CILACAP, SUMUTPOS.CO – Kemarin pihak kejaksaan juga memberikan kesempatan kepada keluarga terpidana mati untuk kunjungan terakhir di Pulau Nusakambangan.
Tampak keluarga Myuran Sukumaran dan Andrew Chan masuk ke dermaga pada pukul 10.00. Mereka kembali pada pukul 16.00.
Setelah berkunjung ke Lapas Besi, keluarga duo Bali Nine itu menyampaikan keterangan pers. Dari keluarga Myuran, keterangan disampaikan Chintu Sukumaran. Sedangkan keluarga Andrew diwakili Michael Chan.
Chintu menjelaskan, saat ini kondisi terakhir Myuran sangat baik. Dia tetap beraktivitas seperti biasa. ”Dia tetap melukis setiap hari dan tidak depresi,” jelasnya.
Menurut Chintu, Myuran masih tetap percaya bahwa pemerintah Indonesia akan menganulir eksekusi mati. Sebab, tidak sedikit warga Australia, bahkan warga Indonesia, yang meminta Presiden Jokowi membatalkan putusan tersebut. ”Dia merasa mendapat spirit karena banyak yang mendukungnya,” paparnya.
Namun, tidak demikian perasaan keluarga Myuran. Chintu mengatakan bahwa keluarga shock saat mendengar bahwa Myuran akan dieksekusi sebentar lagi. Dia menuturkan bahwa masih ada upaya hukum dari pengacara Myuran. ”Namun, tiba-tiba ada pengumuman eksekusi dalam waktu dekat. Kami terkejut dan takut,” jelasnya.
Menurut Chintu, seharusnya pemerintah Indonesia mempertimbangkan upaya hukum Myuran. Selain itu, presiden harus melihat secara teliti grasi serta sikap dan perbuatan Myuran selama berada di Lapas Kerobokan dan Nusakambangan.
Chintu mengatakan, banyak perubahan yang sudah dilakukan kakaknya itu. ”Bahkan, kakak saya menjadi pembimbing melukis. Banyak napi yang sudah keluar kini mandiri dan tidak menjadi pengedar narkoba lagi,” ujarnya.