Dikejar Polisi, Masuk Jurang di Perbatasan Aceh-Sumut
KUTACANE-Baru beberapa hari oknum TNI di Jakarta ditangkap karena terlibat penyelundupan ekstasi senilai Rp400 miliar, kasus yang diduga melibatkan oknum TNI kembali terungkap. Di Aceh, sebuah mobil berplat nomor TNI diringkus polisi karena ketahuan mengangkut setengah ton ganja.
Polisi sempat terlibat kejar-kejaran dengan mobil Toyota Fortuner warna hitam berplat dinas TNI bernomor 5149-I tersebut. Kejar-kejaran ala film aksi itu terjadi di Aceh Tenggara (Agara), tepatnya di dekat perbatasan Aceh-Sumut,Selasa (29/5) subuh sekira pukul 04.00 WIB.
Kapolres Aceh Tenggara AKBP H Trisno Riyanto SIK melalui Kasat Narkoba Ipda Sutrisno di Pos Perbatasan Lawe Pakam menyebutkan mobil Fortuner yang membawa ganja tersebut sudah dicurigai dan diikuti dari arah Kota Kutacane. Namun petugas yang menjaga jarak saat menguntit mobil itu nyaris kehilangan jejak. Beruntung, mobil Fortuner sempat dihentikan di depan Pos Polisi Perbatasan Lawe Pakam.
Saat dihentikan, pengemudi yang terlihat memiliki potongan rambut cepak hanya membuka sedikit kaca samping sedikit. Petugas pun meminta agar membuka bagasi belakang guna pemeriksaan rutin. Namun, pengemudi Fortuner kembali menutup kaca dan tancap gas hingga menabrak tiang palang pada perbatasan tersebut.
Melihat mobil kabur, petugas langsung melakukan pengejaran. Tapi, baru melaju dengan jarak 500 meter, mobil Fortuner itu ditemukan sudah berada di dalam jurang sedalam sepuluh meter dengan api yang mulai berkobar pada jok depan. Sementara, pengemudi dan satu penumpangnya tidak terlihat di sekitar lokasi kejadian.
“Kami sempat mengumbar tembakan ke udara, tapi sopirnya tetap nekat memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Hingga diduga mereka turun dan kendaraan terjun ke jurang,” beber Sutrisno kepada Metro Aceh (grup Sumut Pos).
Akhirnya, petugas dibantu mobil warga – yang kebetulan lewat – menarik mobil Fortuner yang dalam kondisi remuk tersebut dari dalam jurang dan membawanya ke Mapolres Aceh Tenggara guna penyelidikan lebih lanjut.
Terkait dengan hal ini, Dandim 0108/Agara Letkol Inf R Andy Rudipriyatna yang dihubungi via selulernya tidak berhasil dikonfirmasi. Bahkan SMS Komando Distrik Militer Agara tersebut tidak diangkat, begitu juga dengan SMS dilayangkan belum berbalas, hingga berita ini diturunkan.
Sementara, Pasiter Kodim Kapten Inf Hamdani menyatakan nomor plat digunakan pelaku dari dinas Kodam I/BB. Tapi hal ini belum dapat dipastikan, apakah plat dinas TNI yang digunakan tersebut asli atau palsu. Pasalnya, dibagian plat belakang ditemukan lapisan nomor polisi BK 22 WD, bahkan pada kaca spion mobil juga tertulis BK 22 WD.
Dari Medan, Kapendam I/BB Kolonel (kav) Halilintar Sembiring menyatakan, Fortuner tersebut bukan inventaris mereka. “Saya sedang cek ke lapangan. Tapi sepengetahuan saya, mobil dinas berwarna hijau sedangkan Fortuner itu tak terdaftar dalam inventaris militer Kodam/I-BB,” tegas Halilintar. (amr/smg)