30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Resmi Nikahi Adik Presiden Jokowi, Ketua MK Beri Maskawin Alat Salat dan Jam Tangan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman telah resmi menjadi suami adik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati. Keduanya menggelar akad pernikahan di Graha Sabha Buana, Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/5).

DALAM melangsungkan prosesi pernikahan, Anwar dan Idayati mengenakan pakaian adat jawa klasik. Anwar mengenakan beskap abu-abu, sedangkan Idayati berbusana kebaya berwarna putih, bernuansa islami.

Seperangkat alat salat dan jam tangan menjadi mas kawin pernikahan antara Anwar Usman dengan Idayati. Presiden Jokowi menjadi wali nikah dari adik kandungnya, menggantikan posisi sang Ayah yang telah wafat.

Jokowi berhadapan langsung dengan Anwar untuk menikahi adiknya. Mengutip Radar Solo, prosesi akad nikah berlangsung sekitar pukul 09.40 WIB. Setelah sebelumnya prosesi pasrah temanten yang dilakukan pihak mempelai pria dan diterima pihak mempelai wanita. Acara kemudian dilanjutkan oleh pembacaan ayat suci Alquran oleh KH Agus Maarif.

Kemudian, prosesi akad dipimpin oleh Kepala KUA Banjarsari Arba’in Basyar. Penghulu memulai prosesi pernikahan dengan penyerahan mas kawin seperangkat alat salat dan sebuah jam tangan dari Anwar kepada Idayati. Dilanjutkan dengan ikrar ijab kabul.

“Saya nikahkan dan jodohkan dengan saudari saya Idayati binti Notomiharjo dengan saudara Anwar Usman dengan mas kawin seperangkat alat salat dan jam tangan dibayar tunai,” ucap Presiden Joko Widodo selaku wali nikah.

Kalimat ijab tersebut langsung dijawab mempelai pria dengan sangat lancar dalam satu helaan napas, tanpa mengulang kalimat kabul tersebut. “Saya terima nikah dan jodohnya Idayati binti Notomiharjo dengan mahar tersebut tunai,” kata Anwar Usman.

Sesaat kemudian, sang penghulu menanyakan keabsahan prosesi ijab kabul kepada dua saksi yakni Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Para saksi pun kompak mengucap sah, hingga dilanjutkan tanda tangah buku nikah dan tukar cincin.

Usai akad nikah, pasangan pengantin tersebut kemudian diminta berdiri. Keduanya menerima buku nikah yang diserahkan oleh Kepala KUA Banjarsari, Kota Solo, Arbain Basyar.

Tak hanya itu, keduanya juga langsung memperoleh Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang baru. Dokumen kependudukan itu diserahkan langsung oleh Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrullah.

Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam acara tersebut. Mereka di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Polhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lainnya.

Pesan Nikah Imam Besar Istiqlal

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar menitipkan berbagai pesan pernikahan untuk adik kandung Presiden Joko Widodo (Jokowi) , Idayati dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman. Salah satu yang dipesankan Umar yakni, cinta sejati harus bisa memaafkan segalanya.

“Hari ini kita menyaksikan dua tokoh yang sedang bersanding, insyaaAllah sehebat apa pun kita pasti punya kelemahan, karena itu perkawinan juga akan saling memaafkan, cinta yang sejati harus memaafkan segalanya,” kata Nasaruddin Umar saat memberikan khutbah dalam acara pernikahan Idayati dengan Anwar Usman yang digelar di Gedung Graha Saba Buana Solo, Kamis (26/5).

Umar menekankan, banyak pelajaran dan contoh yang bisa diambil oleh Idayati dan Anwar Usman dalam kitab suci Al-Qur’an. Yang intinya, kata Umar, harus ada pengertian satu sama lain dalam pernikahan. “Di dalam Al-Qur’an, banyak contoh yang diberikan kepada kita semuanya, bahwa pasangan yang ideal itu adalah manakala ada saling pengertian satu sama lain,” katanya.

