MALANG – Tak lama lagi Indonesia segera memiliki mobil listrik nasional. Itu karena saat ini tim dari kementerian BUMN tengah mengebut pembuatan prototype mobil tersebut. Demikian disampaikan Menteri BUMN, Dahlan Iskan saat berkunjung di PT PG Rajawali I, Unit Pabrik Gula Krebet Baru, Bululawang, Kabupaten Malang, kemarin pagi.
Pembuatan prototype tersebut tak lepas dari bergabungnya salah satu putra terbaik bangsa Indonesia yang sudah 14 tahun ini berada di Jepang. Dia akan bergabung dengan tim Pendowo Putra Petir. ”Dia pernah bergerak di industri mobil, industri kelistrikan, industri permesinan, dan industri mobil listrik,” ucap Dahlan kepada Radar Malang kemarin pagi.
Dahlan membeberkan, saat ingin melahirkan mobil listrik nasional, pihaknya mengumumkan siapa saja yang memiliki pengalaman dan kemampuan. Dahlan mengatakan banyak orang yang memiliki kemampuan teoritis dari literatur dan textbook namun tak memiliki pengalaman. ”Syaratnya tidak hanya punya kemampuan dan pengalaman namun juga punya passion. Keinginan ini bukan kemauan di hari, namun kemauan untuk mewujudkan,” kata dia.
Dia membeberkan saat dilakukan pengumuman itu, ada setidaknya seribu email yang masuk padanya. Namun setelah seleksi, hanya terpilih empat orang yang kini menjadi tim Pendowo Putra Petir tersebut. ”Namun kami berpikir kalau hanya empat orang ini nanti kurang. Karena nanti bisa jadi banyak komponen yang harus kami impor,” katanya.
Indonesia, menurutnya belum banyak bisa menghasilkan komponen-komponen mobil. Belum ada produsen penghasil motor. Dia menciotohkan, untuk setiap pabrik gula ada setidaknya 10 ribu motor dan semuanya impor. Termasuk pabrik kertas. ”Kalau kita tidak punya industri motor, mobil kita belum bisa disebut mobil nasional,” ungkapnya.
Oleh karenanya, dia memandang tim Pendowo Putra Petir tersebut membutuhkan satu orang yang ahli di bidang motor. Dia mengatakan orang yang dipilihnya ini memiliki kemampuan, pengalaman, dan passion untuk melahirkan industri motor di Indonesia. ”Saya ketemu satu anak muda. Dia 14 tahun di Jepang. Dia punya banyak sekali hak paten di Jepang di bidang motor dan dia mau dipanggil pulang ke Indonesia,” ucap dia.
Dahlan membeberkan dalam tiga bulan ini, anggota baru Pendowo Putra Petir tersebut sudah akan melahirkan prototype produk motor untuk mobil lisrtrik Indonesia. Prototype tersebut akan dilihat dan diuji terlebih dahulu. Baru kemudian diproduksi secara masaal untuk mobil listrik nasional, untuk motor, dan kepentingan lainnya. ”Kalau ada swasta yang tertarik (membiayainya) silakan, kalau tidak ada ya cukup BUMN saja,” kata dia.
Pria yang kemarin menggunakan kaus olahraga putih tersebut menuturkan seluruh perwakilan rektor perguruan tinggi di Indonesia sudah berkumpul bersama menteri dan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka sepakat agar mobil listrik nasional ini harus dilahirkan. ”Sudah tidak ada halan lain. Karena pemakaian BBM makin tinggi, jumlah mobil makin banyak. Kemudian kita sebagai bangsa tidak berdaya menghadapi itu. Kesepakatan seluruh rektor, seberat apapun industri motor dan mobil listrik nasional harus dilahirkan,” ungkapnya.
Kapan akan dilahirkan? Mereka sudah bersepakat kapan akan dilahirkan setelah melakukan kajian sangat mendalam. Prototype itu berawal dari penelitian dan sudah melalui presentasi yang detail. ”Satu, dengan pertimbangan tadi, harus (segera dilahirkan). Kedua, (harus) sekarang,” tegas dia.
Dahlan membeberkan prototype mobil listrik nasional tersebut sudah disiapkan sejak tiga bulan yang lalu. Dalam satu bulan ini prototype tersebut sudah akan jadi. ”Jadi nanti satu bulan lagi saya sudah mengendarai mobil listrik. Saya akan mengendarai tiga jenis mobil listrik nantinya,” ungkap dia.
Apa saja? Dahlan menuturkan mobil pertama untuk masyarakat kelas menengah dengan konsep city car. Kemudian satu lagi mobil listrik yang bodinya menyerupai Mobnas Timor namun sudah diubah jadi mobil listrik. Satu lagi, dia akan membeli mobil listrik buatan Jogja dengan konsep high class and luxurious.
”Jadi begini, yang kemampuannya bisa membeli city car, silakan beli city car. Yang kaya dan ingin gagah serta prestisius, belilah yang high class. Yang sudah punya mobil tapi ingin diubah jadi mobil listrik juga nanti bisa dibuatkan seperti Timor yang sudah jadi mobil listrik,” beber dia.
BUMN, menurut Dahlan juga akan membuat sejumlah pendukung lainnya. Seperti misalnya soal peraturan. ”Ini yang paling berat. Seperti misalnya STNK siapa yang mengeluarkan dan mobil ini juga tidak perlu uji emisi. Padahal sesuai amanta undang-undang harus ada uji emisi. Tapi kan mobil ini tidak ada emisi dan juga tidak perlu uji kebisingan karena memang tidak ada suaranya. Peraturan-peratuan ini yang mungkin memakan waktu lebih lama dibanding pembuatan prototype dan mobilnya sendiri,” tutur dia.
Dahlan menyebutkan dalam tiga bulan ini peraturan-peraturan pendukung harus sudah dirumuskan tetapi perlu proses waktu sekitar satu tahun untuk benar-benar memiliki mobil listrik nasional tersebut. ”Jadi pas. Sinkron. Peraturan tiga bulan lagi dirumuskan sembari kita mempersiapkan industri motor. Setahun lagi saya kira akan lahir. Dan sepeda motor listrik jangan diasosialisasikan seperti dari Tiongkok yang saat ini ada. Ini beda sekali dalam pengertian kemampuan maupun kecepatannya,” tandas suami Nafsiah Dahlan Iskan tersebut. (did/jpnn)