25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Suami Atut Diganti Adik Atut

JAKARTA – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golongan Karya Provinsi Banten akhirnya mendapatkan ketua terpilih pengganti almarhum Hikmat Tomet, suami Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Melalui voting, Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang merupakan adik Ratu Atut terpilih sebagai ketua DPD Golkar Banten, unggul tipis dari pesaingnya, Wali Kota Cilegon Iman Aryadi.

Ratu Tatu Chasanah & Ratu Atut Chosiyah
Ratu Tatu Chasanah & Ratu Atut Chosiyah

Tanpa proses yang lama, Musdalub yang hanya memiliki agenda tunggal pemilihan ketua baru telah menetapkan Tatu sebagai ketua baru DPD Golkar Banten. Di antara total 12 suara yang diperebutkan, Tatu yang juga adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu meraih enam suara. Iman memperoleh lima suara. Selain itu, terdapat satu suara yang abstain.

“Saya terima kasih kepada kawan-kawan yang memberikan suaranya. Saya tidak tahu dari siapa saja karena prosesnya tertutup,” ujar Tatu setelah Musdalub kemarin (27/12).Musdalub itu dilaksanakan di kantor DPP Partai Golkar. Dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, musdalub itu berlangsung cepat dan hanya menyelesaikan agenda tunggal sekitar tiga jam.

Tatu berharap agar musdalub ini menjadi momentum supaya Golkar tidak pecah di wilayah Banten. Sebab, April nanti pertarungan pemilu legislatif sudah menanti. Hubungannya dengan Iman diyakininya tidak akan terganggu karena keduanya selalu bekerja bersama selama ini. “Selama ini Pak Iman sekretaris dan saya ketua harian,” ujarnya.

Tatu juga mengomentari isu dinasti yang selama ini hinggap di keluarganya. Menurut dia, tidak pernah ada dinasti politik seperti yang dituduhkan selama ini. “Dinasti yang mana? Kan yang memilih masyarakat.  Tanyakan masyarakat saja,” ujarnya.

Mengenai kasus Atut, Tatu juga angkat bicara. Menurut dia, pemberitaan yang selama ini menyudutkan Atut bukanlah fakta yang sebenarnya. Sebab, terdapat sebelas juta masyarakat Banten yang memiliki persepsi berbeda-beda. “Yang tampil di media itu tidak mewakili keseluruhan,” ujarnya.

Saat ini, tambah Tatu, dirinya  memilih fokus untuk upaya konsolidasi di Partai Golkar Banten. Langkah pertama tentu merangkul pihak yang kalah untuk tetap menjadi bagian kepengurusan di DPD Banten. “Kalau terpecah, jangan harap Golkar Banten menang. Insya Allah, saya dengan Pak Iman, dengan semua, tidak ada masalah,” tandasnya. (bay/c1/fat/jpnn/rbb)

JAKARTA – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) DPD Partai Golongan Karya Provinsi Banten akhirnya mendapatkan ketua terpilih pengganti almarhum Hikmat Tomet, suami Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Melalui voting, Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah yang merupakan adik Ratu Atut terpilih sebagai ketua DPD Golkar Banten, unggul tipis dari pesaingnya, Wali Kota Cilegon Iman Aryadi.

Ratu Tatu Chasanah & Ratu Atut Chosiyah
Ratu Tatu Chasanah & Ratu Atut Chosiyah

Tanpa proses yang lama, Musdalub yang hanya memiliki agenda tunggal pemilihan ketua baru telah menetapkan Tatu sebagai ketua baru DPD Golkar Banten. Di antara total 12 suara yang diperebutkan, Tatu yang juga adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu meraih enam suara. Iman memperoleh lima suara. Selain itu, terdapat satu suara yang abstain.

“Saya terima kasih kepada kawan-kawan yang memberikan suaranya. Saya tidak tahu dari siapa saja karena prosesnya tertutup,” ujar Tatu setelah Musdalub kemarin (27/12).Musdalub itu dilaksanakan di kantor DPP Partai Golkar. Dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, musdalub itu berlangsung cepat dan hanya menyelesaikan agenda tunggal sekitar tiga jam.

Tatu berharap agar musdalub ini menjadi momentum supaya Golkar tidak pecah di wilayah Banten. Sebab, April nanti pertarungan pemilu legislatif sudah menanti. Hubungannya dengan Iman diyakininya tidak akan terganggu karena keduanya selalu bekerja bersama selama ini. “Selama ini Pak Iman sekretaris dan saya ketua harian,” ujarnya.

Tatu juga mengomentari isu dinasti yang selama ini hinggap di keluarganya. Menurut dia, tidak pernah ada dinasti politik seperti yang dituduhkan selama ini. “Dinasti yang mana? Kan yang memilih masyarakat.  Tanyakan masyarakat saja,” ujarnya.

Mengenai kasus Atut, Tatu juga angkat bicara. Menurut dia, pemberitaan yang selama ini menyudutkan Atut bukanlah fakta yang sebenarnya. Sebab, terdapat sebelas juta masyarakat Banten yang memiliki persepsi berbeda-beda. “Yang tampil di media itu tidak mewakili keseluruhan,” ujarnya.

Saat ini, tambah Tatu, dirinya  memilih fokus untuk upaya konsolidasi di Partai Golkar Banten. Langkah pertama tentu merangkul pihak yang kalah untuk tetap menjadi bagian kepengurusan di DPD Banten. “Kalau terpecah, jangan harap Golkar Banten menang. Insya Allah, saya dengan Pak Iman, dengan semua, tidak ada masalah,” tandasnya. (bay/c1/fat/jpnn/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/