Umar mencotohkan peristiwa yang pernah terjadi pada zaman dahulu tentang hubungan suami-istri. Di mana, orang yang hebat tidak selalu memiliki kebahagiaan. Contohnya, Fir’aun yang ternyata disebutkan dalam Al-Qur’an memiliki seorang istri sangat beriman. “Jadi tidak otomatis seorang yang hebat itu akan memiliki kebahagiaan, contoh Fir’aun dia sangat hebat tapi dia memiliki istri yang sangat berhadapan dengan dirinya sendiri,” kata Umar.

“Contoh sebaliknya, Nabi Luth dan Nabi Nuh, dia seorang nabi, tapi dia dikaruniai seorang pasangan yang sangat durhaka, yang disebut dalam Al-Qur’an keduanya adalah pengkhianat,” katanya.

Harus Bisa Jaga Marwah MK

Direktur Eksekutif Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas menyampaikan ucapan selamat atas pernikahan Ketua MK tersebut. Namun, Anwar Usman sebagai Ketua MK diminta harus bisa menjaga marwah konstitusi dalam menangani setiap perkara.

“Saya tidak merasa ada masalah dengan pernikahan itu sendiri, tapi jabatan Ketua MK membawa seseorang bertanggungjawab secara etik untuk menjaga marwah pengadilan dengan menjaga jarak dari kekuasaan dan pihak-pihak berkepentingan,” kata Feri kepada JawaPos.com, Kamis (26/5).

Terlebih, Presiden Jokowi mempunyai banyak kepentingan dalam setiap perkara yang digugat ke MK. Presiden kerap kali menjadi pihak tergugat dalam gugatan di MK. “Dalam hal ini presiden Jokowi memiliki banyak kepentingan dengan putusan MK,” cetus Feri.

Karenanya, Feri tak memungkiri pernikahan tersebut akan menimbulkan konflik kepentingan dalam proses penyelenggaraan negara. (jpc/dtc/snd)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman telah resmi menjadi suami adik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati. Keduanya menggelar akad pernikahan di Graha Sabha Buana, Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/5).

DALAM melangsungkan prosesi pernikahan, Anwar dan Idayati mengenakan pakaian adat jawa klasik. Anwar mengenakan beskap abu-abu, sedangkan Idayati berbusana kebaya berwarna putih, bernuansa islami.

Seperangkat alat salat dan jam tangan menjadi mas kawin pernikahan antara Anwar Usman dengan Idayati. Presiden Jokowi menjadi wali nikah dari adik kandungnya, menggantikan posisi sang Ayah yang telah wafat.

Jokowi berhadapan langsung dengan Anwar untuk menikahi adiknya. Mengutip Radar Solo, prosesi akad nikah berlangsung sekitar pukul 09.40 WIB. Setelah sebelumnya prosesi pasrah temanten yang dilakukan pihak mempelai pria dan diterima pihak mempelai wanita. Acara kemudian dilanjutkan oleh pembacaan ayat suci Alquran oleh KH Agus Maarif.

Kemudian, prosesi akad dipimpin oleh Kepala KUA Banjarsari Arba’in Basyar. Penghulu memulai prosesi pernikahan dengan penyerahan mas kawin seperangkat alat salat dan sebuah jam tangan dari Anwar kepada Idayati. Dilanjutkan dengan ikrar ijab kabul.

“Saya nikahkan dan jodohkan dengan saudari saya Idayati binti Notomiharjo dengan saudara Anwar Usman dengan mas kawin seperangkat alat salat dan jam tangan dibayar tunai,” ucap Presiden Joko Widodo selaku wali nikah.

Kalimat ijab tersebut langsung dijawab mempelai pria dengan sangat lancar dalam satu helaan napas, tanpa mengulang kalimat kabul tersebut. “Saya terima nikah dan jodohnya Idayati binti Notomiharjo dengan mahar tersebut tunai,” kata Anwar Usman.

