27 C
Medan
Sunday, December 15, 2024
spot_img

Giliran Kemenhub Tegur Garuda

SUMUTPOS.CO – Bukan hanya Kementerian Agama (Kemenag) yang menegur Garuda Indonesia atas keterlambatan penerbangan haji. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melayangkan surat teguran serupa. Garuda Indonesia diminta memprioritaskan program nasional pelaksanaan angkutan haji 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah mendengar keluhan yang disampaikan masyarakat sekaligus pemangku kepentingan terhadap kinerja Garuda. Karena itu, Kemenhub menindaklanjuti dengan memberikan teguran. “Agar perbaikan segera dilakukan,” ujar Budi dalam keterangan tertulis kemarin (25/5).

Surat teguran tersebut diterbitkan Dirjen Perhubungan Udara dengan nomor AU.402/2/21/DJPU.DKPPU-2024. Surat itu berisi teguran untuk sejumlah kejadian, termasuk tidak beroperasinya beberapa pesawat dalam angkutan haji 2024. “Persoalan teknis ini mengganggu keberangkatan jamaah haji,” jelasnya.

Menhub meminta Garuda segera memperbaiki kinerja. Hal itu penting untuk memastikan fase keberangkatan jamaah haji 2024 berjalan sesuai jadwal. “Kami minta Garuda memprioritaskan program nasional pelaksanaan angkutan haji 2024,” tegasnya.

Garuda juga diminta menyusun rencana mitigasi. Serta, secara langsung melaporkan langkah percepatan atas recovery keterlambatan penerbangan angkutan haji ke Dirjen Perhubungan Udara. Teguran juga termasuk kejadian return to base (RTB) pesawat Garuda pada 15 Mei lalu.

Sementara itu, pantauan Jawa Pos (Grup Sumut Pos) di Madinah, keterlambatan penerbangan memicu efek domino. Termasuk kacaunya jadwal keberangkatan jamaah gelombang pertama yang turun di Madinah. Sejatinya, masa penerbangan jamaah haji gelombang pertama yang turun di Madinah berakhir pada Kamis (23/5) malam.

Namun, jadwal itu akhirnya molor sehari. Penyebabnya adalah tertundanya penerbangan jamaah kloter 42 embarkasi Solo (SOC 42). Seharusnya mereka berangkat pada Kamis sore. Namun, mereka baru berangkat pada Jumat (24/5) dini hari. Keterlambatan itu merupakan imbas mundurnya penerbangan sebelumnya, yakni CJH kloter SOC 41. Penerbangan kloter tersebut tertunda gara-gara pesawat rusak.

Akibatnya, rombongan CJH kloter SOC 42 baru tiba di Madinah pada Jumat (24/5). Pada saat bersamaan, penerbangan gelombang kedua CJH yang turun di Jeddah juga sudah berlangsung. Padahal, sebagian petugas PPIH Arab Saudi di Bandara Madinah sudah bertugas di Jeddah.

Pada bagian lain, keberangkatan CJH dari Madinah menuju Makkah terus berlangsung. Namun, jamaah yang sakit dan tidak memungkinkan berangkat bersama rombongan kloter harus tetap dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.

Berdasar data terakhir, ada 23 jamaah yang dirawat di KKHI Madinah. Dari jumlah itu, delapan orang akhirnya boleh berangkat ke Makkah. ’’Mereka diantar petugas PPIH. Sebelum berangkat, mereka difasilitasi untuk bermiqat sekaligus mengenakan ihram,’’ kata Kepala KKHI Madinah dr Karmijono.

BPKH Minta Fatwa Daftar Haji Sudah seperti Haji

Sementara itu, terkait antrean haji di Indonesia semakin panjang, rata-rata sudah mencapai 30 tahun, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengusulkan ada fatwa, bahwa de-ngan mendaftar haji saja sudah sama seperti berhaji.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Pe-laksana BPKH Fadlul Imansyah di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Tangerang Selatan, Banten kemarin (26/5). ’’Kalau yang saya tahu, mazhab Ciputat luar biasa. Termasuk (kajian) fiqih yang ditelurkan,’’ katanya di depan sejumlah alumni UIN Jakarta.

Fadlul berharap para ahli fiqih, khususnya terkait haji di UIN Jakarta bisa berkontribusi melakukan kajian-kajian mengenai fiqih atau fatwa tentang haji. Dia menceritakan bahwa rerata antrean haji di Indonesia saat ini sudah 30 tahun. Bahkan telah mencapai 48 tahun di Bantaeng, Sulawesi Selatan. ’’Jadi kita lagi berpikir, apakah boleh kalau (sudah) daftar haji itu sudah dianggap sebagai haji,’’ kata Fadlul.

