Sumutpos.co-Sebelum nama JK masuk, memang Rhoma Irama di atas angin, popularitas Rhoma di banyak survei mengungguli kandidat capres PKB lainnya, eks Ketua MK Mahfud MD. Namun kini situasi berbeda.
DPP PKB menerima dengan tangan terbuka usulan sejumlah DPW agar JK dimasukkan bursa capres PKB. Apalagi JK punya kedekatan dengan basis nahdliyin sama seperti Mahfud MD, tentu hal ini tak dimiliki oleh Bang Rhoma.
Setelah nama JK masuk bursa capres PKB, nama Rhoma pun tak lagi disebut. Meskipun sang raja dangdut mengaku sudah membuat kontrak politik dengan PKB.
“Saya meyakini bahwa Mahfud dan JK Akan diapresiasi oleh warga nahdliyin. Reputasi dua orang ini akan menjadi jaminan akseptabilitinya, terutama di kalangan nahdliyin,” kata Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain , Rabu (30/10/2013).
Memang ketokohan JK cukup kuat, dengan kehadiran JK bisa saja elektabilitas PKB ikut terdongkrak. Mungkin karena itu, kini PKB tak lagi tegas menyebut siapa bakal capres terkuatnya, semacam menggantung nasib capres demi keuntungan elektabilitas partai pimpinan Muhaimin Iskandar ini.
“Kita PKB akan terus menguji nama-nama itu ke publik, terutama konstituen PKB dan warga nahdliyin, sebelum PKB menentukan di forum besar yang lebih resmi dan legitimate, pasca Pemilu 2014 nanti,” tegas Malik mengungkap deklarasi capres PKB masih jauh, tepatnya setelah Pileg 9 April tahun depan.
Lalu bagaimana nasib pencapresan Rhoma Irama? Terkait hal ini, PKB tak tegas menjawab.
“PKB tidak akan terburu-buru menentukan capres-cawapres, di samping memang harus menunggu hasil Pemilu, bagi PKB menentukan figur juga harus diterima tidak hanya kalangan internal PKB, tetap bisa diterima oleh masyarakat umum,” tandas Malik.
(van/nrl)