JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemilihan pimpinan DPR RI tampaknya bisa menjadi awal perpecahan Koalisi Merah Putih (KMP). Pasalnya, tidak mungkin semua anggota koalisi pendukung pasangan Prabowo-Hatta itu bisa kebagian jatah kursi.
Kekhawatiran ini disuarakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy‬. Menurut pria yang akrab disapa Romi ini, PPP terancam tidak dapat kursi jika tetap berada di KMP.
“Di KMP (perolehan kursi) PPP di urutan ke enam. Sementara kursi pimpinan DPR hanya lima dan MPR hanya empat karena yang satu milik DPD,” kata Romi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (30/9).
Meski begitu, Romi masih mengatakan PPP tetap loyal kepada KMP. Mereka berharap koalisi dapat menghargai kontribusi partai Islam itu baik saat pemilu presiden maupun dalam pembahasan undang undang di parlemen.
Tapi Romi juga mengingatkan bahwa pertarungan menjelang pemilihan nanti bakal sangat sengit. Mengingat pesaing KMP, Koalisi Indonesia Hebat yang digawangi PDI Perjuangan berada dalam posisi yang kian terjepit. “Koalisi Indonesia Hebat akan semakin agresif karena waktu yang tersedia tidak banyak lagi,” ucapnya.
Romi pun tidak menampik adanya komunikasi politik antara PPP dengan PDIP Cs. Tapi ia menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dilakukan oleh partai politik dalam situasi seperti sekarang.
“Yang pasti kita masih berharap ada penghargaan proses perjuangan PPP di Koalisi Merah Putih, dibanding pendatang belakangan yang tidak nyata-nyata bergabung juga,” pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemilihan pimpinan DPR RI tampaknya bisa menjadi awal perpecahan Koalisi Merah Putih (KMP). Pasalnya, tidak mungkin semua anggota koalisi pendukung pasangan Prabowo-Hatta itu bisa kebagian jatah kursi.
Kekhawatiran ini disuarakan oleh Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy‬. Menurut pria yang akrab disapa Romi ini, PPP terancam tidak dapat kursi jika tetap berada di KMP.
“Di KMP (perolehan kursi) PPP di urutan ke enam. Sementara kursi pimpinan DPR hanya lima dan MPR hanya empat karena yang satu milik DPD,” kata Romi di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (30/9).
Meski begitu, Romi masih mengatakan PPP tetap loyal kepada KMP. Mereka berharap koalisi dapat menghargai kontribusi partai Islam itu baik saat pemilu presiden maupun dalam pembahasan undang undang di parlemen.
Tapi Romi juga mengingatkan bahwa pertarungan menjelang pemilihan nanti bakal sangat sengit. Mengingat pesaing KMP, Koalisi Indonesia Hebat yang digawangi PDI Perjuangan berada dalam posisi yang kian terjepit. “Koalisi Indonesia Hebat akan semakin agresif karena waktu yang tersedia tidak banyak lagi,” ucapnya.
Romi pun tidak menampik adanya komunikasi politik antara PPP dengan PDIP Cs. Tapi ia menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar dilakukan oleh partai politik dalam situasi seperti sekarang.
“Yang pasti kita masih berharap ada penghargaan proses perjuangan PPP di Koalisi Merah Putih, dibanding pendatang belakangan yang tidak nyata-nyata bergabung juga,” pungkasnya. (dil/jpnn)