Sementara yang terjadi sekarang, orang yang baru membayar uang setoran awal BPIH, disebut calon jemaah haji (CJH). Baru dikatakan jamaah haji ketika sudah berangkat ke Arab Saudi. Dia lantas mencontohkan kondisi yang terjadi di Malaysia. Fadlul mengatakan antrean haji di Malaysia sudah mencapai 140 tahun.

Sementara itu Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan bahwa pemberangkatan gelombang 1 jemaah haji sudah selesai. Rutenya adalah dari Indonesia menuju Madinah. Total jemaah haji gelombang pertama mencapai 88.987 orang.

’’Penyelenggaraan haji Indonesia bisa kita sebut sebagai proses mobilisasi masyarakat sipil terbesar di dunia,’’ kata juru bicara Kemenag Anna Hasbie di Jakarta kemarin.

Dia mengatakan pemberangkatan jamaah haji sangat kompleks. Apalagi sekitar 98 persen jemaah adalah orang yang baru pertama kali berhaji. Sehingga tugas dari para personel Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menjadi tidak ringan.

Anna mengatakan dari 88 ribu orang jamaah gelombang pertama, yang belum pernah berhaji mencapai 87.673 orang. Sisanya hanya 1.314 orang atau 1,48 persen yang sudah pernah berhaji. Dari sisi pendidikan, sebanyak 26.025 berpendidikan SD. Kemudian ada 22.541 orang jenjang SMA. Lalu ada 21.593 jenjang sarjana, 10.126 jenjang SMP. Sisanya jenjang diploma, S2, S3, dan lainnya.

Anggota DPD RI Lepas Kloter 12

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dedi Iskandar Batubara menyatakan, pemerintah melalui Kementerian Agama telah menyiapkan penyelenggaraan haji tahun ini dengan baik.

Hal itu disampaikannya saat melepas keberangkatan calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 12 asal Kabupaten Deliserdang, berjumlah 352 jamaah, di Asrama Haji Medan, Sabtu (25/5) malam. “Berdasarkan pengawasan anggota DPD RI yang dilaksanakan tanggal 12 Mei 2024 sebelum kelompok terbang pertama ke tanah suci, persiapan penyelenggaraan ibadah haji mulai dari transportasi, akomodasi dan konsumsi telah dipersiapkan dengan baik,” ungkapnya.

Dia menyampaikan, jamaah haji Indonesia yang jumlahnya 241.000 dan merupakan jamaah haji terbesar di seluruh dunia tidak perlu khawatir soal makan, transport maupun hotel karena semuanya telah dipersiapkan dengan baik. “Jika tamu Allah menemukan ada hal yang kurang pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, sampaikan dan teruskan harapan tersebut kepada kami sebagai anggota DPD RI agar tahun depan bisa diperbaiki,” jelasnya.

Dalam Kloter 12 ini, diketahui jamaah termuda atas nama Muhammad Habib Risky Daulay (19). Sedangkan jamaah tertua atas nama Muhammad Nur (83).

Sementera itu, hingga Kloter 12 sebanyak 4.288 CJH Embarkasi Medan, telah diberangkatkan ke tanah suci. Dengan rincian jamaah pria 1.758 orang dan jamaah wanita 2.531. Sedangkan 13 kloter lagi atau 4.471 menunggu untuk diberangkatkan ke tanah suci.

318 Calhaj Diangkut Naik Kereta Api

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara kembali melayani dengan mengangkut rombongan calon jamaah haji (Calhaj) asal Kabupaten Labuhanbatu, dengan jumlah 318 orang, dengan menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) dengan relasi Stasiun Rantauprapat – Stasiun Lubukpakam, Sabtu (25/5) kemarin.

“Hari ini (kemarin, Red), KAI Divre I Sumut kembali dipercaya untuk melayani angkutan rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu tahun 2024. Angkutan rombongan Calhaj menggunakan kereta api ini adalah kali kedua dilaksanakan di wilayah Divre I Sumut dan menjadi sejarah di perkeretaapian Indonesia,” kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin, dalam keterangannya, Minggu (26/5).

Anwar menjelaskan bahwa, angkutan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu menggunakan kereta api tahun 2024 ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu dengan PT KAI Divre I Sumut.

