26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

PDIP dan Golkar Bersaing di 2014

JAKARTA- Survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menyebutkan, Partai Golkar dan PDI Perjuangan memiliki tingkat elektabilitas yang konstan dan unggul dari partai peserta pemilu lainnya. Namun dua partai senior ini, dalam catatan CSIS juga bias saja berubah, mengingat tingginya swing voters dan prediksi makin besarnya golput.

”Pada pemilu 2014, Golkar dan PDIP akan bersaing ketat dan mengungguli sepuluh partai lainnya. Golkar memperlihatkan tingkat dukungan yang cukup solid. Survei CSIS pada 2012 , elektabilitas Golkar sama. Ini mengindikasikan bahwa Golkar memiliki jaringan mesin partai yang solid di daerah dan menandai bahwa Golkar adalah partai parlemen,” kata Kadep Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips J. Vermonte di JW Luwansa Hotel, Minggu, (26/5).

Adapun PDIP, lanjut Philips, dalam pemamparan surveI yang bertema ‘Antara Partai Politik yang Tidak Terlembaga dan Pencarian Capres Alternatif,’ ini akan mengalami tren kenaikan dukungan publik. Survei CSIS pada Januari 2012 , elektabilitas PDIP sebesar 7,8 persen, Juni 2012 sebesar 11 ,6 persen, dan April 2013 12 ,7 persen. ”Di sinilah grafik kenaikan elektabilitas konstan menanjak, karena itu tidak salah jika parpol lain perlu belajar dari PDIP bahwa dua periode menjadi opsisi, tapi tidak mati,” terangnya.

Patut diektahui, hasil survei CSIS menunjukkan elektabilitas Partai Golkar sebesar 13,2 persen dan PDI Perjuangan 12,7 persen. Di bawah dua parpol itu, berurutan Partai Gerindra 7,3 persen, Partai Demokrat 7,1 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa 3,5 persen. Selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 2,7 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,2 persen, Partai Hanura 2,2 persen, Partai Nasdem 1,3 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,4 persen, dan di urutan terakhir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,2 persen. (dms/jpnn)

JAKARTA- Survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) menyebutkan, Partai Golkar dan PDI Perjuangan memiliki tingkat elektabilitas yang konstan dan unggul dari partai peserta pemilu lainnya. Namun dua partai senior ini, dalam catatan CSIS juga bias saja berubah, mengingat tingginya swing voters dan prediksi makin besarnya golput.

”Pada pemilu 2014, Golkar dan PDIP akan bersaing ketat dan mengungguli sepuluh partai lainnya. Golkar memperlihatkan tingkat dukungan yang cukup solid. Survei CSIS pada 2012 , elektabilitas Golkar sama. Ini mengindikasikan bahwa Golkar memiliki jaringan mesin partai yang solid di daerah dan menandai bahwa Golkar adalah partai parlemen,” kata Kadep Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Philips J. Vermonte di JW Luwansa Hotel, Minggu, (26/5).

Adapun PDIP, lanjut Philips, dalam pemamparan surveI yang bertema ‘Antara Partai Politik yang Tidak Terlembaga dan Pencarian Capres Alternatif,’ ini akan mengalami tren kenaikan dukungan publik. Survei CSIS pada Januari 2012 , elektabilitas PDIP sebesar 7,8 persen, Juni 2012 sebesar 11 ,6 persen, dan April 2013 12 ,7 persen. ”Di sinilah grafik kenaikan elektabilitas konstan menanjak, karena itu tidak salah jika parpol lain perlu belajar dari PDIP bahwa dua periode menjadi opsisi, tapi tidak mati,” terangnya.

Patut diektahui, hasil survei CSIS menunjukkan elektabilitas Partai Golkar sebesar 13,2 persen dan PDI Perjuangan 12,7 persen. Di bawah dua parpol itu, berurutan Partai Gerindra 7,3 persen, Partai Demokrat 7,1 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa 3,5 persen. Selanjutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 2,7 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,2 persen, Partai Hanura 2,2 persen, Partai Nasdem 1,3 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,4 persen, dan di urutan terakhir Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,2 persen. (dms/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/