30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gelombang Kedua Evakuasi 115 WNI dari Sudan, Evakuasi Pertama, 385 Orang Sudah Tiba

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan akibat perang terus diupayakan pemerintah, termasuk TNI. Gelombang pertama pemulangan yang terdiri atas 385 WNI tiba kemarin (28/4) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Evakuasi gelombang kedua mencakup 115 orang yang diupayakan bisa keluar dari Sudan kemarin.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan, pihaknya membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengevakuasi WNI dari Sudan yang sudah dinyatakan dalam keadaan perang. Tidak sembarangan orang bisa keluar masuk pangkalan udara di sana.

“Proses evakuasi juga harus menunggu jadwal saat aman dan pengaturan jadwal penerbangan negara lain,” ujar Yudo yang turut menyambut kedatangan 385 WNI tersebut bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Ke-385 WNI terdiri atas 248 perempuan dan 137 laki-laki. Termasuk 43 anak. Mereka diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 991. Menurut Yudo, masih ada dua gelombang lagi evakuasi WNI yang bakal dilakukan pemerintah. Gelombang kedua berangkat dari Sudan ke Jeddah dan menuju Indonesia hari ini (29/4). Gelombang ketiga dijadwalkan lusa (30/4). “Semoga kita bisa mengevakuasi dua sorti lagi dan hari ini (kemarin, Red) mudah-mudahan 115 orang bisa keluar dan semuanya berjalan lancar,” tutur dia.

Sementara itu, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kemenko PMK Nelwan Harahap menjelaskan, untuk pemulangan 385 orang tersebut, ada tiga skenario. Yakni, pemulangan mandiri, kerja sama dengan pemerintah daerah, dan bantuan lembaga kemanusiaan lain. Hingga kemarin, lima pemda mengonfirmasi kesediaannya untuk membantu pemulangan. Yakni, Pemda Aceh, Jawa Timur, Lampung, Riau, dan Bengkulu.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Nonalam Kementerian Sosial Mira Riyati menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan pemenuhan kebutuhan logistik selama WNI itu ditempatkan sementara di Asrama Haji Pondok Gede. Mulai pakaian anak, pakaian dewasa, perlengkapan mandi, hingga permakanan nasi boks dengan total bantuan Rp 1.114.770.000. Ada juga layanan dukungan psikososial selama lima hari hingga 2 Mei.

“Kementerian Sosial juga mempersiapkan tujuh psikolog untuk memberikan layanan dukungan psikososial, satu tenda untuk tempat bermain anak-anak, dan satu tenda lainnya untuk posko kesehatan dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Terpisah, evakuasi WNI dari Sudan untuk transit di Arab Saudi terus bertambah. Sampai Kamis malam waktu Arab Saudi, sudah ada tiga gelombang. Rombongan gelombang ketiga sebanyak 110 orang tiba di Saudi pada pukul 19.30. “Seluruh WNI evakuasi Sudan yang masuk ke Arab Saudi menggunakan visa darurat kemanusiaan,” kata Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Dia menegaskan, Arab Saudi hanya bersedia menjadi negara transit. Para WNI tersebut tidak bisa berlama-lama di Arab Saudi. Secara bertahap, mereka harus segera dipulangkan ke Indonesia. Aziz menjelaskan, kepulangan WNI dari Arab Saudi menuju Indonesia menggunakan penerbangan reguler dengan maskapai Garuda Indonesia.

Pada kedatangan pertama, WNI dari Sudan dievakuasi menuju Arab Saudi dengan menaiki kapal. Isinya, 557 WNI. Di dalam kapal, para WNI itu diangkut bersama warga negara lainnya. (jpc/ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan akibat perang terus diupayakan pemerintah, termasuk TNI. Gelombang pertama pemulangan yang terdiri atas 385 WNI tiba kemarin (28/4) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Evakuasi gelombang kedua mencakup 115 orang yang diupayakan bisa keluar dari Sudan kemarin.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan, pihaknya membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengevakuasi WNI dari Sudan yang sudah dinyatakan dalam keadaan perang. Tidak sembarangan orang bisa keluar masuk pangkalan udara di sana.

“Proses evakuasi juga harus menunggu jadwal saat aman dan pengaturan jadwal penerbangan negara lain,” ujar Yudo yang turut menyambut kedatangan 385 WNI tersebut bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Ke-385 WNI terdiri atas 248 perempuan dan 137 laki-laki. Termasuk 43 anak. Mereka diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 991. Menurut Yudo, masih ada dua gelombang lagi evakuasi WNI yang bakal dilakukan pemerintah. Gelombang kedua berangkat dari Sudan ke Jeddah dan menuju Indonesia hari ini (29/4). Gelombang ketiga dijadwalkan lusa (30/4). “Semoga kita bisa mengevakuasi dua sorti lagi dan hari ini (kemarin, Red) mudah-mudahan 115 orang bisa keluar dan semuanya berjalan lancar,” tutur dia.

Sementara itu, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Kemenko PMK Nelwan Harahap menjelaskan, untuk pemulangan 385 orang tersebut, ada tiga skenario. Yakni, pemulangan mandiri, kerja sama dengan pemerintah daerah, dan bantuan lembaga kemanusiaan lain. Hingga kemarin, lima pemda mengonfirmasi kesediaannya untuk membantu pemulangan. Yakni, Pemda Aceh, Jawa Timur, Lampung, Riau, dan Bengkulu.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Nonalam Kementerian Sosial Mira Riyati menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan pemenuhan kebutuhan logistik selama WNI itu ditempatkan sementara di Asrama Haji Pondok Gede. Mulai pakaian anak, pakaian dewasa, perlengkapan mandi, hingga permakanan nasi boks dengan total bantuan Rp 1.114.770.000. Ada juga layanan dukungan psikososial selama lima hari hingga 2 Mei.

“Kementerian Sosial juga mempersiapkan tujuh psikolog untuk memberikan layanan dukungan psikososial, satu tenda untuk tempat bermain anak-anak, dan satu tenda lainnya untuk posko kesehatan dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Terpisah, evakuasi WNI dari Sudan untuk transit di Arab Saudi terus bertambah. Sampai Kamis malam waktu Arab Saudi, sudah ada tiga gelombang. Rombongan gelombang ketiga sebanyak 110 orang tiba di Saudi pada pukul 19.30. “Seluruh WNI evakuasi Sudan yang masuk ke Arab Saudi menggunakan visa darurat kemanusiaan,” kata Dubes Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Dia menegaskan, Arab Saudi hanya bersedia menjadi negara transit. Para WNI tersebut tidak bisa berlama-lama di Arab Saudi. Secara bertahap, mereka harus segera dipulangkan ke Indonesia. Aziz menjelaskan, kepulangan WNI dari Arab Saudi menuju Indonesia menggunakan penerbangan reguler dengan maskapai Garuda Indonesia.

Pada kedatangan pertama, WNI dari Sudan dievakuasi menuju Arab Saudi dengan menaiki kapal. Isinya, 557 WNI. Di dalam kapal, para WNI itu diangkut bersama warga negara lainnya. (jpc/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/