red). Makanya, boro-boro hubungan cinta, saya dibilang punya anak. Gila ini,” katanya.
Dia justru menyebut komunikasinya dengan keluarga Karolin sangat baik. “Saya dengan Karolin, Mas Adhy, putranya juga dekat. Kita-kita ini saling tahu,” tegas Bima yang terpilih dari dapil Jawa Tengah V, itu.
Sebelum terjun aktif ke dunia politik, Karolin yang lahir di Menpawah, Kalimantan Barat, pada 12 Maret 1982, itu merupakan seorang dokter. Dia adalah alumni Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya pada 2007. Suami Karolin, yakni Adhy Nugroho juga berprofesi sebagai dokter.
“Saya menyampaikan (kepada Karolin, Red), masalah yang keluar ini mau saya klarifikasi, karena menyangkut nama diri saya. Saya juga tidak melihat bahwa gambar ini benar. Saya hargai privasi dia dan keluarganya, seperti privasi saya dan keluarga saya,” kata Bima.
Bima sangat berang dengan situs www.kilikitik.net yang pertama kali mengedarkan video porno itu. Termasuk portal indonesiarayanews.com yang kemudian memberitakannya secara ‘provokatif’. Dengan mengutip www.kilikitik.com dalam pemberitaannya, indonesiarayanews.com menyebut pelaku dalam video porno yang beredar itu adalah perempuan anggota Komisi IX DPR Karolin Margret Natasa dan Aria Bima.
Tidak hanya itu, www.indonesiarayanews.com juga menyebut dari hubungan Karolin dan Bima telah lahir satu anak. Keduanya juga urunan membeli apartemen di komplek Thamrin Residence. Di apartemen itulah hubungan panas layaknya suami istri antara Karolin dan Bima terjadi.
Bima sebenarnya hendak melaporkan pemilik www.kilikitik.com dan www.indonesiarayanews.com atas tuduhan pencemaran nama baik ke Polda Metro Jaya. Bahkan, Bima telah menyiapkan draf laporan lengkap dengan sehelai materai. Dalam situs www.indonesiarayanews.com dicantumkan di kolom dewan redaksi bahwa pimpinan redaksi media online yang beralamat di Jalan Iskandarsyah I No.15, Kebayoran Baru, Jakarta itu, adalah mantan KSAD Jenderal (purn) George Toisutta.
Tapi, Bima mengurungkan niatnya. Dia beralasan dalam salah satu media online, yakni beritasatu.com, sudah ada sumber yang menyebut kalau pria dalam video itu memang bukan AB atau Aria Bima. Melainkan EGM yang tak lain pemilik dari www.kilikitik.net sendiri. “Inisialnya EGM. Dia juga punya website www.egm.com,” ungkapnya.
Bima mengaku tidak kenal dengan EGM yang belakangan diakuinya sebagai Sekjen Persatuan Rakyat Desa (Parade) Nusantara Elya Geeraldy Muskitta. “Durung (belum, Red) kenal, durung tahu (belum pernah, Red) ketemu orang itu. Punya masalah juga nggak pernah,” katanya.
Bima tidak begitu memahami mengapa justru dalam www.kilikitik.net justru menyebut dirinya dan Karolin yang muncul di video itu. “Kenapa saya? Saya nggak tahu. Saya orang politik, mikirnya secara politik. Silahkan aparat menindaklanjuti, mengapa saya yang disebut (www.kilikitik.net)? Kenapa media itu yang memuat pertama (www.indonesiarayanews.com)? Punya siapa media itu? “ kata Bima.
Dikutip dari beritasatu.com, ada seorang sumber yang menceritakan kalau pria yang berada dalam video syur itu adalah Elya Geeraldy Muskitta. Bahkan, video itu direkam sendiri oleh Elya dengan sepengetahuan Karolin. Elya juga mantan Ketua Wilayah Ormas Nasional Demokrat Maluku yang belakangan sudah dipecat.
Peristiwa yang terjadi di ruang penginapan untuk tamu VIP di kantor Gubernur Kalimantan Barat itu, direkam menggunakan Macbook. Mulanya Elya dan Karolin bekerjasama membuat perusahaan bersama dengan nama Advance Borneo. Belakangan terjadi cek-cok di antara keduanya dan perusahaan di mana Elya banyak berinvestasi itu bubar. Konon, Karolin sampai melarang Elya masuk ke wilayah Kalimantan Barat.
Lantas apa yang memicu kemarahan Elya sampai menyebarkan foto-foto dan video seks mereka melalui website-nya sendiri? Sumber Jawa Pos menyebut Karolin dianggap mulai membangun hubungan yang cukup dekat dengan Aria Bima. Karena itulah, Elya yang sakit hati menyebarkan videonya dengan label Karolin dan Aria Bima.
Menanggapi soal itu, Bima hanya tertawa. “Saingan cinta? he…he,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum Parade Nusantara Sudir Santoso mengatakan Elya Geeraldy Muskitta telah menjadi sekjen di organisasinya para kepala dan perangkat desa itu selama enam bulan terakhir. “Tapi, aktif sebagai sekjen secara betulan belum lebih dari tiga bulan dan yang membawanya adalah Mas Budiman Sujatmiko,” katanya.
Sebagai Sekjen Parade Nusantara, menurut Sudir, Elya secara khusus menangani program pemberdayaan. “Karena latar belakangnya konsultan selama lebih dari lima tahun di Amerika,” tuturnya.
Pembina Utama Parade Nusantara Budiman Sudjatmiko mengatakan sudah hampir dua bulan terakhir ini tidak saling kontak dengan Elya. “Malah saya tidak tahu nomor handphone dia sekarang,” kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, itu.
Apakah Budiman yang memperkenalkan Elya kepada Karolin? “Tidak benar. Saya diajak ikut sebuah meeeting dengan mereka di Senayan City. Saya kaget ternyata mereka sudah kenal satu sama lain,” tutur Budiman.
Menurut dia, pertemuan itu untuk membicarakan isu RUU Badan Penyelenggara Jasa Sosial atau BPJS. Bagi Karolin yang duduk di Komisi IX, kehadirannya memiliki relevansi. Tapi, apa hubungannya Elya dengan RUU BPKS?
“Elya ini dulu sempat aktif dalam pemberdayaan petani rumput laut di Maluku. Jadi, dia ngomongin kemiskinan di desa,” jawab Budiman. Pada tahun 2007, Elya memang menjadi koordinator Tim Advance Maluku untuk Program Kemandirian Desa di Sektor Energi yang dilakukan oleh Kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
Sampai tadi malam, nomor 08124052xxxx dan 08212436xxxx milik Elya masih tak aktif. Sehingga, belum bisa diperoleh tanggapannya. (pri/bay/fal/jpnn)