Kolaborasi itu melalui mekanisme Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah dilakukan sebelumnya pada tanggal 19 Mei 2024 lalu oleh Plt Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar dengan Vice President PT KAI Divre I Sumut Mohamad Arie Fathurrochman di atas Kereta Api Inspeksi (KAIS) Wijaya Kusuma dengan relasi perjalanan dari Stasiun Rantauprapat – Stasiun Mambang Muda. “KLB rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu tahun 2024 ini membawa 8 kereta eksekutif dengan total kapasitas 400 seat. Kemudian, jumlah Calhaj yang diangkut sebanyak 318 orang yang diberangkatkan dari Stasiun Rantauprapat pada pukul 15.40 WIB dan tiba di Stasiun Lubukpakam pukul 20.00 WIB atau dengan waktu tempuh 4 jam 20 menit,” jelas Anwar.

Selama dalam perjalanan di atas KA, rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu mendapat layanan, di antaranya seperti makanan ringan kue-kue, minuman kopi/teh, makan malam dan souvenir eksklusif berupa payung, yang dapat dimanfaatkan oleh para Calhaj ketika melaksanakan ibadah di Tanah Suci Mekah.

“KAI senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu dan mendoakan semoga diberikan kelancaran saat ibadah serta menjadi haji yang mabrur setibanya dari tanah suci,” ucap Anwar.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar melepas keberangkatan 318 Calhaj Kabupaten Labuhanbatu menuju Embarkasi Medan, di Gedung Serbaguna Rumah Dinas Bupati pada Sabtu (25/5).

Sebelum diberangkatkan, Calhaj yang tergabung pada kelompok terbang (Kloter) 13 terlebih dahulu di upah-upah oleh Plt Bupati Ellya Rosa Siregar, Forkopimda Labuhanbatu, dan lainnya.

Plt Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar berharap semoga seluruh amal ibadah para calhaj selama di tanah suci dapat diterima oleh Allah SWT, dan memperoleh Haji/Hajjah yang mabrur.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu Asbin Pasaribu selaku ketua panitia pelaksana melaporkan, jumlah seluruh Calhaj asal Labuhanbatu 319 orang, tetapi 1 orang mengundurkan diri karena suaminya tidak ikut sehingga total yang berangkat menjadi 318 orang dan ditambah dengan 8 orang petugas haji. (idr/c7/oni/wan/man/gus/fdh/ila)

SUMUTPOS.CO – Bukan hanya Kementerian Agama (Kemenag) yang menegur Garuda Indonesia atas keterlambatan penerbangan haji. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga melayangkan surat teguran serupa. Garuda Indonesia diminta memprioritaskan program nasional pelaksanaan angkutan haji 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah mendengar keluhan yang disampaikan masyarakat sekaligus pemangku kepentingan terhadap kinerja Garuda. Karena itu, Kemenhub menindaklanjuti dengan memberikan teguran. “Agar perbaikan segera dilakukan,” ujar Budi dalam keterangan tertulis kemarin (25/5).

Surat teguran tersebut diterbitkan Dirjen Perhubungan Udara dengan nomor AU.402/2/21/DJPU.DKPPU-2024. Surat itu berisi teguran untuk sejumlah kejadian, termasuk tidak beroperasinya beberapa pesawat dalam angkutan haji 2024. “Persoalan teknis ini mengganggu keberangkatan jamaah haji,” jelasnya.

Menhub meminta Garuda segera memperbaiki kinerja. Hal itu penting untuk memastikan fase keberangkatan jamaah haji 2024 berjalan sesuai jadwal. “Kami minta Garuda memprioritaskan program nasional pelaksanaan angkutan haji 2024,” tegasnya.

Garuda juga diminta menyusun rencana mitigasi. Serta, secara langsung melaporkan langkah percepatan atas recovery keterlambatan penerbangan angkutan haji ke Dirjen Perhubungan Udara. Teguran juga termasuk kejadian return to base (RTB) pesawat Garuda pada 15 Mei lalu.

Sementara itu, pantauan Jawa Pos (Grup Sumut Pos) di Madinah, keterlambatan penerbangan memicu efek domino. Termasuk kacaunya jadwal keberangkatan jamaah gelombang pertama yang turun di Madinah. Sejatinya, masa penerbangan jamaah haji gelombang pertama yang turun di Madinah berakhir pada Kamis (23/5) malam.

Namun, jadwal itu akhirnya molor sehari. Penyebabnya adalah tertundanya penerbangan jamaah kloter 42 embarkasi Solo (SOC 42). Seharusnya mereka berangkat pada Kamis sore. Namun, mereka baru berangkat pada Jumat (24/5) dini hari. Keterlambatan itu merupakan imbas mundurnya penerbangan sebelumnya, yakni CJH kloter SOC 41. Penerbangan kloter tersebut tertunda gara-gara pesawat rusak.

