26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Silakan Freeport Keluar dari Papua!

Lukas Enembe. Foto: dok/JPNN.com
Lukas Enembe. Foto: dok/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gubernur Papua Lukas Enembe meminta perusahaan tambang PT Freeport keluar dari wilayah Papua. Itu, kata dia, sebaiknya dilakukan jika perusahaan tambang asal Amerika itu tidak membangun smelter di wilayah Papua. Warga Papua, kata dia, menolak pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.

“Saya didampingi oleh para bupati, pemilik tanah, pemilik wilayah, pemilik tambang sepakat menolak. Kalau tidak mau bangun smelter di Papua, keluar saja dari Papua,” tegas Lukas di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/1) malam.

Lukas mempertanyakan alasan PT. Freeport yang mengklaim bahwa pembangunan smelter di Papua terkendala lahan sehingga memilih di Gresik. Pasalnya, kata Lukas, wilayahnya memiliki lahan yang luas hingga berhektar-hektar.

Selain itu, Papua juga memiliki potensi sumber daya air yang besar, yaitu 600 megawatt. Pemerintah, kata dia, hanya bertugas untuk membuat jalan sampai lokasi air terjun terbesar di Papua.

“Soal listrik itu tanggungjawab utama Freeport. Kita punya potensi air namanya romuka itu 600 mega watt potensi air kita. Kalau freeport tidak mau, kami tolak. Kapan majunya kalau semua industri ada di luar Papua. Kapan majunya kami dari kemiskinan dan kebodohan. Papua bagian dari NKRI,” tandas Lukas. (flo/jpnn)

Lukas Enembe. Foto: dok/JPNN.com
Lukas Enembe. Foto: dok/JPNN.com

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Gubernur Papua Lukas Enembe meminta perusahaan tambang PT Freeport keluar dari wilayah Papua. Itu, kata dia, sebaiknya dilakukan jika perusahaan tambang asal Amerika itu tidak membangun smelter di wilayah Papua. Warga Papua, kata dia, menolak pembangunan smelter di Gresik, Jawa Timur.

“Saya didampingi oleh para bupati, pemilik tanah, pemilik wilayah, pemilik tambang sepakat menolak. Kalau tidak mau bangun smelter di Papua, keluar saja dari Papua,” tegas Lukas di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/1) malam.

Lukas mempertanyakan alasan PT. Freeport yang mengklaim bahwa pembangunan smelter di Papua terkendala lahan sehingga memilih di Gresik. Pasalnya, kata Lukas, wilayahnya memiliki lahan yang luas hingga berhektar-hektar.

Selain itu, Papua juga memiliki potensi sumber daya air yang besar, yaitu 600 megawatt. Pemerintah, kata dia, hanya bertugas untuk membuat jalan sampai lokasi air terjun terbesar di Papua.

“Soal listrik itu tanggungjawab utama Freeport. Kita punya potensi air namanya romuka itu 600 mega watt potensi air kita. Kalau freeport tidak mau, kami tolak. Kapan majunya kalau semua industri ada di luar Papua. Kapan majunya kami dari kemiskinan dan kebodohan. Papua bagian dari NKRI,” tandas Lukas. (flo/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/