Sesaat kemudian, sang penghulu menanyakan keabsahan prosesi ijab kabul kepada dua saksi yakni Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Para saksi pun kompak mengucap sah, hingga dilanjutkan tanda tangah buku nikah dan tukar cincin.

Usai akad nikah, pasangan pengantin tersebut kemudian diminta berdiri. Keduanya menerima buku nikah yang diserahkan oleh Kepala KUA Banjarsari, Kota Solo, Arbain Basyar.

Tak hanya itu, keduanya juga langsung memperoleh Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang baru. Dokumen kependudukan itu diserahkan langsung oleh Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrullah.

Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam acara tersebut. Mereka di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Polhukam Mahfud MD, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lainnya.

Pesan Nikah Imam Besar Istiqlal

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar menitipkan berbagai pesan pernikahan untuk adik kandung Presiden Joko Widodo (Jokowi) , Idayati dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Anwar Usman. Salah satu yang dipesankan Umar yakni, cinta sejati harus bisa memaafkan segalanya.

“Hari ini kita menyaksikan dua tokoh yang sedang bersanding, insyaaAllah sehebat apa pun kita pasti punya kelemahan, karena itu perkawinan juga akan saling memaafkan, cinta yang sejati harus memaafkan segalanya,” kata Nasaruddin Umar saat memberikan khutbah dalam acara pernikahan Idayati dengan Anwar Usman yang digelar di Gedung Graha Saba Buana Solo, Kamis (26/5).

Umar menekankan, banyak pelajaran dan contoh yang bisa diambil oleh Idayati dan Anwar Usman dalam kitab suci Al-Qur’an. Yang intinya, kata Umar, harus ada pengertian satu sama lain dalam pernikahan. “Di dalam Al-Qur’an, banyak contoh yang diberikan kepada kita semuanya, bahwa pasangan yang ideal itu adalah manakala ada saling pengertian satu sama lain,” katanya.

Umar mencotohkan peristiwa yang pernah terjadi pada zaman dahulu tentang hubungan suami-istri. Di mana, orang yang hebat tidak selalu memiliki kebahagiaan. Contohnya, Fir’aun yang ternyata disebutkan dalam Al-Qur’an memiliki seorang istri sangat beriman. “Jadi tidak otomatis seorang yang hebat itu akan memiliki kebahagiaan, contoh Fir’aun dia sangat hebat tapi dia memiliki istri yang sangat berhadapan dengan dirinya sendiri,” kata Umar.

“Contoh sebaliknya, Nabi Luth dan Nabi Nuh, dia seorang nabi, tapi dia dikaruniai seorang pasangan yang sangat durhaka, yang disebut dalam Al-Qur’an keduanya adalah pengkhianat,” katanya.

Harus Bisa Jaga Marwah MK

Direktur Eksekutif Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas menyampaikan ucapan selamat atas pernikahan Ketua MK tersebut. Namun, Anwar Usman sebagai Ketua MK diminta harus bisa menjaga marwah konstitusi dalam menangani setiap perkara.

“Saya tidak merasa ada masalah dengan pernikahan itu sendiri, tapi jabatan Ketua MK membawa seseorang bertanggungjawab secara etik untuk menjaga marwah pengadilan dengan menjaga jarak dari kekuasaan dan pihak-pihak berkepentingan,” kata Feri kepada JawaPos.com, Kamis (26/5).

Terlebih, Presiden Jokowi mempunyai banyak kepentingan dalam setiap perkara yang digugat ke MK. Presiden kerap kali menjadi pihak tergugat dalam gugatan di MK. “Dalam hal ini presiden Jokowi memiliki banyak kepentingan dengan putusan MK,” cetus Feri.

Karenanya, Feri tak memungkiri pernikahan tersebut akan menimbulkan konflik kepentingan dalam proses penyelenggaraan negara. (jpc/dtc/snd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/