Akibatnya, rombongan CJH kloter SOC 42 baru tiba di Madinah pada Jumat (24/5). Pada saat bersamaan, penerbangan gelombang kedua CJH yang turun di Jeddah juga sudah berlangsung. Padahal, sebagian petugas PPIH Arab Saudi di Bandara Madinah sudah bertugas di Jeddah.

Pada bagian lain, keberangkatan CJH dari Madinah menuju Makkah terus berlangsung. Namun, jamaah yang sakit dan tidak memungkinkan berangkat bersama rombongan kloter harus tetap dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.

Berdasar data terakhir, ada 23 jamaah yang dirawat di KKHI Madinah. Dari jumlah itu, delapan orang akhirnya boleh berangkat ke Makkah. ’’Mereka diantar petugas PPIH. Sebelum berangkat, mereka difasilitasi untuk bermiqat sekaligus mengenakan ihram,’’ kata Kepala KKHI Madinah dr Karmijono.

BPKH Minta Fatwa Daftar Haji Sudah seperti Haji

Sementara itu, terkait antrean haji di Indonesia semakin panjang, rata-rata sudah mencapai 30 tahun, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengusulkan ada fatwa, bahwa de-ngan mendaftar haji saja sudah sama seperti berhaji.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Pe-laksana BPKH Fadlul Imansyah di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Tangerang Selatan, Banten kemarin (26/5). ’’Kalau yang saya tahu, mazhab Ciputat luar biasa. Termasuk (kajian) fiqih yang ditelurkan,’’ katanya di depan sejumlah alumni UIN Jakarta.

Fadlul berharap para ahli fiqih, khususnya terkait haji di UIN Jakarta bisa berkontribusi melakukan kajian-kajian mengenai fiqih atau fatwa tentang haji. Dia menceritakan bahwa rerata antrean haji di Indonesia saat ini sudah 30 tahun. Bahkan telah mencapai 48 tahun di Bantaeng, Sulawesi Selatan. ’’Jadi kita lagi berpikir, apakah boleh kalau (sudah) daftar haji itu sudah dianggap sebagai haji,’’ kata Fadlul.

Sementara yang terjadi sekarang, orang yang baru membayar uang setoran awal BPIH, disebut calon jemaah haji (CJH). Baru dikatakan jamaah haji ketika sudah berangkat ke Arab Saudi. Dia lantas mencontohkan kondisi yang terjadi di Malaysia. Fadlul mengatakan antrean haji di Malaysia sudah mencapai 140 tahun.

Sementara itu Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan bahwa pemberangkatan gelombang 1 jemaah haji sudah selesai. Rutenya adalah dari Indonesia menuju Madinah. Total jemaah haji gelombang pertama mencapai 88.987 orang.

’’Penyelenggaraan haji Indonesia bisa kita sebut sebagai proses mobilisasi masyarakat sipil terbesar di dunia,’’ kata juru bicara Kemenag Anna Hasbie di Jakarta kemarin.

Dia mengatakan pemberangkatan jamaah haji sangat kompleks. Apalagi sekitar 98 persen jemaah adalah orang yang baru pertama kali berhaji. Sehingga tugas dari para personel Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menjadi tidak ringan.

Anna mengatakan dari 88 ribu orang jamaah gelombang pertama, yang belum pernah berhaji mencapai 87.673 orang. Sisanya hanya 1.314 orang atau 1,48 persen yang sudah pernah berhaji. Dari sisi pendidikan, sebanyak 26.025 berpendidikan SD. Kemudian ada 22.541 orang jenjang SMA. Lalu ada 21.593 jenjang sarjana, 10.126 jenjang SMP. Sisanya jenjang diploma, S2, S3, dan lainnya.

Anggota DPD RI Lepas Kloter 12

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Dedi Iskandar Batubara menyatakan, pemerintah melalui Kementerian Agama telah menyiapkan penyelenggaraan haji tahun ini dengan baik.

Hal itu disampaikannya saat melepas keberangkatan calon jamaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 12 asal Kabupaten Deliserdang, berjumlah 352 jamaah, di Asrama Haji Medan, Sabtu (25/5) malam. “Berdasarkan pengawasan anggota DPD RI yang dilaksanakan tanggal 12 Mei 2024 sebelum kelompok terbang pertama ke tanah suci, persiapan penyelenggaraan ibadah haji mulai dari transportasi, akomodasi dan konsumsi telah dipersiapkan dengan baik,” ungkapnya.

