JAKARTA- Rumah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka di kawasan Beji Depok, Jawa Barat, dilempar orang tak dikenal dengan bangkai anjing, Minggu (25/3) malam pukul 21.00 WIB. Wakil Ketua DPR Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung, mengatakan, praktik-praktik teror yang anti demokrasi seperti ini tidak terpengaruh apa-apa.
“Yang melakukan itu pasti tidak memiliki pola demokrasi yang sekarang ini sudah kita jalani bersama-bersama,” kata Pramono menanggapi aksi itu di Senayan, kepada wartawan, Senin (26/3).
Ia mengatakan, jika ada perbedaan itu wajar, selama apa yang dilakukan Rieke masih dalam koridor demokrasi.
Di tempat terpisah, Rieke menegaskan, itu merupakan risiko dari sikapnya menolak kenaikan harga BBM. “Ini bukan teror untuk diri saya, tapi untuk rakyat yang menolak kenaikan harga BBM,” kata Rieke.
Lebih lanjut, dia menyatakan tidak peduli dengan aksi teror itu. Oleh karena itu, Rieke kembali menegaskan, dirinya akan tetap ikut dalam aksi demo menolak kenaikan harga BBM yang akan digelar Selasa (27/3), di depan Istana Merdeka, Jakarta. “Besok saya tetap jalan, kita tetap menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM,” imbuhnya.(boy/fas/jpnn)