DEPOK – Sejumlah rumah sakit sejak pagi kompak menayangkan liputan aksi demo para dokter spesialis yang ditayangkan beberapa TV. Cara ini dilakukan lantaran banyak warga masyarakat yang belum mengetahui hari ini (27/11) para dokter spesialis menggelar aksi mogok.
Sejumlah pasien yang sudah berada di RS pun ikut melihat tayangan TV setelah petugas pendaftaran di rumah sakit menginformasikan bahwa hari ini tidak ada dokter spesialis.
“Kami tidak tahu kalau hari ini dokter anak tidak ada,” aku Arini, ibu satu putra yang membawa anaknya berobat ke RS Puri Cinere, Rabu (27/11).
Arini yang karyawan salah satu bank pemerintah ini mengatakan, tidak memantau perkembangan masalah demo dokter karena sibuk kerja. “Namanya teller mbak, mana sempat lihat-lihat dokter mau demo hari ini,” ujarnya.
Dia mengaku kecewa, karena cutinya hari ini sia-sia. Lantaran dokter anak tidak ada semuanya.
“Harusnya dokternya jangan begitu, kasihan pasien yang penyakitnya gawat. Kenapa harus mengorbankan banyak pasien hanya untuk membela satu dokter saja, benar-benar tidak manusiawi,” kritiknya sambil memperhatikan tayangan demo di salah satu TV swasta.
Kekecewaan juga dirasakan Wulan. Perempuan yang tengah 24 minggu itu terpaksa pulang karena dokter kandungan tidak ada.
“Ini demo dokter ada-ada saja. Mbok ya mikir, berapa banyak pasien yang telantar karena aksi demo ini. Harusnya kan dibicarakan baik-baik, ini pada main demo saja,” ketus perempuan berjilbab ini yang didampingi suaminya. (esy/jpnn)
DEPOK – Sejumlah rumah sakit sejak pagi kompak menayangkan liputan aksi demo para dokter spesialis yang ditayangkan beberapa TV. Cara ini dilakukan lantaran banyak warga masyarakat yang belum mengetahui hari ini (27/11) para dokter spesialis menggelar aksi mogok.
Sejumlah pasien yang sudah berada di RS pun ikut melihat tayangan TV setelah petugas pendaftaran di rumah sakit menginformasikan bahwa hari ini tidak ada dokter spesialis.
“Kami tidak tahu kalau hari ini dokter anak tidak ada,” aku Arini, ibu satu putra yang membawa anaknya berobat ke RS Puri Cinere, Rabu (27/11).
Arini yang karyawan salah satu bank pemerintah ini mengatakan, tidak memantau perkembangan masalah demo dokter karena sibuk kerja. “Namanya teller mbak, mana sempat lihat-lihat dokter mau demo hari ini,” ujarnya.
Dia mengaku kecewa, karena cutinya hari ini sia-sia. Lantaran dokter anak tidak ada semuanya.
“Harusnya dokternya jangan begitu, kasihan pasien yang penyakitnya gawat. Kenapa harus mengorbankan banyak pasien hanya untuk membela satu dokter saja, benar-benar tidak manusiawi,” kritiknya sambil memperhatikan tayangan demo di salah satu TV swasta.
Kekecewaan juga dirasakan Wulan. Perempuan yang tengah 24 minggu itu terpaksa pulang karena dokter kandungan tidak ada.
“Ini demo dokter ada-ada saja. Mbok ya mikir, berapa banyak pasien yang telantar karena aksi demo ini. Harusnya kan dibicarakan baik-baik, ini pada main demo saja,” ketus perempuan berjilbab ini yang didampingi suaminya. (esy/jpnn)