JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Yorrys Raweyai mengeluarkan peringatan keras terhadap Ketua Fraksi Golkar DPR, Ade Komarudin dkk yang hingga saat ini masih ogah menyerahkan ruang fraksi kepada kubu Agung Laksono.
Yorrys mengingatkan agar Ade dkk berhati-hati jika tetap tidak mau menyerahkan ruangan dimaksud kepada Ketua Fraksi Golkar yang telah ditunjuk Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Kantor DPP Golkar, (dijaga orang) 300 lebih aja kita bisa ambil alih. Apalagi ini cuman satu lantai, 91 orang. Bilang mereka hati-hati saja,” kata Yorrys, saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Senin (30/3).
Yorrys sendiri datang ke gedung parlemen untuk bersilaturahmi dengan pimpinan MPR RI. Selain Yorrys, juga terlihat ada Agus Gumiwang.
Yorrys menilai cara-cara yang ditunjukan Ade Komarudin dan Sekretaris Fraksi Bambang Soestyo dalam mempertahankan ruang FPG, tidak etis. Hal ini berpengaruh pada citra yang kurang baik bagi partainya.
“Cara Akom (Ade Komarudin), Bamsoet, tidak mencerminkan anggota Golkar. Tidak etis, sudah tak bisa diberikan toleransi lagi pada mereka. Karena mereka tidak mencerminkan keluarga besar Partai Golkar,” jelasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Yorrys Raweyai mengeluarkan peringatan keras terhadap Ketua Fraksi Golkar DPR, Ade Komarudin dkk yang hingga saat ini masih ogah menyerahkan ruang fraksi kepada kubu Agung Laksono.
Yorrys mengingatkan agar Ade dkk berhati-hati jika tetap tidak mau menyerahkan ruangan dimaksud kepada Ketua Fraksi Golkar yang telah ditunjuk Agung Laksono, Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Kantor DPP Golkar, (dijaga orang) 300 lebih aja kita bisa ambil alih. Apalagi ini cuman satu lantai, 91 orang. Bilang mereka hati-hati saja,” kata Yorrys, saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Senin (30/3).
Yorrys sendiri datang ke gedung parlemen untuk bersilaturahmi dengan pimpinan MPR RI. Selain Yorrys, juga terlihat ada Agus Gumiwang.
Yorrys menilai cara-cara yang ditunjukan Ade Komarudin dan Sekretaris Fraksi Bambang Soestyo dalam mempertahankan ruang FPG, tidak etis. Hal ini berpengaruh pada citra yang kurang baik bagi partainya.
“Cara Akom (Ade Komarudin), Bamsoet, tidak mencerminkan anggota Golkar. Tidak etis, sudah tak bisa diberikan toleransi lagi pada mereka. Karena mereka tidak mencerminkan keluarga besar Partai Golkar,” jelasnya. (fat/jpnn)
