JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sangat berperan penting dalam menjalankan fungsinya sebagai bank yang fokus pada pembiayaan rumah rakyat. Oleh karena itu, peran tersebut perlu didukung berbagai stakeholder termasuk Komisi VI DPR, agar Bank BTN bisa lebih besar lagi dalam membiayai rumah rakyat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Hal ini disampaikan Anggota DPR RI Komisi VI, Rudi Hartono Bangun SE MAP di sela-sela Sosialisasi Peluang dan Tantangan Pembiayaan Perumahan di Tomuria Hall, Jalan Ir H Juanda, Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara, Selasa (9/5/2023). Acara sosialisasi tersebut merupakan kerja sama antara Komisi VI DPR RI dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) dengan menghadirkan narasumber dari BTN dan diikuti adiri 100 orang peserta.
Menurut Rudi Hartono Bangun, backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit, bukanlah tugas dari BTN semata. Karenanya DPR akan mendukung dengan menerbitkan berbagai regulasi agar sektor pembiayaan perumahan terus bisa tumbuh. “Sebab sektor properti khususnya perumahan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Pasalnya dampak langsung dari sektor perumahan akan dirasakan oleh sekitar 174 sektor turunannya seperti industri semen, pasir, cat, batu dan lain sebagainya,” katanya.
Untuk itu, Rudi kembali menyampaikan apresiasinya ke Bank BTN yang telah berkontribusi sangat besar terhadap suksesnya program sejuta rumah yang menjadi andalan Pemerintahan Jokowi. Selain itu juga mewujudkan rumah impian bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan sektor perumahan ini juga dapat menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja untuk setiap pembangunan 100.000 unit rumah.
“Sehubungan dengan hal tersebut, kita mendukung relaksasi POJK 48/POJK.03/2020 untuk sektor perumahan diperpanjang. Hal ini penting dilakukan mengingat masih berjalannya pemulihan usaha di sektor perumahan,” tegas Rudi.
Wakil rakyat dari Dapil Sumut III itu menambahkan, DPR juga akan meminta kepada pemerintah daerah setempat dan stakeholder terkait pembangunan perumahan untuk mendukung gerakan masyarakat agar mudah punya rumah seperti memberikan kemudahan perizinan.
Rudi mengatakan, peluang bisnis pembangunan perumahan terbuka sangat lebar, di mana masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah termasuk para milenial yang jumlahnya sekitar 31% dari total penduduk Indonesia. Kemudian perbankan seperti Bank BTN perlu terus dilibatkan dalam penyaluran program bantuan sosial.
“Selain itu kita juga akan tetap mengawal percepatan implementasi Bank Tanah untuk memastikan ketersediaan lahan agar memudahkan suplai rumah terjamin dengan harga yang terjangkau,” pungkas Politisi Nasdem itu. (adz)