Dia menyampaikan, jamaah haji Indonesia yang jumlahnya 241.000 dan merupakan jamaah haji terbesar di seluruh dunia tidak perlu khawatir soal makan, transport maupun hotel karena semuanya telah dipersiapkan dengan baik. “Jika tamu Allah menemukan ada hal yang kurang pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, sampaikan dan teruskan harapan tersebut kepada kami sebagai anggota DPD RI agar tahun depan bisa diperbaiki,” jelasnya.

Dalam Kloter 12 ini, diketahui jamaah termuda atas nama Muhammad Habib Risky Daulay (19). Sedangkan jamaah tertua atas nama Muhammad Nur (83).

Sementera itu, hingga Kloter 12 sebanyak 4.288 CJH Embarkasi Medan, telah diberangkatkan ke tanah suci. Dengan rincian jamaah pria 1.758 orang dan jamaah wanita 2.531. Sedangkan 13 kloter lagi atau 4.471 menunggu untuk diberangkatkan ke tanah suci.

318 Calhaj Diangkut Naik Kereta Api

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara kembali melayani dengan mengangkut rombongan calon jamaah haji (Calhaj) asal Kabupaten Labuhanbatu, dengan jumlah 318 orang, dengan menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) dengan relasi Stasiun Rantauprapat – Stasiun Lubukpakam, Sabtu (25/5) kemarin.

“Hari ini (kemarin, Red), KAI Divre I Sumut kembali dipercaya untuk melayani angkutan rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu tahun 2024. Angkutan rombongan Calhaj menggunakan kereta api ini adalah kali kedua dilaksanakan di wilayah Divre I Sumut dan menjadi sejarah di perkeretaapian Indonesia,” kata Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, Anwar Solikhin, dalam keterangannya, Minggu (26/5).

Anwar menjelaskan bahwa, angkutan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu menggunakan kereta api tahun 2024 ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu dengan PT KAI Divre I Sumut.

Kolaborasi itu melalui mekanisme Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang telah dilakukan sebelumnya pada tanggal 19 Mei 2024 lalu oleh Plt Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar dengan Vice President PT KAI Divre I Sumut Mohamad Arie Fathurrochman di atas Kereta Api Inspeksi (KAIS) Wijaya Kusuma dengan relasi perjalanan dari Stasiun Rantauprapat – Stasiun Mambang Muda. “KLB rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu tahun 2024 ini membawa 8 kereta eksekutif dengan total kapasitas 400 seat. Kemudian, jumlah Calhaj yang diangkut sebanyak 318 orang yang diberangkatkan dari Stasiun Rantauprapat pada pukul 15.40 WIB dan tiba di Stasiun Lubukpakam pukul 20.00 WIB atau dengan waktu tempuh 4 jam 20 menit,” jelas Anwar.

Selama dalam perjalanan di atas KA, rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu mendapat layanan, di antaranya seperti makanan ringan kue-kue, minuman kopi/teh, makan malam dan souvenir eksklusif berupa payung, yang dapat dimanfaatkan oleh para Calhaj ketika melaksanakan ibadah di Tanah Suci Mekah.

“KAI senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya rombongan Calhaj Kabupaten Labuhanbatu dan mendoakan semoga diberikan kelancaran saat ibadah serta menjadi haji yang mabrur setibanya dari tanah suci,” ucap Anwar.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar melepas keberangkatan 318 Calhaj Kabupaten Labuhanbatu menuju Embarkasi Medan, di Gedung Serbaguna Rumah Dinas Bupati pada Sabtu (25/5).

Sebelum diberangkatkan, Calhaj yang tergabung pada kelompok terbang (Kloter) 13 terlebih dahulu di upah-upah oleh Plt Bupati Ellya Rosa Siregar, Forkopimda Labuhanbatu, dan lainnya.

Plt Bupati Labuhanbatu Ellya Rosa Siregar berharap semoga seluruh amal ibadah para calhaj selama di tanah suci dapat diterima oleh Allah SWT, dan memperoleh Haji/Hajjah yang mabrur.

Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Labuhanbatu Asbin Pasaribu selaku ketua panitia pelaksana melaporkan, jumlah seluruh Calhaj asal Labuhanbatu 319 orang, tetapi 1 orang mengundurkan diri karena suaminya tidak ikut sehingga total yang berangkat menjadi 318 orang dan ditambah dengan 8 orang petugas haji. (idr/c7/oni/wan/man/gus/fdh/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/