25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Keluarga Jamaah Diimbau Pakai Masker

MEDAN- Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Asrama Haji Embarkasi Medan mengimbau kepada keluarga jamaah yang ingin melakukan penjemputan, agar memperhatikan keamanan dan kenyamanan jamaah. Mengingat lokasi perparkiran yang terbatas, hanya mampu menampung 100 mobil keluarga jamaah dan 100 mobil petugas “Yang kedua, untuk keamanan penjemputan. Karna jamaah inikan dari negara terjangkit.

Jadi dari pengalaman beberapa tahun ini, pengamalan penyakit menular yang pernah dialami adalah influenza (H1N1, H5N1 dan H7N9), sakit meningitis dan juga sakit Hepatitis,” ungkap Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Medan, Drs H Sutrisno, kepada wartawan, Rabu (29/8).

Menurut Sutrisno, dari beberapa kasus yang pernah ada, sebelum ada sterilisasi dari KKP, keluarga jamaah dilarang memasuki Aula 1 penjemputan. “Supaya tidak terjangkit penyakit yang menular itu kepada keluarga jamaah. Dan juga disarankan oleh KKP, 14 hari setelah pemulangan, jamaah itu disarankan memakai masker. Karna masa inkubasi itukan 14 hari, supaya tidak menularkan kepada keluarga seandainya ada penyakit menular,” jelasnya.

Kemudian katanya, agar proses pemulangan jamaah berjalan cepat, Sutrisno menyarankan kepada keluarga agar tidak memasuki aula. Mengingat juga, aula penerimaan yang akan digunakan jamaah nantinya lebih kecil. “Karna itu akan mengganggu proses pemulangan jamaah. Jadi biarkanlah petugas itu bekerja, agar lebih enak dan nyaman bagi petugas dan jamaah,” katanya.

Sutrisno menyebutkan, petugas telah mengatur tempat duduk jamaah yang menghadap ke Barat. Sementara, barang bawaan jamaah ditempatkan di Utara dan Selatan. “Space untuk jamaah itu, 8×22 untuk 393 jamaah. Sementara untuk barang itu 7×13 untuk 200 koper sebelah Utara dan sebelah selatan 7×13 juga,” katanya.

Dalam proses kepulangan jamaah, nantinya akan dibagi dalam ring 1 dan ring 2. Nantinya, petugas yang akan melakukan penjemputan berada di ring 2 pintu Barat. “Sementara pintu timur dan pintu tengah, itu aksesnya untuk mobil bus jamaah dan ambulan. Yang lainnya tidak dibenarkan masuk dari pintu timur dan tengah,” jelas Sutrisno.

Nantinya, lanjut Sutrisno, batasan ring 1 dan ring 2, pintu masjid Namiroh untuk ring 2 dan belakang Aula Raudah. “Untuk pemulangan, bus masuk dari gerbang utama kemudian belok ke kiri samping Jalan H Anif. Nanti bus satu dan dua akan menurunkan jamaah di Jabal Nur. Jadi untuk pintu masuk jamaah dibuat dua pintu. Lalu nanti busnya keluar lagi melewati gedung Al-Munawwarah lalu keluar dari pintu utama,” pungkasnya. (man)

MEDAN- Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Asrama Haji Embarkasi Medan mengimbau kepada keluarga jamaah yang ingin melakukan penjemputan, agar memperhatikan keamanan dan kenyamanan jamaah. Mengingat lokasi perparkiran yang terbatas, hanya mampu menampung 100 mobil keluarga jamaah dan 100 mobil petugas “Yang kedua, untuk keamanan penjemputan. Karna jamaah inikan dari negara terjangkit.

Jadi dari pengalaman beberapa tahun ini, pengamalan penyakit menular yang pernah dialami adalah influenza (H1N1, H5N1 dan H7N9), sakit meningitis dan juga sakit Hepatitis,” ungkap Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Medan, Drs H Sutrisno, kepada wartawan, Rabu (29/8).

Menurut Sutrisno, dari beberapa kasus yang pernah ada, sebelum ada sterilisasi dari KKP, keluarga jamaah dilarang memasuki Aula 1 penjemputan. “Supaya tidak terjangkit penyakit yang menular itu kepada keluarga jamaah. Dan juga disarankan oleh KKP, 14 hari setelah pemulangan, jamaah itu disarankan memakai masker. Karna masa inkubasi itukan 14 hari, supaya tidak menularkan kepada keluarga seandainya ada penyakit menular,” jelasnya.

Kemudian katanya, agar proses pemulangan jamaah berjalan cepat, Sutrisno menyarankan kepada keluarga agar tidak memasuki aula. Mengingat juga, aula penerimaan yang akan digunakan jamaah nantinya lebih kecil. “Karna itu akan mengganggu proses pemulangan jamaah. Jadi biarkanlah petugas itu bekerja, agar lebih enak dan nyaman bagi petugas dan jamaah,” katanya.

Sutrisno menyebutkan, petugas telah mengatur tempat duduk jamaah yang menghadap ke Barat. Sementara, barang bawaan jamaah ditempatkan di Utara dan Selatan. “Space untuk jamaah itu, 8×22 untuk 393 jamaah. Sementara untuk barang itu 7×13 untuk 200 koper sebelah Utara dan sebelah selatan 7×13 juga,” katanya.

Dalam proses kepulangan jamaah, nantinya akan dibagi dalam ring 1 dan ring 2. Nantinya, petugas yang akan melakukan penjemputan berada di ring 2 pintu Barat. “Sementara pintu timur dan pintu tengah, itu aksesnya untuk mobil bus jamaah dan ambulan. Yang lainnya tidak dibenarkan masuk dari pintu timur dan tengah,” jelas Sutrisno.

Nantinya, lanjut Sutrisno, batasan ring 1 dan ring 2, pintu masjid Namiroh untuk ring 2 dan belakang Aula Raudah. “Untuk pemulangan, bus masuk dari gerbang utama kemudian belok ke kiri samping Jalan H Anif. Nanti bus satu dan dua akan menurunkan jamaah di Jabal Nur. Jadi untuk pintu masuk jamaah dibuat dua pintu. Lalu nanti busnya keluar lagi melewati gedung Al-Munawwarah lalu keluar dari pintu utama,” pungkasnya. (man)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/