JAKARTA- Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menyatakan, seluruh jalur mudik di Indonesia telah siap dilalui warga yang ingin pulang ke kampung halaman selama libur Lebaran Ruas jalan tersebut meliputi jalur lebaran di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Saya tegaskan jalur lebaran semuanya sudah bisa dilewati dan mulai hari ini (kemarin, red) sudah bisa digunakan secara penuh,” tegas Djoko dalam konferensi pers di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, kemarin. Ia juga telah menginstruksikan para kontraktor untuk tidak lagi melakukan pekerjaan apapun. Seluruh alat berat dan material pekerjaan telah diminta untuk disingkirkan agar tidak mengganggu kenyamanan pemudik.
Mengenai pekerjaan yang belum selesai, Djoko telah meminta untuk dilanjutkan pada H+10 nanti. Jika ada pengerjaan pembetonan jalan, Djoko telah memerintahkan para kontraktor agar jalan tersebut diberikan lapisan terlebih dahulu.
Sejauh ini, beberapa infrastruktur pengurai kemacetan telah siap digunakan seperti Jembatan Kelok Sembilan di Sumatera dan flyover di Semarang. Ia memperkirakan, kepadatan terjadi di setelah Simpang Gentong karena masih ada beberapa jalan yang belum sesuai standar dan banyak belokan. Kementerian PU akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah dan Kepolisian untuk memantau kondisi jalan.
Djoko menambahkan, di Pulau Jawa, seluruh rute jalur Lebaran juga telah siap digunakan arus mudik. Ruas jalan tersebut antara lain, ruas jalan Lintas Utara, Lintas Tengah, dan Lintas Selatan.”Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa sepanjang 1.300 km adalah bagian dari jalan nasional yang harus ditangani dengan cara-cara tersebut. Kementerian PU menangani jalan nasional tersebut sejak Januari hingga Desember,” kata Djoko.
Djoko memperingatkan bahwa beberapa ruas jalan di Jawa masih berpotensi mengalami kemacetan. Dia juga menyebutkan beberapa lokasi rawan kemacetan tersebut adalah di wilayah Banten (Cilegon”Pasauran), Jawa Barat (Cikampek”Jomin, Nagrek”Gentong), Jawa Tengah (Pejagan”Brebes, longsoran Tonjong, Semarang), Jogjakarta, Jawa Timur (Tuban, Jombang).
Djoko menambahkan, setiap tahunnya, Kementerian PU menganggarkan Rp1,2 triliun untuk penanganan Jalan Pantura, bukan khusus hanya menjelang Lebaran, namun karena Idul Fitri merupakan hajatan nasional, di tengah rutinnya menangani jalan setiap tahunnya.
Menurut Djoko, hampir 85 persen kelancaran distribusi barang dan jasa dilayani oleh Jalan Pantura, melalui jalan inilah mayoritas kebutuhan masyarakat dimulai pelayanan angkutan kebutuhan pokok sampai industri jasa dan manufaktur didistribusikan.
Dalam kondisi normal, lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada jalan Pantura setiap harinya mencapai hampir 44rb kendaraan, tentunya jumlah tersebut akan bertambah cukup signifikan pada saat mudik Lebaran.(dod/kim/jpnn)